BAB III - Jarak Yang Jauh

67 31 10
                                    


17 hari kemudian......

"Bella!duduk sini!" Usik Iqbal sambil memukul meja Eva karena semua guru sedang mengadakan rapat bulanan.

Bella menuruti kemauan Iqbal, didudukinya kursi Eva yang selama 17 hari tak berpenghuni.

"Kenapa?" tanya Bella dengan wajah badasnya

"Agak lain aja sih rasanya, kalau sementara belajar ngak ada bidadari yang nemenin!" Goda Iqbal.

"Becanda lo ngak asik!"

"Tutor biar asik gimana?" tanya Iqbal

Bella tersenyum menatap Iqbal,

"Searching google mas,masa kayak gitu doang pake ditanyain!" jawab Bella manja dengan tatapan yang tak kalah manja.

"Astaghfirullah" ucap Iqbal dalam hati.

Iqbal memalingkan pandangannya.

"Bella! mendingan lo balik ke tempat lo aja deh!" ucap Iqbal tanpa memandang Bella.

"Males ah!" jawab Bella ketus.

"Bella, please!"

"Yaudah, gue balik!"

Namun sebelum itu Bella mengambil tasnya dan sengaja diayunkan di depan wajah Iqbal, sekilas rasanya seperti tamparan.

"Auh!" Iqbal berdecih kesal sembari menatap Bella

Bella menatap Iqbal dengan tatapan yang tak kalah badas dengan Iqbal. Puas menatap Iqbal, Bella akhirnya duduk di tempatnya semula.

"Iqbal jangan banyak ulah! ingat bentar lagi pemilihan!" Teriak Rio yang duduk di dekat pintu.

"Siapa juga yang bakalan nyoblos pemimpin modelan kek gini, paling ngabisin uang kas!" ucap Bella ketus.

"Gue tandain elo!"

"Gue juga tandain elo!"

"Giliran Eva ngak ada, lo banyak tingkah juga yah!" bisik Key  pelan. Perlahan Iqbal menghentikan perdebatannya dengan Bella.

"Gak usah dibahas Key!"

"Buktinya, pekan lalu Acha, siswi kelas X MIPA II ,kemarin lusa Maya murid pindahan, hari ini Bella sahabat Eva sendiri, besok siapa lagi?"

"Intinya yang penting gue seneng! okay, ngak usah dibahas!"

"Dasar Buaya!" ucap Key tak percaya.

"Daripada jomblo!"

"Gue mendingan jomblo, daripada milih mainin perasaan cewek. Udah dapat dosa nyakitin , eh ditambah lagi sama dosa zina. Paket komplit dah lu!"

Iqbal tak bergeming sedikitpun, seketika suasana diantara keduanya berubah menjadi canggung.

🍂🍎🍂


"Pokoknya pulang sekolah nanti kita langsung cek lokasi! ngak ada tapi-tapi!" omel Mei sambil memperbaiki letak kacamatanya.

Kelly yang sedang asyik menyantap bekalnya seketika tersedak. Untungnya Sherly yang duduk di depannya langsung menawarkan segelas air.

"Lo keberatan Kelly?" tanya Mei

Kelly menggeleng, matanya memerah.

"Kel, are you okay?" gantian Sherly yang bertanya.

"Belakang kalian!"  bisik Kelly perlahan.

Mei dan Sherly kemudian menoleh kebelakang. Pantas saja Kelly tersedak, ternyata ini dia alasannya. Dilihatnya Iqbal yang entah ingin kemana tapi pastinya sedikit lagi Iqbal akan melewati meja yang mereka tempati di kantin.

VALUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang