🐇HAPPY READING GUYS🐇*******
Di sekolah, tepatnya di area lapangan. Sudah banyak sekali murid dan tentara berkumpul. Semua murid yang berada di sana, mulai berbaris sesuai kelas mereka.
Kimchi yang berdiri di barisan tepat di depan Younghoon, mulai membicarakan persoalan poin esktra yang diberikan Pemimpin Peleton kepadanya.
Kimchi mengumpulkan keberanian untuk membalikan badannya dan berbicara pada Younghoon. "Younghoon, jika kau menginkan poin itu, aku bisa memberikannya kepadamu. Poin itu tidak terlalu berpengaruh kepadaku, tapi bagimu sati poin saja berharga." I
Younghoon menatap mata Kimchi sembari membenarkan posisi kacamatanya. "Jika ka-"
"Kim Chi Yeol. Pemimpin memberikan tugas itu untukmu, maka kerjakanlah dan jangan menganggu anak aneh ini." Ilha memotong cepat perkataan Younghoon dengan alasan tidak menyukai sifat penyendiri yang ada dalam tubuh Younghoon.
"B-baiklah, aku mengerti." Kimchi yang takut dengan Ilha segera membalikan pelan badannya dari pandangan Younghoon.
Ilha adalah seseorang yang paling tidak menyukai sikap ambis Younghoon dan juga Youngsoo dalam usaha mengikuti CSAT. Baginya, CSAT hanya sekedar ujian biasa yang tidak ada artinya.
Ibu Ilha yang sebenarnya tidak ingin anaknya mengikuti latihan ini, tetapi sikap keras kepala Ilha yang memaksa sang ibu untuk menandatangni surat itu hanya sekedar bersenang-senang.
♡♡♡
Sehabis para murid selesai di barisakan sesuai dengan kelas dan pemimpin peleton mereka. Saatnya para pemimpin membagikan senjata api pribadi kepada anggota peleton.
"Pembagian senjata api pribadi akan dibagikan. Jadi, perhatikan ke depan. Ketika menerima senjata, sebutkan nama kalian dan nomor yang berada di senjata api yang kalian terima, mengerti?" tanya Letnan Lee.
Tidak ada jawaban dari para murid yang membuat Letnan Lee harus menegaskan suaranya. "PEMIMPIN PELETON BERTANYA PADA KALIAN, MENGERTI!!"
"Mengerti!" jawab seluruh kelas 12 yang tengah berada di lapangan saat itu.
Satu persatu senjata api mulai dibagikan setiap barisan. Begitupun dengan Letnan Lee yang mulai membagikan senjata api kepada murid-murid kelas 3-2.
"Tamtama nomor. 4 kim Yu Jeong. Milik saya 701404"
"Tamtama nomor. 5 Kim Yeonju. Milik saya 701405"
"Tamtama nomor, 6 Kim Chi Yeol. Milik saya 701406" ....
Hara yang berada di urutan ke 10 dari barisan paling depan. Melihat dari kejauhan sang kakak yang tengah berdiri di depan dengan memakai seragam militer.
Hara mulai tersenyum bahagia melihat kakaknya yang begitu tegas berdiri di depan.
Siapa diantara tentara itu adalah kakak Hara?
"Tamtama nomor. 10 Lee Hara. Milik saya 701410."
🐇🐇🐇Kini murid 12 telah menerima senjata api milik mereka. Pemimpin komandan memberikan isyarat pertanda para murid diberikan waktu 10 menit untuk istirahat.
Soochul melihat Hara yang tengah duduk sambil senyam-senyum sendiri. "Hei Hara. Kau terlihat bahagia, apa kau menyukai salah satu tentara itu. Lalu bagimana dengan Kim-"
"Soochul, apa kau mau tau? Hara terlihat senang karena baru saja bertemu dengan kakaknya. Tetapi, aku tidak tau dari semua tentara yang berdiri di sana, siapa diantara mereka merupakan kakak Hara." Seyeon memotong cepat ucapan Soochul.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILITARY UNIFORM ● DUTY AFTER SCHOOL [CERPEN]
Teen Fiction♡♡♡ Kisah seorang gadis cantik dari Korea Selatan yang besar selama 6 tahun di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Bernama Hara yang kini bersekolah di SMA Sungjin. Para pelajar di SMA Sungjin yang harusnya belajar untuk ujian masuk ke universitas...