HAPPY READING
"Rael pulang"
"Eh Anak mommy yg paling ganteng udh pulang" ujar Tesya sembari tersenyum.
"Elan engga?" ucap datar Elan.
"Elan ganteng, tapi manis, kaya madu" ucap Tesya sembari mengusap lembut helai rambut Elan.
"Kenapa mom? " tanya Rael.
"Hari ini kita kedatangan kakak mommy, ntar makan malam kalian pakai baju rumah tapi sopan ya" ucap Tesya.
"Huh? Mommy Tesya punya kakak? " batin Elan terheran-heran.
"Dan juga keponakan ganteng mommy juga datang" riang Tesya, karena ketika ia melihat keponakan2 nya ia teringat cowok-cowok fiksi nya.
Rael mendengar itu hanya tersenyum paksa.
"Gak ada yg cewek mom? " tanya Elan basa-basi. Sebenarnya mau itu ada yg cewek, atau cowok semua, apa peduli Elan?
"Engga, kenapa?"
"Gpp"
"Yaudah, sekian hot news dari mommy Tesya yg cantik jelita ini" setelah mengatakan itu, Tesya langsung melongos pergi.
"OHIYA, RAEL JANGAN LUPA MANDI, GANTI BAJU, DANDAN YANG GANTENG" Teriak Tesya yang sudah berada di ruang dapur.
"YA MOM"
Rael dengan datar menuju kamarnya meninggalkan Elan yang menatap datar kepergian Rael.
"Ais,, buat apa aku disini?"
~~~~
Kini hampir menjelang makan malam, Elan sedang melamun ganteng dikamarnya dibuat tersentak..
Tok tok tok tok tok
"Ya sabar" Teriak Elan ketika mendengar ketukan pintu tak sabaran.
Cklek
"? "
"Hehe" tak ada komedi, tak ada sirkus, tiba-tiba ia dikasih pemandangan Tesya yang sedang menyengir.
"MasyaAllah" ucap Tesya spontan ketika melihat penampilan anaknya.
Elan yang sudah dibuat bingung kembali dibuat bingung.
"Ekhem, ayo kita malam malem nak, bentar lagi kakak mommy sama keponakan mommy bakal datang" ucap Tesya sembari tersenyum.
"Oh ok"
Mereka turun dengan beriringan.
Saat sudah sampai di meja makan, ia disuguhi banyak orang yang ia tak kenal.
"Omo omo, keponakan gua makin ganteng AAAA" batin Tesya.
"Kakak, apa kabar? " tanya Tesya basa-basi kepada kakaknya. Reina Vexi.
"Baik adek kakak yang centil" Goda Reina sembari tersenyum menawan.
Baru saja ingin protes, ia baru keinget bocilnya yang ia diamkan.
"Eh iya anak gua"
"Elan sayang, kenalin ini kakak mommy, namanya Reina Vexi, panggil Mama Reina ya" ucap lembut Tesya pada Elan.
"Ok."
Ia tak begitu peduli.
Cukup bingung, Harry menatap kasihan kepada suami Reina yang tak di perkenalkan oleh Tesya. Hanya Reina saja yang Tesya perkenalkan.
"Sini." Ucap Rael pada Elan.
Walau bingung pada sikap Rael, Elan tetap mengiyakan untuk duduk disamping Rael.
Sebenarnya Rael tuh waspada sama sepupu yang sok kul itu, cukup hati mommy nya saja yang mereka ambil.
Sepupu-sepupu Rael sangat licik, mereka senang sekali memonopoli mangsanya.
"Makan." Perintah Harry.
Semua pun langsung mengambil sendok, dan menyantap.
~~~~~
Kini, mereka sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Sya" panggil Reina, membuat dirinya ditatap oleh orang-orang disana termasuk Elan.
"Hm? "
"Tadi kamu cuman ngenalin ke anak kamu cuman aku doang deh, suami sama anak aku mana ada tuh yang di sebut" ujar Reina sembari bombastic side eye.
"Oh iya hehe" cengir Tesya.
Kemudian, ia menghadap Elan, lalu mulai mengeluarkan suara.
"Nah Elan sayang, yang disamping mama Reina itu Paman kamu, namanya Louis Vexi, nah tiga tembok disana itu anaknya mama Ina dan Louis. Anak sulung mama Ina namanya Gibran Vexi, lalu anak tengah Erlangga Vexi, terus anak terakhir Kalingga Vexi. " jelas Tesya panjangxlebar
"Akh" ringis Elan ketika merasa ada yang memeluknya dengan erat.
Elan menatap datar kearah Kalingga yang sedang bersmirk ke arahnya.
"Mahkluk mana lagi yang merepotkan. " Batin Elan.
Elan juga ngeh adegan ini gak ada sama sekali, tapi bodoamat.
"Kangen." lirihLangga.
"ADUH" refleks Elan teriak ketika ada yang menerjang lagi, bahkan sampai ia oleng.
"Anak anjing, aku sesak! Apakah mereka akan membunuhku dengan cara seperti ini?.. " batin Elan dengan pikiran negatif, namun sedetik kemudian ia menjadi linglung, kemudian senang, sesak, dan pasrah.
Linglung karena bingung kenapa ia takut mati, senang karena nyadar bakal mati, sesak karena tambah mengerat pelukan tiga manusia itu, dan terakhir pasrah karena tenaga nya kalah jauh dengan ketiga titan ini.
Ya, sifat Freak Elan keluar sedikit..
"Aa.. " ringis sedu Elan.
Reina awal-awal tu senang liat ketiga anak nya memeluk erat keponakan gemoy nya itu, namun lama kelamaan di geram. Apakah ketiga anaknya ingin keponakan gemoy nya metong?
Plak!
Plak!
Plak!
Issshh
Aduh duh
Ssh
Elan sudah bisa bernafas normal, dengan mata yang sayu.
A : Otak ku kok jadi travelling y? :)
Sedangkan ketiga pelaku sedang mendapat jeweran cinta dari Reina.
Tesya hanya terkekeh karena merasa ada hawa iri dengki dari seseorang yang bernama Rael.
Ya, anak sulungnya Tesya cemburu dan marah melihat adiknya dipeluk-peluk gitu, mana smpe kehabisan nafas.
Kan geram, pengen Rael sleding.
Dan Elan saat ini hanya menatap malas para pelaku, ia jadi mengantuk.Tanpa banyak bakicot, drama, basabasi, kedua kelopak mata Elan menurun.
Melihat itu, Rael segera menyelip dan menggendong manusia mageran yang sayangnya adiknya itu.
Kamu gemoy, kamu aman, Fikir Rael tanpa sadar.
_-_-_-_-_-_-_-_-_
Hii!
Sudah lama tak jumpa! Mangap kalo up nya lamaa, no tipu-tipu kalau selama ini aku dilanda kebingungan. Yuyurly, aing masih bingung mau dibawa kemana ni alur:)
Maaf juga kalau tambah gaje. Tapi nikmati saja~
26/11/23
PecintaGepeng820 word
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi adik dari figuran? [Transmigrasi]
RandomElan? Jadi adek dari figuran? apakah buruk? Elan dikehidupan dulu, sangat pendiam. maka dari itu banyak dari murid2 gampang menindasnya. keluarganya? mereka tidak perduli. Bahkan marga keluarga nya tidak terselip dalam nama sederhana nya. Apakah E...