kembali sekolah

8 3 0
                                    

Hari ini zia kembali sekolah setelah benar benar pulih tapi ia harus menjalani terapi 3 kali dalam seminggu untuk mengembalikan ingatannya

"Zia...sekolah yukk" panggi khen
Lalu zia bergegas menemui khen bukan hannya khen arga juga sudah ada di depan rumahnya dengan seragam sekolah lengkap

Zia tampak lebih cantik dengan rambutnya yang di kuncir
"Kamu cantik banget hari ini zia" ucap khen jujur
"Tumben rambut kamu di kuncir" tanya arga
"Jadi biasanya rambut aku gak di kuncir ya" tanya zia kembali
"Iya tapi gini aja lebih rapi" ucap arga

"Alah ga bilang aja lebih cantik gengsi amat cuman bilang gitu doang" ledek khen sontak arga memukul kepala khen pelan
"Udah ayo kita berangkat nanti kesiangan" ajak zia
Lalu mereka bertiga bergegas ke sekolah

Sampainya di sekolah khen dan arga seperti menjadi bodyguard zia mereka berjalan sejajar dengan dia zia berada di tengah-tengah mereka

"Kalian apaan sihh aku malu tau liat semua orang pada liatin ke kita" ucap zia sambil melihat sekeliling nya
"Berisik" ucap khen dan arga serentak
"Uhhh terserah deh" zia menghempaskan napasnya dengan kasar

"Zia lo udah sembuh" tanya teman sekelas zia
"Iya udah kok" ucap zia padahal zia tak mengenal orang tersebut karna ingatannya belum kembali
Tiba-tiba khen berdiri di atas meja
"Wahai.. penghuni kelas ips 2 karna paska operasi zia mengalami amnesia sementara jadi dia tak mengingat kalian dan jangan memaksa zia untuk mengingat kalian" ucap khen lalu turun dari atas meja

Lalu seluruh teman sekelas zia memperkenalkan kembali diri mereka agar zia tau nama mereka
"Gua rida gue harap lu ingat sama gue" ucap rida
"Lo gosah sok asik gue tau semuanya jangan sampai gue kasar sama lo" ucap arga sambil menunjuk ke arah rida karna waktu rida mengancam zia menjauhi arga dan khen

Rida yang mendengarnya terkejut tak percaya lalu ia menjauh dari sana

"Ayo zia ini tempat duduk kamu sama aku" ucap arga menunjuk bangku paling depan

*****

"Yuk kita ke kantin aku laper banget ni" ajak dia sambil memegang perutnya
"Kamu mau makan apa zi" tanya khen
"Emm mauu" zia berfikir sejenak sambil berjalan menuju kantin
"Mau bakso" ucap zia lalu tersenyum

"Udah tebak" khen menatap zia lalu mengelus kepalanya
Setelah di kantin mereka memesan makanan
Zia memakan bakso pesanannya dengan lahap

"Emm enak banget" ucap zia senang
Arga tersenyum melihat zia bahagia begitu juga dengan khen

"Aku mau ke toilet kalian deluan aja ya" ucap zia dan pergi meninggalkan arga dan khen

"Lu kalok mau ke kelas deluan aja khen gue nungguin zia" ucap arga
"Gue di sini aja nungguin zia" ucap khen
"Gue curiga kayaknya lo sukak ya ga smaa zia" ucap khen sambil menatap tajam arga
"Apa sih nanti lu yang sukak sama zia" balas arga

"Seger banget abis cuci muka" ucap zia sambil mengelap wajahnya dengan tisu di depan cermin
"Hai cewek caper" ucap zahra yang tiba-tiba muncul
"Cewek caper?" Tanya zia
"Ouh jadi bener ya kalau lu amnesia" ucap zahra sambil tersenyum jahat
"Gue mau lo jauhi arga dan khen karna lo lupa jadi gue ingetin lagi" ucap zahra lalu menoyor kepala zia

"kenapa aku harus jauhi mereka" tanya zia
"Karna gue gak sukak cewek kayak lo deket-deket smaa mereka" jawab zahra
"Aku gak mau jauhi mereka" tolak zia lalu pergi
Sayangnya kedua teman zahra menahan zia

"Apa sii kalian aku mau pergi lepasin" ucap zia sambil memberontak
"Jauhi mereka gue bilang" bentak zahra
"Dasar gila aku gak akan jauhi mereka"
Parr....
Satu tamparan mengenai pipi zia

"Berani lo ya bilangin gue gila" bentak zahra
Tamparan keras itu seakan menggali memori zia sekilas zia mengingat tamparan itu dan juga dengan kejadian ini seperti Dejavu baginya

"Auuu sakittt" teriak zia sambil memegangi kepalanya
"Sakittt" zia terus berteriak kesakitan
Zahra yang melihat hidung zia berdarah panik lalu pergi meninggalkan zia

*****

"Perasaan gue gak enak gue cek zia dulu" ucap arga dan berlari ke toilet wanita
Saat di depan toilet arga melihat zahra dan temanya berlari ketakutan terlihat dengan jelas di wajah mereka

"Ziaa.." arga teriak saat melihat zia sudah pingsan dengan darah yang keluar dari hidung nya sontak arga dan khen langsung membawa zia ke rumah sakit

****

"Dok bagai mana keadaan zia" tanya arga saat dokter keluar dari ruangan zia
"Dia Hannya shock sepertinya ia mengingat sesuatu" jelas dokter
"Coba bawa zia ke tempat yang tenang itu akan membuatnya lebih baik" pinta dokter

"Zia kamu gak apa-apa kan" tanya khen dan arga serentak
"Gak apa-apa kok" jawab zia pelan
"Ini semua gara-gara cewek jalang itu liat aja kau bakalan bikin perhitungan" ucap arga marah

"Hikss.. hiks.. aku takut" zia menangis ketakutan lalu arga memeluk zia
"Kamu gak perlu takut ya aku ada di sini aku bakalan jagain kamu oke" ucap arga lembut
"Sekarang kamu tenang ya" arga mengelus kepala zia

"Njirr kenapa dada gue sakit ya, gue kayak gak terima arga peluk zia, gue cemburu" ucap khen dalam hati

"Gue beli minum dulu ya sekalian untuk kalian" pamit khen dan segera keluar

"Apa gue mulai sukak ya sama zia, gue cemburu liat arga meluk zia" khen berbicara dengan dirinya sendiri
"Aghhh tauk dahh gue pusing" khen mengacak-acak rambutnya

****

"Nih minumnya" khen memberikan ke pada Arga dan zia
"Pulang yukk aku gak mau di sini terus" ucap zia
"Iyaudah yuk kita pulang kata dokter kamu juga gak perlu di rawat" ajak khen

Lalu mereka segera pulang
"Kita mampir ke toko buku dulu ya" ucap zia
"Mau ngapain zi" tanya khen
"Mau belik sembako ya belik buku lah" jawab zia
"Hehehe iya jugak" ucap khen cengengesan

Lalu mereka berhenti di toko buku
Zia sibuk mencari novel yang ingin dia beli
Sedangkan khen dan arga menjadi bodyguard yang menjaga zia dan mengikuti zia kemanapun

"Nah ketemu" ucap zia bahagia
Zia ke kasir dan membayar novelnya lalu kembali ke mobil

"Khen mana arga" tanya zia yang menyadari arga tak ada
"Tu dia" khen menunjuk kearah arga yang baru keluar dari toko buku
"Kamu beli buku apa ga" tanya zia yang melihat arga sedang membawa buku
"Kepo" jawab arga
"Dih cuman nanyak" jawab zia lalu cemberut

Lalu mereka mengantarkan zia pulang
Sebelum mengantarkan zia arga mengantarkan khen terlebih dahulu karna khen buru-buru ingin pulang karna ada urusan

"Nih ambil" arga memberikan paper bag yang berisi novel ke zia
"Untuk aku" tanya zia
"Iya lah jadi untuk siapa lagi bocil..." Ucap khen sambil menarik hidung zia
"Ehhehe makasih arga baik banget deh" ucap zia lau masuk kedalam rumah

Dunia ZiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang