Chapter 4

2.6K 131 9
                                    

Ayo dibaca nih udh up♡(≧∇≦)/

Setelah beberapa jam, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Isagi dan Rin masih tertidur pulas di sofa. Jam segini biasanya kedua pembantu di rumah Rin sudah harus pulang dan harus pamit ke majikannya. Tapi melihat majikannya tertidur begitu pulas dengan Isagi, membuat mereka berdua tidak tega untuk membangunkannya.

"Apa yang harus kita lakukan untuk pamit, say?" Kata pembantu yang pertama, wajar ya emak² makanya say-say an awokawok.

"Waduh, aku juga gak tau say.. Gimana kalau kita tulis pesan aja terus taruh di meja depan mereka itu?" Kata pembantu yang kedua dengan mengeluarkan kertas kecil dan pen.

Mereka menuliskan: "Tuan, kami pembantu Anda izin untuk pulang, soalnya jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Terimakasih."

Kedua pembantu itu langsung meninggalkan rumah. Tapi Rin dengan Isagi masih tidur pulas.

Lagi lagi sudah beberapa jam mereka tertidur, jangan jangan mereka bakal begadang lagi? Wahh...

Isagi terbangun dalam kondisi masih dipangkuan Rin. Setengah sadar, setengah tidak. Sehingga akhirnya dia menguap dan sudah tersadar, dia ingat dia masih di pangkuan Rin sehingga dia sedikit tersipu, sebelum dia melihat sebuah kertas kecil di meja..

Dia perlahan bangkit dari pangkuan Rin dan melihat kertas itu yang tertulis sebuah tulisan pamitan pulang dari pembantu itu. Lalu Isagi berpikir.. "Mereka pulang saja harus sekali berpamitan dengan Rin?.." Isagi sedikit terkejut sebelum meletakkan kembali kertasnya dan berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan makan malam.

Setelah beberapa menit, makan malam sudah siap tapi Rin masih tidur, dia kelelahan karena apa? Karena jam makan malam sudah hampir dekat, dengan perlahan Isagi membangunkan Rin.

"Rin, bangun.. Sudah waktunya makan malam." Ucap Isagi sambil menepuk pelan pipi Rin yang tertidur pulas.

Setelah 10x tepukan, Rin terbangun. Rin lumayan masih mengantuk sehingga dia menarik Isagi mendekat dan memeluknya, membuat Isagi jatuh kedalam pangkuannya, tapi dengan posisi Isagi menghadap Rin.

"Hmm..?" Hanya kalimat itu yang dikeluarkan oleh bibir Rin sambil memeluk punggung Isagi.

"M-Makan malam.. Waktunya makan malam.." Ucap Isagi sambil berusaha bangun dari pangkuan Rin, tapi Rin masih menahannya.

"Jam berapa?.." Ucap Rin dengan ekspresi lelah.

"Jam.." Isagi melihat jam dinding dan melihat sudah hampir pukul 5 sore. "Hampir jam 5 sore.. Makanannya sudah ku masak jadi alangkah baiknya kamu makan sekarang sebelum makanannya dingin.."

Akhirnya Rin melepaskan Isagi dari pangkuan, dan Isagi segera berdiri.

"Segera.." Rin langsung berjalan menuju dapur, Isagi juga mengikutinya dari belakang dan duduk di kursi meja makan, dengan Rin juga duduk.

Suasana sangat sunyi.. Hanya terdengar suara piring dan alat makan.

......

Akhirnya Isagi angkat bicara. "Rin.. Kayaknya aku nanti begadang deh.. Rasanya gak ada ngantuk sama sekali.."

Rin sedikit terkekeh, dia melihat Isagi. "Aku juga merasa gitu.." ..... "Ingin bersenang-senang malam ini, Isagi?"

UHUK UHUKK!

Isagi tersedak makanan dan langsung meminum segelas air sampai habis. Sebelum pada akhirnya dia berdeham. "T-tidak mau" Ucap Isagi secara singkat, Rin menyeringai sedikit. Tubuh Isagi masih sedikit sakit akibat semalam, terlalu brutal.

"Benarkah..? Tidak mau? Bagaimana jika besok?" Ucap Rin.

"NGGAAKKK, TUBUHKU MASIH SAKIT!" Ucap Isagi dengan wajah memerah dan terus memakan makanannya, tapi Rin masih menyeringai.

"Masih sakit? Hmm, aku terlalu kasar semalam, ya?" Ucap Rin dengan memasang wajah tak bersalah sedikit pun.

"Ya, tentu saja! Semua ini ulahmu!"

"Maaf, tapi aku yakin kamu juga suka.."

"GAK!"

Mereka sudah selesai makan, kini mereka sedang dikamar mereka. Terbaring, dan sambil memainkan ponsel. Waktu sudah larut malam, jam menunjukkan pukul 11 malam.

"Rin.. Kamu benar-benar tak mau tidur?"

"Gak." Ucap Rin singkat.

"Beneran?" Isagi mendudukkan dirinya sambil melihat Rin, tapi Rin masih bermain dengan ponselnya, bermain game.

"He'em."

.....

"Tadi juga kamu bilang tak mau bersenang-senang. Kalau kita melakukannya, kita akan kelelahan dan tertidur." Rin langsung menyelesaikan gamenya dan menaruh ponselnya. "Bagaimana kedengarannya?" Rin lagi lagi menyeringai nakal.

"KAN SUDAH KU BILANG TAK MAUU"

"Ayolah.." Rin langsung menarik Isagi dan menindihkannya + menahan pergelangan tangannya dalam posisi terbaring.

"Tubuhku masih sakit.."
"Kumohon, aku tidak mau.."

Isagi sudah sangat memohon, tubuhnya sangat lelah akibat diserang oleh Rin terus menerus, tapi Rin masih menyeringai.

"Aku ingin lebih, untuk malam ini."

"HAH?"

"Kau dengar? Lebih." Rin langsung menurunkan kerah baju Isagi dan melihat beberapa kissmark disitu, Rin merasa masih kurang.

Rin mendekat ke arah leher Isagi dan menggigitnya, yang membuat Isagi mendesah pelan.

"Rin, jangan.. Yang waktu itu masih membekas... Jangan diperjelas.." Ucap Isagi dengan wajah lelah dengan kissmark sebanyak itu di lehernya.

"Tugasmu adalah melayani apa yang ku mau. Aku bisa melakukan apapun yang ku mau. Bahkan aku bisa menganggap mu sebagai kekasih ku."

Isagi menghela nafas.. "Terserah..!"

"Bagus."

▂▃▄▅▆▇█▓▒░                             ░▒▓█▇▆▅▄▃▂

Yeaahhh, bersenang lah para penyuka adegan NSFW karena chapter selanjutnya ada adegannya:)

Sudah berusaha memikirkan alur kok bang, tapi kalau mau, kalian kasih aja ide yang bagus, komen aja wkkw, nanti siapa tau aku dapet idenya kan AWOKAWOK.

Sip, bagi yang berbaik hati, kasih pendapat yaa buat chap selanjutnya.

MAU MULUNG DI ISEKAI DULU HAHAHA

//KABUR\\

You're Mine. [RinSagi] 🔞! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang