3

3.5K 321 17
                                    

"Apa?! Kau berbicara seperti itu di depan orangtuamu? Matilah kau rosie, kau lupa jika kakek tuan jungkook itu teman daddymu? Mereka bisa saja menjodohkan kalian" ucap lisa dengan menggebu nggebu.

Rosie sontak menatap lisa terkejut, "ya tuhan! Aku lupa lis" pekiknya

"Yasudah, mau bagaimana lagi. Nikmati saja, lagipula, kalau kau memang suka dengan tuan jungkook, itu wajar. Beberapa staff di kantor juga sudah menjadi penggemarnya. Bahkan mereka mempunyai grup khusus" jawab gadis berponi itu lalu menatap pemandangan di depannya.

"Lalu intinya aku harus bagaimana lisa? Bagaimana jika dad bilang pada tuan jungkook. Matilah aku"

Lisa tersenyum penuh arti "tapi bukankah itu hal yang wajar, kau menyukai seorang lelaki. Bukan perempuan, apa salahnya?"

"Tapi katamu bukankah dia sudah memiliki kekasih? Bagaimana jika aku di labrak di kantor karena menyukai kekasihny" balas rosie

"Baru kekasihkan? Bukan istri? Santai saja, lagipula itu masih rumor. Laki laki dan perempuan terlihat dekat bukan berarti sepasang kekasih? Iya kan?" Jawab lisa mencoba menenangkan sang sahabat.

Rosie hanya menghela nafas panjang lalu meminum tehnya.

"Rosie, tapi kurasa dad dan mommu itu benar. Mereka pasti ingin yang terbaik bagimu. Apalagi kau terlihat sangat terobsesi dengan chaenyeol oppamu itu, mereka pasti khawatir padamu. Apalagi ku dengar dia sebentar lagi bertunangan"

"Tunangannya di batalkan" jawab rosie tanpa ragu.

"Hah? Yang benar?!" Pekik lisa terkejut.

Rosie mengangguk lalu menatap lisa "iya, tadi sebelum kau kemari, chanyeol oppa menghubungiku. Dia minta tolong padaku untuk mencarikannya apartement disini. Lusa dia kemari" jawabnya

"Lalu? J-jangan b-bilang kau---"

"Kesempatan tidak datang dua kali lis, aku akan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin"










Di aula besar dan mewah, dengan beberapa tatanan bunga di setiap sudutnya ini di penuhi oleh beberapa orang yang sedang bercengkrama dan tertawa satu sama lain, ada juga yang sibuk mengambil makanan dengan bibir mengerucut.

"Nuna, sudah, ini sudah banyak" bisik jihoon pada rosie yang mengambil beberapa potong coklat dan kue.

"Biar, biar dad dan mom kapok mengajakku kemari. Aku kan sudah bilang tidak mau, tapi tetap saja di paksa" gerutu rosie dengan berjalan kembali ke meja yang di sediakan khusus untuk mereka.

Jihoon mendengus kesal lalu membuntuti kakak kesayangannya itu "dad seperti itu karena ingin segera menimang cucu nuna, memang nuna tak ingin memiliki anak?"

"Kalau begitu kau saja yang menikah duluan, aku masih ingin menikmati masa mudaku" balas rosie sengit.

"Kalau boleh sih tak apa, aku hanya kasian pada nuna nanti jika aku menikah duluan, pasti nuna akan di ejek sebagai perawan tua" ejek jihoon dengan memasang wajah tengilnya.

Sontak rosie yang mendengar itu darahnya menjadi naik seketika, "yak! Park jih----"

"Rosie, kemari nak" belum sempat rosie menghajar sang adik, tiba tiba ayahnya memanggil. Mau tak mau rosie menurut dan menghampiri sang ayah yang sedang mengobrol dengan seorang kakek kakek.







"Jadi bagaimana jung? Kau sudah bertemu dengannya?" Tanya seorang pria paruh baya pada anaknya yang berdiri di balkon kamarnya memandangi langit malam.

"Sudah" jawabnya singkat.

"Bagaimana? Kau menyukainya?"

Jungkook hanya diam enggan menjawab

OBSESSION  [M] Rosekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang