kegiatan

657 58 0
                                    

Sudah 2 hari sejak Oliver dan Cedric bertemu dan sudah 2 hari juga rumor kedekatan mereka tersebar diseluruh Hogwarts.

"kak oliver."

Oliver yang namanya dipanggil langsung mencari sumber suara, mendapati Harry berdiri disampingnya.

"kenapa, rry?" jawabnya. ia baru selesai dengan sarapan pagi.

"yang tentang rumor itu, kak Oliver beneran pacaran sama kak Cedric?" tanya Harry. oke, mengapa ia menjadi orang yang kepoan?

"haha, engga dong. aku sama dia cuma teman engga lebih. jangan suka percaya rumor, itu semua engga bener."

"ouhh, aku kira kalian pacaran. soalnya keliatan deket banget."

"aku deket sama dia baru kemarin, mana mungkin bisa dianggap pacaran, iya kan?"

"iya sih. yaudah deh kalau gitu, aku deluan ya kak, dadah."

"bye."

begitulah percakapan singkat Harry dan Oliver. bukan kali pertama Oliver diberi pertanyaan seperti itu, kemarin juga banyak adik tingkat atau teman seangkatannya juga bertanya seperti itu, tapi tetap ia beri jawaban sama, karna ia memang tak memiliki hubungan khusus dengan pria dari asrama Hufflepuff itu.

.

Seharusnya Cedric berada dikelasnya sekarang, tapi sekarang ia malah harus pergi ke kantor Professor McGonagall karna dipanggil untuk suatu urusan.

Saat sampai ia langsung mengetuk pintu coklat tua dihadapannya sebanyak tiga kali, menunggu beberapa saat sebelum Prof.McGonagall menyuruhnya masuk.

Lihat, Cedric mematung didepan pintu sesaat setelah ia membukanya. karna apa?, karna ia melihat Oliver yang sudah 2 hari belakangan ini tak ia lihat rupanya.

"silakan duduk mr.Diggory."

"karna kalian berdua sudah berada disini, saya akan langsung ke intinya. Professor ingin meminta bantuan kalian, apa kalian mau?"

keduanya tampak bingung, "bantuan seperti apa yang professor butuh dari kami?" tanya Oliver menyuarakan kebingungannya.

"menjadi perwakilan Hogwarts untuk sebuah kegiatan tapi kalau kalian tidak mau tidak masalah."

"untuk kegiatan apa lebih tepatnya? kami kurang mengerti maksud professor." kini Cedric yang bertanya.

"Kalian pasti tau tentang Wizard World Champion, sebuah kegiatan yang diadakan setiap 2 tahun sekali oleh sekolah sihir ternama. kegiatan yang berfokus untuk mengasah pengetahuan murid terpilih dan paling baik dari setiap sekolah. setiap sekolah akan mengirim dua orang paling pintar yang dimiliki mereka. 2 tahun lalu kita sudah mengirim Adelyn Clearwater dari Slytherin dan Adam Levine dari Ravenclaw, yang berarti tahun ini Hogwarts akan mengirim Gryffindor dan Hufflepuff sebagai perwakilan.

kami para pengajar sudah melakukan rapat bertahap, tentang setiap siswa dan intelligence yang dimiliki seluruh siswa Gryffindor dan Hufflepuff. lalu hasil akhir menunjukan bahwa kalian berdua lah yang paling memuaskan untuk Hogwarts kirim. tapi kami tidak bisa memaksa siswa untuk mau dan harus mengikuti kegiatan ini, itu semua tergantung kalian mau atau tidak? kalau kalian menerima, Professor Dumbledore akan langsung memasukan nama kalian, tapi kalau kalian ingin menolak, kami bisa mencari oknum lain, semua keputusan ada di tangan kalian, bagaimana?" jelas McGonagall panjang lebar.

Keduanya terdiam, Oliver maupun Cedric tampak mempertimbangkan tawaran dari Professor McGonagall itu.

"berapa lama acara itu akan di adakan prof,?" Cedric bertanya, ada keraguan didalam pertanyaan itu.

"3 hari. dua hari kegiatan satu hari perayaan, bagaimana?"

"untuk tanggal keberangkatan?"

"26 july yang berarti beberapa hari lagi."

"pelajaran apa saja yang akan di 'asah' disana professor, dan aada berapa banyak?"

"pelajaran biasa yang selalu diajarkan setiap sekolah, tapi akan ada tambahan seperti astrology dan beberapa pelajaran tentang muggle."

"boleh saya diskusikan dengan Oliver terlebih dahulu? supaya kami bisa membuat keputusan yang tepat."

"sangat boleh. take your time, kalau berdiskusi lebih nyaman untuk kalian, saya akan sangat menghargai hasilnya nanti."

setelah itu keduanya keluar dari ruangan Prof.McGonagall.

"gimana?" tanpa basa-basi Cedric langsung bertanya setelah Oliver menutup pintu ruangan.

"gila sih. maksud gw, professor ga salah milih orang? bukan merendahkan elu tapi, gw. gw ga yakin pengajar ngeliat peringkat gw dengan benar?"

"lu udah denger apa yang professor McGonagall bilang, dari sekian banyak murid Gryffindor, elu yang paling layak buat dipilih, berarti Professor McGonagall dan pengajar lain ga salah.jangan suka ngerendahin diri kayak gitu, ok?"

"okay. jadi, gimana? lu mau ikut kegiatan ini?"

"kurang yakin, tapi kalau udah dipilih kenapa kita ga mencobanya? iya kan?"

"but, kalau kita ga bisa, Doesn't that mean we bring shame to Hogwarts?"

"hey, kita belum tau. jangan ngomong sesuatu yang belum pasti, ngomong sesuatu yang pasti kalau kita bakal mengharumkan nama Hogwarts."

Oliver terlihat gusar sekarang, dia bimbang antara pilihan terima atau tolak tawaran itu. berkali-kali ia mencengkram kuat jubah hitam berlogo singa itu untung mengurangi perasaan bimbangnya.

Cedric tak tega melihat teman sekaligus pujaan hatinya ini bimbang, ia menggenggam kedua tangan Oliver, berharap itu akan membuat si empu sedikit lebih baik.

"kesempatan mengharumkan nama Hogwarts dengan tangan sendiri ga akan datang 2 kali. gw ikut." tegas Oliver menghadapkan wajahnya ke wajah Cedric, Cedric tersenyum lalu kembali memasuki ruangan bersama Oliver kalau mereka akan menerima tawaran itu.

.

"jadi kita berangkat jum'at siang. hari jum'at masih 8 hari lagi, berharap aja 8 hari cukup buat ngapalin semua materi ini." Oliver berkata sembari memandangi kertas putih ditangannya.

Cedric mengulurkan tangannya guna mengambil kertas di tangan Oliver dan membacanya.

"wow, pelajarannya ga main-main, bahkan tentang astrology ada."

"kayaknya belajar pagi siang aja ga akan cukup, study night together? How?"

Cedric tertawa canggung, hatinya berpacu lebih cepat daripada tenggorokannya karna mendapati tawaran seperti itu.

"s-sure. mungkin sekarang kita perlu mengatur jadwal belajar bersama, mata pelajaran yang kita ikuti berbeda kan?"

"yeah. oh ya, gw mau nyari Percy dulu ya, bye Cedric."

setelahnya, Oliver meninggalkan Cedric karna harus pergi mencari Percy.

"oh lord, berikan hambamu ini kekuatan untuk menghadapi ke imutannya. kapan dia sadar kalau dia selucu itu?"

.

Ide awal mencari Percy ia urungkan karna dirinya sudah malas untuk kembali ke kelas.

Sebenarnya waktu belum tepat menunjukan jam 12 siang, tapi karna sudah malas kembali ke kelas, oliver lebih memilih kembali ke asramanya.

"Amerys Fille" Ucapnya mengucapkan kata sandi.

Common room lumayan sepi, hanya beberapa anak tahun pertama yang sekedar duduk bersantai di depan perapian karena mungkin waktu pelajaran mereka sudah selesai.

Memilih pergi kekamarnya untuk mengistirahatkan diri.

"tidur siang bentar kayaknya bagus, tapi nanti kelewat makan siang lagi. bodo ah.mending tidur."

setelahnya oliver mengganti pakaian sekolahnya menjadi kaos pendek dan celana pendek selutut. setelahnya ia merangkak keatas kasur dan menarik selimut, memasuki alam mimpi.

.TBC

(maaf dikit, otak aku lagi buntu,hehe. sama maaf kalau penjelasannya ga jelas, ga pinter bikin penjelasan.)

who fell first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang