Hari ini hasil pemeriksaan zia akan keluar semua menunggu dengan khawatir
"Saya ingin bicara dengan oarang tua pasien" pinta dokter
"Gak bisa bicara di sini aja dok kami semua jugak keluarga zia" ucap arga
"Iya dok di sini aja kami juga ingin tabu hasilnya" tambah khen
"Baik lahh kalau begitu" ucap dokter
"Dari hasil pemeriksaan ada tumor di kepala zia seperti nya sudah sangat lama dan haris segera di oprasi kalau tidak akan lebih berbahaya untuk anak ibu" jelas dokter
"Tapi jika di lakukan oprasi anak ibu akan mengalami amnesia sementara ia memorinya akan hilang dan kembali jiga teratur menjalani terapi" tambah dokter seketika tika menangis sejadi-jadinya"Dok lakukan oprasinya, lakukan yang terbaik untuk zia" ucap arga dengan air mata yang berlinang
"Baik lah silahkan selesaikan administrasi kita akan melakukan operasi pada zia" ucap dokter
"Bagaimana sin aku tak punya biaya untuk itu" ucap tika sambil menangis
"Kamu tenang ya biar aku yang urus" ucap sintia
"Beneran kamu mau bantu aku" tanya tika
"Iyaa beneran zia sudah ku anggap seperti anakku sendiri jadi aku harus membantu" ucap sintia lalu pergi mengurus administrasiSemua orang menunggu dengan khawatir di depan ruang oprasi
Sudah satu jam berlalu tapi oprasi belum selesai tika mondar mandir tak bisa tenang
"Andai waktu bisa di putar aku tak kan pernah memperlakukan mu dengan buruk nak" kata-kata itu terus terucap dari mulut tika namun bagaimana pun ia menyesalinya waktu takan bisa berputar kembali ke belakang itu lah sebabnya penyesalan berada di akhirTepat 2 jam dokter keluar dari ruang oprasi
"Dok bagaimana oprasinya" tannya tika penuh ke khawatiran
"Oprasinya berhasil meski ada kendala dan anak ibu akan di pindahkan ke ruang rawat" jelas dokter
"Zia sangat hebat bisa bertahan sampai oprasi selesai" tambah dokter
"Alhamdulillah terimakasih tuhan"
Semua bersyukur atas keselamatan ziaSetelah dua hari zia sadar dari komanya setelah oprasi
Zia membuka matanya kembali melihat ruangan dengan cat berwarna putih ia melihat dirinya memakai selang oksigen juga infus
Seperti anak baru lahir zia tak mengenal semua orang yang berada di sana termaksud ibunya"Zia sayangg gak apa-apa kamu tak mengingat semuanya nanti kamu juga bakalan ingat kok" ucap tika
"Ibu ada apa denganku" tanya zia yang keheranan karna dirinya sedang di ruma sakit
"Kamu habis menjalani operasi sayang dan karna oprasi di kepalamu kamu mengalami amnesia sementara tapi kamu bakalan mengingat semuanya lagi kok" jelas tika dengan lembut"Siapa mereka bu" tannya zia melihat arga,khen,dan sintia
"Ini arga dan mamanya dan ini khen mereka teman kamu yang selalu jagain kamu sayang" jelas tika dengan lembut
"Aku tak mengingat nya tapi aku tak merasa asing dengan mereka" ucap zia lemah
"Auuu sakit... kepalaku sakit buu" zia meringis kesakitan karna terlalu memaksakan diri untuk mengingat hal yang ia lupakan"Sayangg kamu gak boleh memaksakan diri jangan di ingat lagi ya" ucap tika iringi anggukan zia
"Sekarang kamu istirahat ibu harus pulang untuk mengambil baju kamu" pamit tika
"Arga khen tolong jaga zia ya tante mau pulang dulu" pinta tika
"Tika biar aku antar ya" sintia mengantarkan tika untuk pulang mengambil keperluan zia"Dasar bocil bisa-bisa nya gak ingat sama aku" ucap arga sambil mengelus pelan perban yang ada di kepala zia
"Cobak bakso pasti inget ni bocah" tambah khen
"Bakso? Aku mau bakso" ucap zia tiba-tiba
Sontak khen dan arga tertawa mendengarnya
Bisa-bisa nya zia tak melupakan bakso setelah melupakan semua orang"Tuh kan gue bilang jugak apa kalok bakso pasti inget ni bocil" ucap khen sambil tertawa
"Zia.. bocil..kamu belum boleh makan bakso nnti kalok udah sehat baru kita makan bakso ya" jelas arga lembut"Arga, khen" panggil zia
"Kalian beneran temen aku" tanya zia
"Iya beneran bahkan kita lebih dari kata temen kita udah kayak sodara tau" jawab khe diiringi anggukan arga
"Kok bisa aku sedekat itu sama kalian mana kalian ganteng banget lagi" ucap zia lalu menutup wajahnya dengan selimut karna maluArga dan khen yang mendengar dna melihat tingkah zia sontak tertawa terbahak bahak
"Ni anak kondisi begini masik bisa ngelawak ya" ucap khen"Yaudah kamu istirahat zi kita jagain di sini" pinta arga sambil mengelus rambut zia
"Iya bocil tidur gih" pinta khen
"Bocil? Emang aku umur berapa" tanya zia polos
"Kamu umur 10 tahun" jawab arga ngawur
"Beneran jadi kau masih sd ya" ucap zia percaya
"Iya kamu masik sd" tambah khen sambil menahan tawa"Kok aku ngerasa gak percaya ya" zia mengungkapkan perasaanya
"Kalian bohongin aku kan" tanya zia yang melihat khen dan arga sedang menahan tawa
"Kalian ihh jahatt" zia merajuk"Utuuu..tuuuu.. bocil jangan ngambek ya kita cuman bercanda kok" khen membujuk zia
"Iya zia bocil kita becanda doang kok kamu sebenernya udah nikah" tambah arga
"Haa udah nikah? Sama siapa" tannya zia tak percyaa
"Sama kita berdua" jawab khen lalu mereka tertawa"Tu kan kalian bohong lagi" zia cemberut
"Maaf ya bocil enggak lagi deh" ucap arga sambil tersenyum
"Kamu umur kamu udah 16 tahun kok" tambah arga jujur"Jadi gimana dengan sekolah ku" tanya zia
"Kita lagi libur semester karna abis bagi raport" jawab khen
"Gimana dengan nilai ku" tanya zia
"Kamu tinggal kelas zi" jawab khen sambil memasang wajah sedih
"Apa emang aku sebodoh itu ya" tanya zia sedih"Ya gitu dehh" jawab arga
"Hikss.. hikss... Pasti ibu kecewa sama aku" zia menangis
"Hahaha" khen dan arga tertawa bersamaan melihat zia menangis
"Kenapa kalian tertawa" tanya zia heran"Kalian seneng aku tinggal kelas" zia zia menatap arga dan khen bergantian
"Iya kami seneng" ucap arga
"Kalian jahat pergi sana" usir zia"Kami senang karna kamu rangking 1 di kelas dan juara umum 1" ucap arga sambil memberikan dua ibu jarinya
"Beneran" tanya zia tak percayaLalu arga menunjukan poto piala yang bertuliskan juara umum 1
Zia tersenyum bahagia
"Wahhh beneran kalian gimana" zia menanyakan khen dan arga"Arga rangking 5 aku 7" jawab khen
"Hahaha" zia tertawa
"Ternyata aku masih lebih pintar dari kalian" ejek zia sambil menjulurkan lidahnya
"Iya mama marahin kita berdua dan minta setelah kamu sembuh kamu jadi guru privat kita" jelas arga dengan memasang wajah sedih
"Tenang lahh murid ku, aku akan mengajari kalian" zia berlagak seperti seorang guru
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Zia
Teen FictionPerjalanan hidup zia yang penuh dengan lika liku Perjuangan zia bangkit dari lukanya Perjalanan dan perjuangan cinta zia