"Sudah kubilang kita bukan siapa-siapa!" Bentak Iqbal.
Eva berusaha menahan isak tangisnya,matanya seketika sembab hanya dalam hitungan detik. Ia ingin bicara tapi tak bisa karena dadanya kian menderu masih berusaha menahan isak.
"Ngak usah sok dramatis!"
"Lo j-a-h-a-t Iqbal!" Teriak Eva dengan nada tinggi, walaupun terbata-bata.
Iqbal berdecih kesal
"ja-ja-hat!" Ejek Iqbal memperagakan cara Eva berbicara.
Eva menggeleng tak percaya, refleks tangannya menampar wajah Iqbal. Emosi,dendam, dan amarahnya kini berhasil ia luapkan dengan tamparan tadi.
Iqbal memegang pipinya yang masih panas akibat tamparan Eva barusan. Tatapannya kini berubah menjadi lebih bengis daripada sebelumnya.
"CUT!" Teriak Arhan selaku kameramen
"Guys! briefing dulu, gue bawain masakan Padang!"teriak Bella tak mau kalah.
"By the way, lo nampar gue pake perasaan ya? sekarang hawanya masih panas!"
"Udah tau kok malah ditanyain" jawab Eva ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALUE
ChickLit"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya Eva sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Akankah selamanya Eva tenggelam dalam penilaian orang lain. Seakan-akan membandingkan prosesnya dengan orang lain adalah pekerjaan utama. Accept, Ikhtiar, and Tawakkal is...