suasana hati Cedric yang awalnya sudah buruk bertambah buruk karna melihat pemandangan dihadapannya. coba tebak?
kereta mereka yang seharusnya sudah sampai malah harus berhenti karna ada pemeriksaan gerbong. diduga salahsatu tahanan Azkaban kabur, dan kementrian mendapat laporan dari seseorang yang melihat tahanan itu.
lalu ditambah dengan kehadiran Tom. selaku wakil ketua perlindungan dunia sihir yang harusnya mengawasi bawahannya malah berujung berbincang ria dengan Oliver. tepat dihadapannya.
apa dewi Fortuna sedang marah dengan-nya? sampai membuat dirinya se-kelabu ini? entahlah.
muka masam Cedric benar-benar tak mengenak-kan di pandang sebenarnya, jadi dia memilih pergi meninggalkan Oliver dan Tom dengan 'perbincangan' mereka.
setidaknya kereta ini berhenti di dekat ladang bunga tulip yang cukup enak dipandang oleh mata ini. dia menghirup udara segar dalam-dalam. penghilang penat karna suntuk yang ia alami.
"bangke. ngapain juga sih dia pake segala dateng?" rutuknya kesal.
terlalu lama berdiam sendiri sampai tak sadar kalau Oliver sudah berada disamping dirinya.
"sendiri aja." ucap Oliver tiba-tiba mengkagetkan Cedric.
"astaga! kaget gw. kenapa sih lu?"
"kan harusnya gw yang nanya, lu kenapa?"
"gapapa. cuma lagi suntuk aja."
Oliver mengangguk dan menikmati hamparan tulip dihadapannya.
cantik.
kata itu sama-sama terlintas di kepala Oliver dan Cedric tapi dalam arti yang berbeda.
Oliver yang memiliki arti kalau hamparan bunga tulip di hadapan-nya cantik karna memiliki beragam warna yang memanjakan mata.
Cedric yang melihat Oliver. rambut Oliver yang sedikit terbang terbawa angin dan mata coklat milik Oliver yang sedikit bersinar karna terkena cahaya pagi matahari. surga dunia kalau kata Cedric.
"udah ayok balik, kayaknya udah bisa pergi lagi." ucap Oliver melihat kebelakang dimana kereta mereka berada. penumpang yang keluar juga sudah masuk satu persatu.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
