Part 26

6.9K 303 3
                                    

Ali POV

aku terkejut seketika mendengar penjelasan dari prilly, ternyata dia masih mencintaiku dan prilly hamil anakku, ya tuhan maafkan aku..aku telah berburuk sangkan dengan wanita yang aku cintai ini, dan tadi dia di usir??selama aku gak ada dia tidur dimana??

Pikiran ku bertanya tanya tentang prilly, seolahprilly tau apa yang ada di pikiran ku

"Selama ini, aku tinggal di apartemen denis dan kamu gak usah khawatir, karna di disitu juga ada kak alvi, kakaknya denis". Ucal prilly menjelaskan semuanya dan aku balas dengan senyum

"Huft, syukurlah".

Terus bagaimana dengan orang tua prilly??ya tuhan ini semua gara" aku, aku yang ngebuat wanita yang sangat aku cintai menderita seperti ini, tak terasa air mata ku sudah membanjiri pipi ku

"Jangan nangis donk honney, aku gpp". Ucap prilly sambil mengusap air mata ku

"Ma-ma-af". Aku coba untuk bicara meskipun terbata"

"Udahlah honney, aku sekarang bahagia kamu udah bagun dari tidur panjang kamu selama 3bulan honney". Ucap prilly dengan senyumnya yang tulus menurut ku tapi benarkah, aku tidur selama itu

Dan oh ya, sekarang aku tau maksud dari anak kecil itu, tuhan aku bersyukur dengan semua kejadian ini tapi aku gak bisa ngeliat prilly di benci oleh ayahnya, aku berjanji..aku akan mempersatukan keluarga prilly lagi

"Honney, kamu istirahat dulu ya..aku sama denis mau pergi sebetar". Ucap prilly yang sekarang berdiri

"Ke-ke-ma-na?".

"Belanja sayang, tenang ada denis kok yang jagain aku".aku pun mengangguk dan prilly lalu mencium keningku dan mengucapkan

"Slamat istirahat ayah dan cepet sembuh, bunda selalu tunggu ayah". Aku pun tersenyum saat prilly mengucapkan panggilan barunya

"Ayo ali, loe harus cepet sembuh demi prilly dan anak loe". Batin ku menyemangati ku

Perlahan prilly melangkahkan kakinya menjauh dari ruangan ku dan tak lama mama pun datang

"Hay sayang, kayak seneng banget ni habis ketemu prilly". Ucap mama menggodaku dan aku malah asyik senyam senyum

"Udah ah, jangan kayak orang gila gitu, kamu harus sembuh ya sayang demi prilly dan anak kamu, mama kasian sama prilly menanggung ini semua karna ulah mu". Ucap mama sedikit marah dan aku hanya bisa menunduk

Prilly POV

Sudah 3bulan ini aku berusaha bertemu dengan mama dan papa, dan denis lah orang yang setia menemani ku
Aku mencoba menunggu kedatangan papa di depan pagar rumah dan lama aku melihat mobil papa

"Pa maafin prilly".

"Kamu bukan anak ku, jangan panggil aku papa".

"Pa, tolong maafin prilly..prillt tau, prilly udah buat papa malu, tolong maafin prilly..prilly bakal lakuin apa aja agar papa bisa maafin prilly". Ucap ku berlutut di kaki papa

"Oke papa bakal maafin kamu, asal kamu ikut papa dan jauhin anak brengsek itu". Ucap papa yang aku tau marah besar

"Tapi pa, ali butuh prilly.. ali sekarang sedang sakit pa".

"Kalau kamu gak mau turutin papa, kamu bukan anak papa selamanya".

"Tuhan, cobaan apa lagi ini..maafin aku li, aku harus ikut papa". Batin ku

"Baik pa, prilly akan ikut papa". Ucap ku menangis

"Bagus, sekarang masuk ke dalam rumah". Ucap papa tegas dan aku hanya bisa menurut perintahnya

Aku yang baru masuk ke dalam rumah, aku melihat sosok wanita yang sekarang duduk di ruang keluar dengan pandangan kosong dan aku yakin itu adalah mama

"Maafin prilly ma, gara" prilly mama jadi kayak gini". Batin ku

Aku segera melangkah menghampiri mama dan memeluknya dari belakang

"Ma, maafin prilly". Ucap ku dalam pelukan

Tiba" mama menghadap ke arah ku dan aku lihat di dalam mata mama, mama merindukan ku dan tiba" juga mama menangis

"Mama jangan nangis, sekarang prilly selalu sama mama, papa idah bisa terima prilly lagi".

"Tapi papa juga masih belum bisa terima ali ma". Batin memandang kedepan

"Ya sayang, kamu baik" aja kan kok kamu kayak sedih gitu?" .tanya mama yang menyadarkan ku dalam lamunan

"Hmm, prilly gpp kok ma". Ucap ku bohong ke mama

"Maaf ma, lagi" prilly harus bihong sama mama". Batin ku lagi

"Sekarang kita makan yuk ma, pasti mama belum makan kan?". Dan di jawab anggukan oleh mama

Aku dan mama berjalan menuju ruang makan, di sana sudah ada papa yang sudah menunggu, dan spontan aku melihat senyum papa kembali, senyum papa dan mama adalah senyumku, aku senang sekarang papa bisa menerima ku kembali tapi bagaimana dengan ali, apa aku bisa tanpa ali tuhann???

Maaf ya, baru update
Soalnya Lia seharian ada acara sama keluarga dan maaf juga kalau banyak typonya
Jagan lupa kasih bintang" yang banyak dan koment buat kritik n sarannya untuk cerita Lia

Kecup Sayang Lia :*

Cinta Sejati Ku.. [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang