Jari telunjuknya terus mengetuk gusar, jantungnya pun berdetak tidak karuan, beberapa kali matanya terlihat menoleh memindai keadaan kelas. Dirinya sudah selesai sedari tadi, tetapi perasaannnya mengatakan ini terlalu cepat untuk mengerjakan soal yang sulit ini. Seharian kemarin ia memang belajar terlalu giat, hingga jam makannya pun terlewat membuat maag nya seketika kambuh. Dan tidak ada yang memperhatikannya.
Hari ini SMA Galaxy mengadakan pendaftaran kedua. Setelah beberapa minggu yang lalu mengadakan pendaftaran pertama dengan seleksi nilai yang harus diatas rata 90 sampai keatas. Hanya beberapa yang bisa lulus seleksi itu termasuk dirinya. Yang kedua ini seleksi yang mengharuskan murid yang sudah lolos seleksi 1 mengikuti ujian masuk yang terakhir sebelum benar-benar lolos. Soal-soalnya pun tidak main-main bahkan mungkin setara dengan mapel kuliah.
Kembali saat ini. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya bel tanda selesai berdering nyaring. Berbondong-bondong murid mengumpulkan lembar jawaban beserta soal, di punggungnya tersampir tas yang bergoyang kesana kemari karena terdesak murid-murid.
Ia pun memilih barisan terakhir karena dirinya termasuk orang yang tidak mau terlihat mencolok. Aku sekolah disini hanya ingin menjauh dari orang-orang disekitar rumah untuk sementara saat sekolah.
Setelah menunggu, akhirnya antrian habis tersisa dirinya sendiri. Tangannya terulur meletakkan hasil ujian yang sedari tadi dia pegang. Lalu keluar.
°°°°°
Bersambung....
Fyi; Cerita ini pakai pov 1 dan 3
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagapesis
Ficção AdolescenteAnagapesis, istilah perasaan yang menggambarkan tentang seseorang yang tidak lagi merasakan kasih sayang. Aku hanya gadis membosankan. Rumah selalu sepi tidak ada kebahagiaan, yang ada hanyalah kesunyian. Sebelum satu kejadian yang merubah segalanya...