Jika ada typo tolong ditandai ya beb-!
HAPPY READING
"Se, di, kit.. Ngenes.. emm, no.. Ngenes, begete" batin Elan sembari memainkan batu-batu kecil dengan ujung sepatu sekolahnya.
"Hish, kenapa lama sekali? " gerutu Rael kesal.
Elan melirik Rael, ia menatap iba kepada abangnya sekarang ini.
"Apa.. Aku, jagain, aja ya?... Tapi jagain, kek mana? "
Elan terlalu sibuk dengan pikirannya yang bingung mau menjaga abangnya kayak bagaimana.
Badan lo mungilಥ◡ಥ
Sampai tak sadar, jika Rael sedang bersama Gina dan Xion.
"Hahaha. Ohya, itu dedek Ee.. E siapa? Hehe, aku pikunan.. " Ujar Gina Sedikit merona.
Mendengar itu, Rael menoleh ke belakang melihat sang adik sedang menatap tanah, tangan di masuk kan kekantong celana, badan menyender ke tembok, dan mata yang sayu. Rael sedikit tertegun, ternyata adiknya sangat cakep jika dilihat teliti.
Korban haluan ku : Miya chinen (gayanya doang sieh..)
"Umm? " bingung Gina melihat tatapan intens Rael pada Elan, melihat itu Gina menatap Xion meminta penjelasan.
"Mungkin lagi memuja Elan" jawab Xion asal.
"Ohiya, Elann?.. giiElan! Ahiya, hahaha gielan. Unikk~" seru Gina ketika mengingat nama Elan.
Elan tersentak ketika mendengar seru-an kencang seseorang, tanpa sengaja tatapan sayunya bertemu dengan mata tajam Rael.
Baru saja tatapan mereka bertemu, Rael sudah membuang mukanya lalu menghadap teman-temannya lagi.
Melihat keberadaan orang lain, Elan langsung merubah gaya berdiri nya menjadi lebih sedikit sopan. Sefokus itukah dia sampai tak menyadari keberadaan teman2 Rael?
"Eyy, Xion, Rael! Em, bagaimana kalo kita piknik di puncak?!" Ujar Gina menatap dua teman lelakinya berbinar.
"Boleh, kapan kita pikniknya?" Tanya Xion pada Gina.
"Minggu aja" usul Rael, mendengarnya Xion menatap Gina lagi, seolah berkata 'Kau setuju? '
"Bagus tuh! Sekalian ajak dede emes Elann. Mau ya kamu?" Ucap Gina, diakhir kalimat ia sudah di hadapan Elan.
Elan? Elan tentu sajalinglung secara tiba-tiba ditanyai hal yang sama sekali ia tak tahu, mereka bahas apa?
Ia tadi melamun lagi..
Karena paham tatapan bingung Elan yang dilempar kepada Gina, Xion menjelaskan dengan singkat.
"Piknik Puncak" ujar Xion menatap datar Elan, Seketika Elan menatap Xion. Setelah mengerti barulah ia menjawab.
"Iya?.." jawab Ragu Elan.
"O-"
Tinn Tinn
Perhatian mereka langsung teralihkan pada klakson mobil hitam itu yang ternyata Jemputan Rael.
"Jemputan gue datang, duluan. " pamit Rael. Mereka hanya menganggukkan kepala.
~~~~~~~
"Kami pulang" Ujar Rael pada penghuni Mansion Urgnius.
"Eh anak-anak mommy sudah pulang. " ujar Tesya melihat anak-anak gantengnya sudah pulang dari sekolah.
"Mommyy" teriak manja Elan sembari lari kecil, ia sudah akrab dengan sang mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi adik dari figuran? [Transmigrasi]
RandomElan? Jadi adek dari figuran? apakah buruk? Elan dikehidupan dulu, sangat pendiam. maka dari itu banyak dari murid2 gampang menindasnya. keluarganya? mereka tidak perduli. Bahkan marga keluarga nya tidak terselip dalam nama sederhana nya. Apakah E...