KookV story

6. Pov Jungkook

Warning ya dear....

Ini hanyalah huruf alfabet yang di rangkai menjadi paragraph dan tersusun rapi hasil dari pelampiasan rasa gabut yang menggebu.

Jangan ada yang bertanya mana lanjutannya, karena ini hanyalah sekumpulan ide yang di buang sayang. Tapi jika dilanjutkan aku tak tahu harus di bawa kemana.... cerita kita.... huhuhuuuuuu

【 Enjoy reading 】

※※※※※※※※※※※※※※※※※※※

Aku Jeon Jungkook seorang pria berusia 19 tahun yang cemburu buta kepada seorang alpha. Dan alpha itu tak lain adalah diriku sendiri.

Bodoh kan?!

Iya memang seperti itulah adanya, karena aku yang terlalu takut kehilangan Taehyung. Cinta pertamaku, yang ternyata adalah omega ku sendiri.

Harusnya aku senang bukan?! Cinta pertamaku adalah omegaku. Tapi entah kenapa aku malah marah pada diriku sendiri dan berakhir menjauhi Taehyung pada waktu itu.

Ku pikir aku telah gagal untuk mendapatkan hati Taehyung pada waktu itu, karena Taehyung sudah menemukan alphanya.

Cemburu butaku mengabaikan fakta bahwa aku sendirilah alpha itu.

Dan rasa cemburu itu semakin bertambah seiring Tehyung telah memasuki usia suburnya. Sebentar lagi ia akan mengalami heat pertamanya. Dan yang Taehyung butuhkan pasti adalah alphanya, bukan Jungkook.

Ohhhhh ada apa dengan diriku sebenarnya. Kenapa tak bisa menerima saja kenyataan yang ada di depan mata.

Mau itu alpha atau Jungkook tetap saja aku orangnya kan ?! Lalu apalagi masalahnya ?!

Sampai aku mendengar Taehyung mengatakan bahwa sebentar lagi heat nya akan datang.

Bohong jika aku tak was-was. Kita adalah mate, secara tak langsung kita telah terikat. Jadi apa yang dirasakan Taehyung, aku juga merasakannya.

Hari itu usai sekolah aku mengantarkannya pulang kerumah seperti biasanya, tapi aku tak langsung pulang waktu itu.

Aku memberitahu pada supir pribadiku untuk tetap diam menunggu disini. Ya aku masih ada di halaman rumah Taehyung, tempat dimana Taehyung keluar dari mobilku dan langsung berlari masuk kedalam rumahnya waktu itu. Seperti ada yang sedang ia tahan dan siap tumpah kapan saja.

"Jika kamu sakit, aku juga merasakannya Tae~"

Gumamku waktu itu saat melihat Taehyung sudah memasuki dalam rumahnya.

Aku masih menunggunya beberapa saat lamanya di dalam mobil. Aku tak merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku, jadi kupikir Taehyung pasti baik-baik saja.

Aku memberitahu pada supirku untuk kita segera pulang kerumah. Tapi tiba-tiba perasaanku tidak enak, jantungku berdegup dua kali lebih cepat tak seperti biasanya.

"Ada apa ini. Kenapa sakit sekali"

Bahkan aku terus meremat kerah baju seragam ku waktu itu, karena rasa sesak pada tubuhku yang entah karena apa. Supir di depanku pun sampai ikut panik, dan mencoba terus memanggil namaku, agar aku kembali focus.

Rasa sakit dan tak nyaman pada tubuhku sedikit teralihkan ketika ponselku bergetar.

Kudengarkan dengan seksama suara yang bergetar penuh penekanan disebrang sana. Sepertinya ia sedang menangis dan menahan sakit.

Ya, Taehyung-ku sedang menahan siksaan heat pertamanya.

Aku tak bisa seperti ini terus, aku harus segera sadar dan bangkit dari perasaan cemburu buta yang gila ini. Bagaimana bisa aku membiarkan Taehyung kesakitan sendirian.