Part 29

7K 332 4
                                    

Maaf ya lama updatenya

soalnya Lia kemarin" belum dapat ide

dan sekarang Lia udah next ni..

Selamat Membaca :)

Ali POV

aku yang hari ini di izinkan pulang sama dokter, ada perasaan senang dan sedih karna prilly tidak ada di sini, aku melihat mama yang sedang membereskan barang" ku..

"maaa". ucap ku

"iya, ada apa li?".

"boleh gak ali temuin prilly sekarang, ali harus buktiin ke om rizal ma kalau ali bukan laki" pengecut". ucap ku memohon

"tapi kamu masih belum sehat bener".

"ma, percaya sama ali..ali udah sehat, ali harus perjuangin prilly dan anak ali ma".

"ok, tapi kamu harus pergi sama supir".

"ok baik lah".

sayang tunggu aku, aku bakal temuin orang tua kamu dan meminta restu kepada mereka, aku berdiri dan mencoba berjalan meskipun jalanku yang masih agak pincang karena kecelakaan itu.

"ayo sini mama bantu". ucap mama membantu ku berjalan dan mengantarku menuju mobil dengan supir yang sudah di siapkan oleh mama, sesampainya di mobil mama segera memberitahu supir untuk mengantarkan aku ke rumah tante ully dan supir pun mengangguk, di perjalanan aku hanya bisa melamun dan memikirkan bagaimana cara untuk meyakinkan kedua orang tua prilly, saat aku masih sibuk dengan pikiranku tiba" supir ku membuyarkannya

"maaf tuan, kita sudah sampai".

"iya sudah, terima kasih". aku pun segera keluar dari mobil dan melangkahkan kaki ku masuk ke dalam halaman rumah prilly, rumah yang masih sama seperti dulu bergaya klasik dan saat aku sudah sampai di depan pintu, ku beranikan untuk menekan bell, dan ku tarik nafasku dalam

"oke ali, loe harus perjuangin prilly dan anak loe bagaimanapun caranya, semngat". batin ku menyemangati diri ku sendiri dan saat itu juga aku mendengar pintu di depan mulai terbuka, dan di sana sudah menampakan sosok yang sangat tegas dan berwibawa meskipun umurnya sudah tidak mudah lagi, iya itu adalah om rizal papa prilly

aku dengan hormat ingin mencium tangannya tapi segera di tepis oleh om rizal

"maaf om, saya kesini berniat untuk meminta restu om dan tente untuk bertanggung jawab menikahi prilly om". ucap ku memohon kepada om rizal tapi om rizal hanya diam tak menggubris permintaan maaf ku dan aku pun jatuh berlutut dibawah kaki om rizal tak terasa air mata yang aku tahan telah jatuh

"om, saya mohon izinkan saya menebus kesalahan saya dengan menikahin prilly om, saya dan prilly saling mencintai om dan sekarang di rahim prilly ada anak sayang om, jangan pisahkan kami bertiga". ucap ku memohon sambil berlutut dan mencium kaki om rizal

"semuanya sudah terlambat, prilly akan saya nikahkan dengan denis besok..laki" yang bisa menjaga prilly dengan baik dan bisa bertanggung jawab meskipun prilly bukan mengandung anaknya".ucap om rizal tegas

"om, tolong om batalkan pernikahan denis dan prilly, ali gak gak mau kehilangan prilly dan juga anak ali om". ucap ku lirih

"kamu sekarang pulang". betak om rizal

"tapi om-".

