7

2.8K 295 50
                                    

"Jungkook, jawab kakek. Apakah benar yang di ceritakan rosie barusan?" Tanya alexander pada cucu satu satunya.

Rosie menepati ucapannya kemarin siang. Pagi ini, dengan tekat kuat dia mendatangi alexander yang kebetulan berkunjung ke kantor. Awalnya gadis itu berniat mengungkapkan semuanya setelah pulang kerja saja. Namun pas sekali, orang yang ia tunggu datang, dan pas juga, tokoh utama dari semua masalah ini hadir, jadi sekalian saja.

Mendengar pertanyaan sang kakek, jungkook nampak diam menatap rosie sedih, lidahnya kelu. Ia bingung harus berbuat apa.

"Benar kek, yang di ceritakan rosie benar" sahut jessica yang sedari tadi duduk disamping jungkook menemani lelaki itu. "Jungkook menerima perjodohan ini terpaksa, dia tak ingin kakek kecewa" lanjutnya dengan lantang.

Jungkook sendiri yang mendengar itu menoleh menatap jessica dengan tatapan tajam.

"Tapi kenapa jung? Kenapa tidak jujur saja pada kakek? Kakek takkan memaksamu jika memang benar kau ada hubungan dengan jessica"

Lagi lagi jungkook hanya diam, dadanya gemuruh menahan amarah. Sedangkan rosie sendiri hanya menunduk memainkan jari jari lentiknya.

"Rosie" panggil alexander pelan.

Gadis cantik itu menoleh lalu tersenyum ramah, "iya kek"

"Maafkan kakek ya, maaf sudah menyeretmu kedalam masalah ini" ucapnya, lalu menarik nafas panjang "kakek sudah memutuskannya, perjodohan kalian dibatalkan"






Jessica menatap jungkook bingung, sejak bertemu kakek alexander barusan. Lelaki itu terlihat dingin dan tak mau menggubris setiap pertanyaan yang terlontar dari mulutnya.

"Jung, kau marah padaku ya? Apa aku salah bicara?" Tanyanya dengan sangat hati hati.

Jungkook hanya diam lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Mau kemana jung?" Kini namjoon yang bertanya. Sebenarnya lelaki kim ini tau jika jungkook sedang tak baik baik saja. Terlihat dari tatapannya yang tak biasa saat menatap jessica.

"Kembali ke kantor"

"Tapi 10 menit lagi jam istirahat makan siang, lebih baik---"

Ucapan jessica terhenti saat jungkook berlalu begitu saja tanpa berpamitan. Namjoon yang melihat itu terkejut bukan main, kenapa temannya itu berbeda sekali.

"Kau lihat kan? Dia sedari tadi seperti itu. Saat di ruangan kakek alexander juga diam dan enggan berbicara padaku" ucap jessica pada namjoon.

"Kau juga, kenapa harus ikut jungkook menemui kakeknya dan berbicara seperti itu. Kau sama saja mendahului jungkook"

Jessica menatap namjoon bingung, "aku hanya membantunya, dia tadi diam saja seperti takut. Memangnya aku salah membantu sahabatku keluar dari masalahnya?" Tanyanya

"Tapi bagaimana jika jungkook menganggap perjodohan itu bukan masalah, tapi malah anugrah. Bagaimana?" Balas pemuda kim itu.

"Anugrah bagaimana? Jelas jelas jungkook tertekan. Apa kau tak melihatnya? Lagipula, jika perjodohan ini terus berlanjut. Aku kasihan pada rosie, dia di nikahi karena di anggap mirip orang lain"

Namjoon menyunggingkan senyumnya "kasihan pada rosie? Kenapa kau tak mengasihani dirimu sendiri saja yang cintanya bertepuk sebelah tangan"

"Yak! Kim namjoon! Jaga ucapanmu!"

"Memang benar kan? Kau menyukai jungkook sejak jimin mengenalkan kalian, kau menaruh hati padanya. Tapi sayangnya anak nakal itu tak memiliki rasa lebih padamu"

"Bukan tidak ada, tapi belum"

"Belum? Selama 2 tahun belum memiliki rasa? Yang benar saja" ledek pemuda berlesung pipi itu.

OBSESSION  [M] Rosekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang