°°°
Chapter 3 : Hasrat membunuh
----o0o----
Kini Syeara dan Bi Iyem sudah sampai di rumah keluarga Rea. Rumah yang bisa di bilang indah tapi tidak dengan perilaku penghuni disini.
Syeara melenguh berat, ia masih berdiam diri menatap rumah ini. Ia sempat berpikir, Bagaimana bisa Syerea sempat bertahan di rumah ini sedangkan rumah ini adalah mimpi buruk baginya.
Ia mulai berjalan memasuki perkarangan rumah ini dengan Bi Iyem di sampingnya. Matanya terus memancar ke segala arah dengan ekspresi wajah yang sulit di artikan.
Ada kesedihan di sana dan juga ada dendam pastinya. Bukan hanya Rea yang dendam dengan mereka semua tetapi Syeara juga.
Ia tahu betul bagaimana perasaan Rea kala itu. Dan sekarang ia bertekad untuk membalaskan dendam Rea.
Dengan itu dosa nya menjadi pahala karena ia membantu Rea membalaskan penderitannya selama ini. Dengan banyaknya pahala yang di perolehnya ia tak jadi masuk neraka melainkan masuk syurga.
Mwehehe :D
Sampai lah ia di ambang pintu nan tinggi tersebut. "Yuk masuk Non," titah Bi Iyem membuat Syeara mengangguk-angguk kan kepalanya. lalu sedikit demi sedikit nampaklah ruangan yang besar bernuansa hitam dan coklat coffee.
Dan terlihat juga gelak tawa dari beberapa penghuni rumah ini termasuk tiga manusia yang menjenguknya di rumah sakit kemarin.
Kini Syeara dan Bi Iyem menjadi pusat perhatian mereka. Terlihat tatapan mereka semua seperti tidak senang dengan keberadaan Syeara disini terlebih ia menggunakan tubuh Rea yang jelas jelas mereka benci.
Alih alih menatapnya dengan benci salah satu dari mereka ada yang menatapnya sambil tersenyum miris.
"Kak Rea..." ucapnya dengan suara di lembut-lembutkan, siapa lagi kalau bukan Sheilanjing ah ralat. Maksudnya Sheila---- Adik tiri Rea.Mendengar suara Sheila yang mirip cicak kejepit itu membuat Syeara ingin muntah berulang kali. Mungkin kalau ingin, bunuh Sheila saja berulang kali. "Anjirr, itu suara manusia atau suara cicak kejepit?" cerca Syeara dalam hati.
"Rea kok pulang?, udah dibolehin pulang sama dokter sayang?" ujar Kiara---- ibu tiri Rea. Perkataan nya maupun perkataan Sheila tadi tidak di gubris sama sekali oleh Syeara. Dengan tampang datarnya ia melangkah meninggalkan mereka semua.
Brugh!
Suara gebrakan meja terdengar begitu keras siapa lagi pelakunya kalau bukan Ayah Rea asli "LANCANG!, DIMANA ETIKA KAMU REA!!" Bentak Edward--- Ayah kandung Rea asli.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SYEREA | ON GOING
Roman pour Adolescents[ SEBAGIAN CERITA MASIH DI PRIVATE ] [ FOLLOW DULU BARU BISA BACA ] Menceritakan : Sosok Syeara Roselia Bratadikara, gadis cantik yang memiliki aura membunuh yang begitu pekat membuat siapa saja akan takut padanya jika bertemu gadis itu, sayangnya i...