Pesta

6 0 0
                                    

Makin hari ia terlihat menyedihkan. Tidak ada perubahan apapun yang ada hanyalah bertambah buruk. Berly menghembuskan nafas kasar. Terlihat dari kantong matanya yang menghitam, ia benar-benar lelah. Tinggal 1 jam lagi menuju ulangan akhir semester 1. Membuka buku lalu mulai membaca, memahami rumus-rumus agar teringat.

Zeline menyenggol sikunya. "Rajin banget Ber?"

'Lo gak tau aja Zel kalo gue tersiksa' Kata-kata itu hanya tercekat di tenggorokan, tidak bisa dikeluarkan, lidahnya seolah kelu.

"Gapapa." Hanya itu yang bisa Berly keluarkan.

"Jangan dipaksain," pesan Zeline, kasihan melihat keadaan temannya.

Berly hanya mengangguk. Kembali berkutat mengerjakan latihan soal.

Monata di bangku seberang terlihat senang. Ia hanya tinggal menghafal semua kunci jawaban itu. Dan menulisnya saat waktu ulangan tiba. Menyeringai senang. Terbesit ide jahat di pikirannya.

°°°

Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu sampai tibalah saat ini. Hari penerimaan raport, serta libur akhir semester.

"Huaaa, gue ga mau pisah dari kalian," rengek Anwa sembari berderai air mata.

"Uluh uluh, kita ga akan kemana kok," tenang Tela, lantas mengusap punggung Anwa. "Kita masih bersama kan?"

"Ya iya dong," ucap Zeline semangat. Lalu mulai merangkul bahu mereka berempat.

Berly mengangguk ragu-ragu. "I-iya."

Mereka berpelukan seperti sepasang kartun Teletubbies. Mengindahkan tatapan bingung murid lainnya.

"Good morning anak-anak, silahkan duduk dengan tenang," perintah Miss Nadya. Ditangannya menopang raport.

Sontak mereka berempat melepaskan pelukan. Kembali merapikan diri dan duduk.

"Ada sedikit informasi, hari ini raport diterima murid tidak diwakilkan wali kalian," ucap Miss Nadya.

Murid-murid hanya diam mendengarkan ucapan dari wali kelas mereka. Hanya perasaan gugup menyelimuti.

"Penilaian akhir kelas ini, nilai kalian bagus-bagus saya menghargai pencapaian kalian semua. Terimakasih buat kalian."

"Saya baca nilai 3 besar saja, yang lainnya silahkan lihat sendiri di raport."

"Ini semata-mata untuk memotivasi kalian bukan membedakan atau pilih kasih."

"Juara ketiga Zeline Zakeisha dengan nilai rata-rata 98,88. Berikan applause!"

Prok

Prok

Prok

Zeline maju kedepan mengambil raport, dengan perasaan senang.

"Juara kedua Amberly Adelaide Shavonne dengan nilai rata-rata 99,50. Berikan applause!"

Prok

Prok

Prok

Amberly maju kedepan dengan perasaan berkecamuk. Tidak ada perasaan senang sekalipun. Didalam hatinya tidak ada perasaan puas sampai mamanya senang. Walaupun kecil kemungkinan. Langkahnya pun ragu-ragu.

"Bisa dipercepat," suruh Miss Nadya dengan senyuman yang masih dipertahankan.

Berly kembali duduk setelah mengambil. Raut mukanya datar tidak ada secercah senyuman.

"Juara pertama Marcelina Monata dengan nilai rata-rata 100 sempurna. Berikan applause!"

Prok

Prok

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnagapesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang