Bab 1.

19 9 0
                                    

Bandung, 10 April 2019.

"Nay harapan di ulang tahun kamu yang sekarang apa?" pertanyaan yang dilontarkan oleh Diana teman sekelas nya berhasil membuyarkan Kanaya dari lamunannya. Kanaya berpikir sebentar.

"Kaya nya masih sama kaya tahun lalu deh din. Semoga keluarga aku utuh tanpa retakan."

Diana tersenyum mendengar jawaban Kanaya. Ia tahu bahwa selama ini Kanaya bertahan mati matian di tengah keluarga nya yang sedang berantakan. Diana sangat takjub pada Kanaya karena tidak semua manusia di dunia ini bisa setegar dan sekuat Kanaya.

"Nay aku pulang duluan ya. Kalo aku ketemu Batara nanti aku suruh kesini. Kamu pulang sama Batara kan?"

"Iyaa din. Makasih ya maaf ngerepotin"

"Santai nay"

Diana segera melangkahkan kaki nya keluar. Beberapa menit kemudian tak lama setelah Diana meninggalkan kelas Batara muncul dengan dua eskrim ditangan nya. Bersandar di ambang pintu seraya menunggu Kanaya keluar dari kelas.

"Maaf lama na tadi beli eskrim dulu"

"Iya gapapa. Mau pulang sekarang?"

"Ayo"

Disepanjang perjalanan pulang Batara sesekali menjahili Kanaya. Namun Kanaya yang tidak terima dijahili saat makan eskrim mulai membalas nya lebih jahil. Kanaya mengarahkan jari nya untuk menyolek eskrim coklat yang tengah ia gengam lalu menempelkan nya ke pipi Batara. Batara terkejut. Seperkian detik selanjutnya Batara membalas dengan cara yang sama namun Kanaya telah terlebih dahulu lari menjauh dari Batara. 

Selama perjalanan menuju arah pulang mereka berdua tidak berhenti tertawa. Bagian terbaik saat pulang sekolah adalah menghabiskan waktu bersama Batara pikir Kanaya. Batara sendiri tidak melepaskan netra nya dari Kanaya. Netra nya terus tertuju pada gadis mungil yang kini tengah bercerita panjang lebar mengenai ujian harian yang dilakukan secara mendadak oleh Pa Mike guru matematika yang paling dijauhi oleh Kanaya. Sesekali Batara memalingkan wajah nya untuk melihat pemandangan seraya menutupi kegemasan nya pada Kanaya.

"Stop!" Kanaya tiba tiba berhenti membuat Batara yang sedang memalingkan wajah nya kini kembali menatap ke arah Kanaya.

"Kita sudah sampai. Waktu nya berpisah!" Oh. Batara melupakan hal ini. Arah rumah Batara dengan Kanaya memang sejalan namun, rumah Batara dan Kanaya tidak berada pada gang yang sama. 

"Haha gua lupa kalo kita beda gang. Kalo gitu sana hati hati." Tangan Batara bergerak seakan mengusir keberadaan Kanaya membuat sang empu sedikit kesal. Kanaya melambaikan tangan nya seraya berlari kecil menuju rumah nya. Setelah dirasa Kanaya menghilang dari pandangan Batara kini giliran ia yang berjalan menuju rumah nya.

Kanaya senang menghabiskan waktu nya dengan Batara dan sebaliknya pun begitu.



"Semesta.. tolong jangan pisahkan mereka ya? jangan rebut kebahagiaan yang sangat sederhana ini."



Kanaya kini berada tepat di depan rumah nya. Aura tidak enak menyelimuti kediaman Kanaya. Ia membuang nafas nya secara kasar. Semenjak masalah ekonomi nya menurun ditambah ada nya rumor bahwa sang ibu selingkuh membuat keluarga ini menjadi tidak stabil. Pasalnya sering kali ada berdebatan kecil hingga besar dan itu tak jarang mengenai Kanaya. Kanaya sangat merindukan kondisi keluarga nya yang dulu. Kanaya juga sering menjadi pelampiasan ayah nya dengan alasan nilai Kanaya yang dibawah 85. Kanaya menyayangi keluarga nya namun ia tak bisa selama nya bertahan menghadapi retakan dalam keluarga nya.

Bertemu dengan Batara adalah salah satu hal yang sangat ia syukuri. Dengan Batara ia bisa sejenak melupakan apa yang terjadi di rumah nya dan itu juga menjadi alasan mengapa Kanaya masih bertahan sejauh ini.

"Here we go again Kanaya."

Tbc.

; ini gambaran arah rumah Batara sama Kanaya ya teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

; ini gambaran arah rumah Batara sama Kanaya ya teman

. . .

Gimana? masih tertarik ngikutin perjalanan mereka gaa? kalo iya, jangan lupa vote like nya yaa. seperti biasa itu membuat author ini bahagia dengan cara yang sangat sederhana (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)♡

kalo mau feedback or follback just dm me okay!

see you in next bab<!

He's Not The One || Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang