Bagian 27

415 65 22
                                    

Tak Terduga

Hari sudah gelap ketika Jungwoo membuka matanya dengan malas, menoleh untuk melihat pada jam digital yang menunjukkan pukul 18.44 di atas meja, Jungwoo duduk dan menguap.

Dari balik ruang ganti, Jaehyun muncul dengan setelan jas berwarna abu-abu gelap yang rapih dengan sebuah bros berbentuk burung rajawali kecil beruntaikan perak yang gemilang pada bagian tengahnya. Rambutnya dibagi menjadi dua bagian, sisi kiri disisir ke atas sementara  pada sisi kanan dibiarkan terurai menutupi jidatnya.

Tampilan rapih pria itu benar-benar mempesona dan tampan, Jungwoo bahkan termangu dibuatnya. Tidak salah jika dikatakan bahwa Jungwoo tidak akan pernah bosan mengagumi keindahan visual pria itu.

Sementara itu Jaehyun yang melihat Jungwoo yang bangun dan termangu segera menghampiri pemuda itu sambil tertawa kecil.

"Aku membangunkanmu?" Jungwoo masih terdiam dan hanya membalas dengan gelengan kecil. Sudut bibir Jaehyun tertarik lebih jauh ke atas, dia mengusap lembut surai pemuda itu dan memberi satu kecupan hangat di dahinya.

"Kau..." Jungwoo tidak melanjutkan ucapannya melainkan hanya memandangi jas pria itu. Sejak dia tidak aktif sebagai sekretaris Jaehyun, dia tidak tahu apa saja jadwal Jaehyun, melihat pria itu bersiap dengan rapih, Jungwoo takut untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang tidak ingin dia dengar.

Bahwa Jaehyun akan pergi kencan buta lagi.

Melihatnya ragu, Jaehyun menggenggam tangan Jungwoo dan menjelaskan, "Ada acara perjamuan amal dengan keluarga Koo malam ini, bisakah kau menemaniku?" 

Jungwoo mengangkat pandangannya dan menatap Jaehyun dengan terkejut. Apakah dia tidak bermimpi? Jaehyun memintanya untuk menemaninya? Itu artinya dia akan keluar? Tentu saja Jungwoo setuju!

"Aku bisa, tunggu aku akan mandi dengan cepat." Jungwoo tidak memiliki ekspresi yang jelas di wajahnya, tetapi sikapnya jelas antusias.

Jaehyun tertawa kecil dan mengingatkan, "tidak perlu terburu-buru, kita masih punya banyak waktu, so take your time, I'll help you to get ready, baby."

Tiga puluh menit kemudian Jungwoo telah bersiap dengan setelan jas berwarna putih gading lengkap dengan bros sederhana di bagian kerahnya. Dari depan, Jaehyun dengan sabar memasangkan dasi pada pemuda itu dan tentunya tak lupa memberi kecupan manis pada bibir plum milik Jungwoo.

"Ayo pergi."

Ketika keduanya tiba di aula tempat acara berlangsung, seolah mereka adalah tokoh utamanya, semua orang tidak bisa mengalihkan pandang dan berbisik kagum ketika melihat penampilan dua anak Adam itu.

"President Jung benar-benar hadir? Wah dia sangat tampan."

"Tuan muda yang tampan, kaya, dan sukses, sangat sempurna. Aku ingin menjadi teman nya."

"Eh, bukankah itu sekretaris Kim?"

"Ku dengar dia mengambil cuti, tak disangka dia muncul di saat seperti ini."

"Tidak adil, kenapa orang tampan hanya berkumpul dengan orang yang juga sama tampannya? President dan sekretaris itu terlihat sangat baik bersama, aku iri!."

Banyak bisikan yang tentunya tidak pelan dan terdengar jelas di telinga Jungwoo, tetapi dia tetap mengabaikannya dan hanya berusaha tersenyum kecil sebisanya. Dia tetap berjalan di samping Jaehyun dan menyapa sang penyelenggara acara.

Hanya saja tiba-tiba seorang wanita muda dengan energik menyela di antara keduanya. Dia segera berdiri di samping Jaehyun, merangkul pria itu dan membuat Jungwoo mau tidak mau mundur kebelakang. Jungwoo mengerutkan kening, dia sedikit terkejut dan bertanya-tanya

Secretary KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang