Lisa Part
"Sekarang?" ulang manajernya.
Lisa tahu kalau ia selalu membuat manajer-manajernya stres. Ia pun tak bisa berjanji akan diam dengan dirinya sendiri. Ada hal-hal yang tak bisa ia sesuaikan dengan aturan.
"Besok pelatihan di akademinya mulai Lisa. Hari pertamamu. Kau semangat sekali ingin mengikuti pelatihan itu."
"Aku janji tidak akan terlambat," ia mengambil paspor-nya di tas manajer.
"LISA!!"
"Kau berubah, jadi gegabah."
"Please Liam Oppa..."
"Aku akan menemaninya," kata Jien Unni.
"Karenamu semua orang harus berkorban tenaga dan waktu," kata Liam.
Lisa tidak mengelak.
Jungkook Part
Bel apartemennya berbunyi. Jungkook melihat jam dinding, pukul 22.00. Ia memanggil asistennya yang tidur di ruang sebelah, tetapi pria itu sudah nyenyak.
Jungkook memeriksa tamu tak diundang itu dari lubang pintu dan menduga ada sasaeng fans. Ia mundur dan mengusap matanya. Benarkah itu?
Jungkook membuka pintu. Lisa berdiri di depan apartemennya. Untuk pertama kalinya, Lisa datang ke apartemennya. Untuk pertama kalinya Lisa mengabaikan prinsipnya untuk datang ke kediaman pribadinya.
"Oppa..." gadis itu tampak marah lalu menyerobot masuk ke dalam bersama seorang manajernya.
"Kenapa tidak mengangkat telepon dariku??"
Dalam sekejap rasa marah dan kecewa Jungkook raib. Meskipun gadis ini sudah mengecewakannya, membuatnya merasa kesepian, dan merasa frustasi dengan jarak mereka. Ia langsung memeluk Lisa dengan erat.
Jungkook menelungkupkan kepalanya di tengkuk Lisa, memeluknya erat sekali.
"EHEM..." manajer wanita Lisa menepuk lengan Jungkook. "Sudah.."
Jungkook menggelengkan kepalanya. Ia masih ingin memeluk wanita yang sangat dirindukannya. Kalau bisa ia ingin mengecup Lisa kalau tak ada manajernya yang mengawasi mereka.
Lisa menepuk punggung Jungkook, "aku pikir kau akan keluar tiga bulan lagi dari militer. Aku terlanjut mendaftarkan diriku... Aku..."
Jedah sebentar.
"Aku berusaha menyibukan diriku supaya tidak terus memikirkanmu..."
"Jahat sekali!" lirih Jungkook. Ia tak menyangka Lisa bsia sejahat ini padanya.
"Aku kangen...."
Jungkook tak percaya apa yang didengarnya. Dia pikir Lisa tak peduli lagi padanya.
"Kau masih memakai cincin dariku?"
Jungkook mengangguk. "Selalu," tegasnya.
"Lisa...." kata manajernya.
Lisa melonggarkan pelukannya, "Oppa, kau masih marah?"
Jungkook masih mengalungkan kedua tangannya di pinggang Lisa seraya menggelengkan kepala. Ia menatap intens wajah Lisa. Rasa takut kehilangan gadis ini tiba-tiba menguasai egonya.
"Terima kasih. Ehm, kau cemburu pada Bam-bam?"
"Aku tidak cemburu padanya karena tahu kalian hanya sahabat. Aku hanya merasa terlambat. Aku merasa banyak hal tentangmu yang aku tak tahu karena jarak dan waktu yang kita lewati di tempat berbeda."
Lisa tersenyum lalu berjinjit dan mengecup pipi Jungkook.
Jungkook tersenyum malu membiarkan manajer Lisa yang kelihatan shock dan berbalik badan.
"Aku haru terbang kembali ke London."
Jungkook menatap Lisa merasa kuatir.
"Aku antar ke Bandara, ya."
"Tidak boleh..." kata manajer yang membelakangi mereka. "Jangan lama-lama pelukannya.."
Jungkook kesal. Manajernya ini sama galaknya dengan Jenny.
"Sampai ketemu lagi sayang."
Jungkook langsung mengangguk seperti anak kecil.
Jungkook Part
Jungkook terbangun pada puku 08.00. Ia mencuci mukanya dan berolahraga di dalam apartemennya. Ia juga sudah membuatkan sarapan.
"Tumben..." kata asistennya yang baru bangun.
"Ayo sarapan, "katanya pada asisten yang dua tahun di bawahnya itu.
"Iya, Hyung..."
Mereka duduk di depan meja yang sama menyantap sandwich yang dibuat Jungkook. Tiba-tiba dalam ketenangan, asistennya itu membelalak dan menatap Jungkook.
"Hyung..." dengan nada protes.
Jungkook santai saja membuka majalah dan menyeruput tehnya.
"Hapus. Jangan sampai ada yang tahu," katanya tahu pasti kalau keberadaan Lisa dan manajernya akan tertangkap kamera cctv-nya.
"Kau akan hapus, kan?!" tanya Jungkook dengan nada bertanya yang memerintah.
"HARUS!" kata Jungkook lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome: a New Beginning
Fanfiction"Kau berubah," Jungkook menatap gadis yang begitu dirindukannya. Lisa. "Semua orang pasti berubah Jungkook." Jungkook meneliti saksama gaun pengantin yang dikenakan Lisa. "Aku membencimu Lisa." "Aku juga.." "Saking bencinya..." kata Jungkook, "aku i...