"dan satu lagi li, jangan pernah kamu ganggu hubungan denis dan prilly". ucap om rizal dan berlalu pergi meninggalkan ku yang masih berlutut

aku bertekat akan tetap berlutut di sini sampai om rizal memaafkan aku dan merestui hubungan ku dengan prilly

Prilly POV

aku yang mendengar suara teriakkan dari luar, aku perlahan turun kebawah..saat aku menuruni tangga, aku melihat papa yang sendang mengintip ke arah cendela, aku yang penasaran segera turun dan menghampiri papa

"pa, siapa yang berteriak itu". ucap ku yang penasaran dengan papa

"gak siapa" kok sayang, udah sana masuk dan istirahat..besok kan kamu akan menikah dengan denis jadi papa minta kamu jangan terlalu banyak pikiran dan juga jaga calon cucu papa dengan baik". ucap papa sambil melihat ke arah perutku yang sudah membuncit

"ommmm, toolooongggggggg restuin saya dengan prilly". teriakan itu seperti teriakan ali, apa ali sudah pulang dari rumah sakit??

"papa, itu suara ali..prilly ingin ketemu dengan ali pa". ucap ku memelas

"kamu sekarang masukk". teriak papa

"pa, prilly mohon pa..izinin prilly buat ketemu sama ali pa".

"prilly, masukk". ucap papa lagi dengan nada tinggi

"pa, prilly mohon pa... sekali ini saja".

"tidak prilly, kamu masukk ke kamar sekarang".

"ada apa ini pa?". tanya mama yang baru keluar dari kamar

"ma, prilly pengen ketemu ali ma..kasian ali di luar ma, bantuin prilly ma".

"pa..".lirih mama ke papa

"semua masuk sekarang". ucap papa sedikit membentak

"ya sudah prill, sebaiknya kita masuk nak..ucapan papa mu gak bisa di bantah". ucap mama yang membantu ku berjalan ke arah kamar, saat aku melangkahkan kaki ku, aku mendengar suara akan turunnya hujan, dan itu membuat ku memberhentikan langkahku dan kembali menuju papa

"pa, prilly mohon pa..kasian ali, habis ini akan turun hujan dan ali masih di situ pa, prilly gak mau kalau ali sakit tambah parah pa". ucap ku memohon ke papa dan sedikit menangis

"ok, tapi setelah itu kamu jangan pernah ketemu dia lagi". ucap papa lalu pergi meninggalkan ku

aku segera mencari payung, untuk keluar dan bertemu ali..saat membuka pintu, aku melihat sosok ali yang sedang berlutut di depan halaman, ku hampiri dia

"aliii". ucap ku lirih melihat ali seperti ini

"prilly". dia menoleh dan dengan cepat ali memelukku, sungguh hangat pelukkannya meskipun sekarang sedang hujan

"ali, sebaiknya kamu pulang..kamu baru sembuh li, kamu harus jaga kesehatan mu..kamu juga gak perlu khawatir sama aku, aku baik" aja dan anak kita juga baik kok li". ucap ku dengan memberi senyuman

"tapi prill, aku pengen buktiin ke papa mu kalau aku ingin bertanggung jawab sama kamu prill". ucap ali dengan nada sedih aku hanya bisa diam

"prilly".panggilnya lirih

"sudah lah li, kamu pulang sekarang dan kamu harus sembuh li demi anak kamu". ucap ku sambil memegang perutku yang sudah membuncit, ya umur janin ku sudah 5 bulan

"tapi pril, aku mau memperjuangin cinta kita dan aku gak mau pisah sama kamu dan anak kita prill".

"udah lah li, sebaiknya kamu pulang dan jaga diri kamu dengan baik". ucap ku melepas pelukkan ali dan segera kembali menuju rumah dimana papa sudah berada di depan pintu, entah mulai kapan papa sudah berada di sana

maafin aku li, aku gak mau melihat kamu sakit dan aku juga gak mau pisah sama kamu li, aku sayang dan cinta sama kamu li..makasih kamu sudah mencoba memperjuangkan cinta kita tapi semuanya sudah terlambat li, besok..besok adalah hari pernikahanku dengan denis li

Maaf, segini aja dulu ya..Lia lagi banyak pikiran

dan jangan lupa bintang sam coretannya

maaf juga kalau ceritanya tambah GJ dan banyak typo :)

Kecup Sayang Lia :*

Cinta Sejati Ku.. [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang