Gelisah di wajah Oliver tidak bisa ia sembunyikan, berkali-kali ia menyeka bulir keringat yang kian turun dari keningnya karna gugup yang terus melanda.
Wizard World Champion yang menjadi penyebab kegugupan-nya sudah berada didepan mata. tinggal menunggu hitungan jam sampai dia dan Cedric sampai ditempat pelaksanaan.
Keduanya kini berada di ruangan Professor Dumbledore yang sedang memberi penjelasan lanjut terkait apa-apa saja yang akan dilakukan setiba-nya disana.
"kalian berdua akan di antar oleh Professor McGonagall sampai ke stasiun, perjalanan dengan kereta mungkin akan memakan waktu 3-4 jam. setiba-nya disana akan di arahkan lebih lanjut oleh pembimbing yang bersangkutan. kalian punya waktu istirahat selama 2 jam sebelum upacara pembukaan, jadi manfaatkan dengan baik. saya harap kalian mengerti sekira-nya yang saya sampaikan." lugas Professor Dumbledore. Oliver dan Cedric mengangguk mengerti.
lalu mereka keluar karna Professor McGonagall sudah menunggu di pintu depan. mereka sudah harus berangkat.
"tangan lu gemetar? gugup banget ya?" Cedric bertanya saat memperhatikan tangan Oliver yang saling bertaut. yang ditanya hanya tersenyum sebagi jawaban.
percaya lah, gugup disertai mules di jam 4 pagi itu benar-benar mengganggu. itu lah yang sekiranya di alami Oliver sekarang.
"lagian ngapain sih berangkat jam 4? kenapa ga jam 6 atau 7 gitu?" Oliver mengeluh sepanjang perjalanan, terlihat lucu bagi Cedric.
"lu ada bener-nya sih, tapi acara pembukaan itu mentok sama jadwal pertama." Cedric berkata sembari menadah tangan-nya di hadapan Oliver, apa yang mau ia lakukan? pikir Oliver.
"sini tangan lu, kasian gw ngeliat tangan lu gemeteran terus." jelas-nya.
Oliver terdiam, mencerna maksud Cedric yang belum masuk ke otak-nya.
"ihh, ga ah! gila kali lu! diliat orang gimana?" bentak Oliver memasukkan kedua tangan-nya ke dalam kantung jaket nya.
"yaudah." ucapnya memasang muka datar. tapi jangan salah, hatinya agak terluka karena mendapat penolakan dari Oliver.
tapi Oliver, ini kan jam 4 pagi, siapa yang akan bangun sepagi itu?
udara dingin disertai lorong yang sepi mulai membuat Oliver tak nyaman. ditambah Cedric yang sedari tadi diam tak mengoceh seperti biasanya.
.
"Professor hanya bisa mengantar kalian sampai sini. ini tiket kalian, di jaga dengan baik. semoga kalian bisa membawa harum nama Hogwarts. kami semua akan mendoakan kalian."
ucap McGonagall menepuk pundak kedua pemuda itu. setelah memberi tiket dan mengucapkan hati-hati McGonagall langsung meninggalkan mereka berdua didepan pintu masuk stasiun."pemberangkatan jam 6 kurang, masih ada waktu. mau cari makan dulu ga?" tanya Cedric melihat jam di pergelangan tangan-nya menunjuk jam 5 pagi.
"boleh. gw ikut lu aja." jawab Oliver membenarkan posisi tas di pundaknya. kedua-nya berjalan masuk ke stasiun.
bisa dikatakan stasiun ini cukup modern untuk berada di dunia sihir. konsep dan furnitur-nya mirip dengan stasiun modern di dunia Muggle. hanya saja disini dihiasi dengan patung-patung bersejarah tentang Pahlawan dunia sihir.
mereka singgah di salah satu kedai kopi yang juga menjual roti untuk sarapan dadakan.
mereka duduk disalah satu kursi dekat jendela dengan penghangat instan disamping meja mereka.
"mau pesan apa?" tanya seorang pelayan menghampiri meja mereka.
"aku kopi hitam low sugar sama roti isi coklat extra dua." Cedric mengucapkan pesanan-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
who fell first?
Random"i love you." "but i don't." "I made you love me." . temenan dulu baru pacaran, gimana? ×^×^×^×^×^×^×^×^×^×^×^× -rare ship -several tweets -bxb