Part 1: A Letter

310 23 1
                                    


Hot News

Setelah 2 tahun, member BTS menyelesaikan wajib militer. Member pertama yang akan keluar adalah Ho seok dan Jin yang juga disusul oleh member lainnya. Siang ini, para fans dan wartawan sudah bersiap-siap menyambut mereka kembali. Berbagai ucapan selamat tranding di media sosial. Akankah ini awal kembalinya BTS di industri hiburan Korea Selatan? 


Jin Part

"Huahhhhh!!" Jin meminta manajernya menghentikan mobil di tengah jalan. Ia keluar lalu berteriak.

"Aku kembali!" 

"Iya, aku dengar! Ayo cepat masuk!" teriak Ho Seok.

Jin tidak memperdulikan musuh bebuyutannya itu.

Ho Seok mengeluarkan kepala melalu jendela, "Hyung, fans sudah menunggu kita. Kau tidak ingin segera kembali ke rumah?"

"Belum apa-apa sudah tes vokal," gerutu Ho Seok di dalam mobil.

"Iya, tak sabaran amat sih!"

****

Kilatan kamera menyilaukan mata. Jin menunduk beberapa kali dan meminta maaf karena masih belum terbiasa. Para wartawan menggodanya karena ia kini harus beradaptasi lagi.

"Bagaimana perasaan kalian setelah lulus?"

"Wajib militer menjadi pengalaman paling berharga dan tak terlupakan. Senang sekali bisa kembali dan mulai berkarya lagi..." kata Jin.

"Boleh berdiri berdampingan untuk foto?"

Ho Seok merangkul Jin. Keduanya tersenyum lebar menghadap ratusan kamera yang merekam moment itu.

****

"Kita akan langsung ke rumah sakit dulu untuk check kesehatan," kata Ho Seok.

"Iya," jawab Jin yang sibuk dengan HP-nya. Benda ini sekarang menjadi harta berharga setelah lama tidak menggunakannya.

"Sudah gabung grup game lagi?"

"Minhyuk dan yang lain sudah ngajak mabar," gurau Jin.

"Belok di depan Hyung," kata Ho Seok pada manajer mereka. Mobil mereka berhenti di depan lobi rumah sakit.

"Ah, kenapa ada wartawan," imbuh Jin. Padahal perusahaan mereka sudah berusaha menyembunyikannya.

Mereka berdua pun turun diapit beberapa bodyguard.

Jin masuk ke dalam ruangan untuk check up lebih dulu. "Nunna, katanya pada sepupunya. 5 menit saja."

Sepupunya itu, "baiklah. Anggap saja balas jasa karena kau memberikan hadiah honeymoon pada pernikahanku bulan lalu."

Jin tersenyum. Sepupunya menunjuk pintu samping yang menghubungkan antar ruangan dari dalam.

Pintu terbuka. Bayangan ramping seorang gadis tampak di dinding putih. Jin menahan napas.

"Oppa..." lirih Rose.

Jin berlari dan memeluk Rose. 

Gadis itu bergayut di pinggang Jin. Menelungkupkan kepalanya di pundak Jin. "Akhirnya..." suara serak Jin.

Rose mengangkat wajahnya. Tangan kirinya memeluk leher Jin, sedangkan tangan kanannya menyentuh wajah Jin.

Mata Jin kabur. 

Rose mengecup bibir Jin terlebih dahulu. Ia memeluk Jin dengan erat. "Oppa, kau lama sekali. Aku kesepian."

"Maaf. Maaf.." gumam Jin. "Aku menerima semua suratmu."

"Syukurlah..."

"Anggap aku tidak melihat kalian," sela sepupu Jin.

Jin dan Rose tertawa, tapi air mata mereka mengalir di pipi. 

"Bagaimana kabarmu?" tanya Rose, seakan tidak ada orang yang barusan menyela.

"Tidak pernah sebaik ini," jawab Jin. "Ngomong-ngomong berat badanmu naik, ya?"

"Jangan merusak suasana deh."

"Kalian mau berpelukan begitu selamanya?" kata sepupu Jin. "Temanmu yang satu itu kayaknya tidak sabaran." Ketukan pintu terdengar dari luar.

"Dia pikir aku pasti pingsan di dalam," timpal Jin. 

"Kau mau turun?"

"Turunkan donk!" kata Rose asal.

"Si cerewet itu tak bisa membiarkanku bahagia," kata Jin merujuk pada Ho Seok.

"Dia bisa kena serangan jantung kalau melihatku menyusup ke sini," kata Rose. 

"Kita akan berpisah lagi. Rasa sakitku begitu dalam."

"Aku tak sanggup. Hidupku sunyi," kata Rose tak mau kalah pamer majas hiperbola. Sungguh duo pasangan lebai.

"Tidak mau digendong sampai luar?"

"TIDAK!" Keduanya menjawab sepupu Jin dengan kesal. Buyar adegan romantis itu.



Idol Shipper Syndrome: a New BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang