HAPPY READING
"Rael berangkat sekolah ya mom, dad. " pamit Rael.
"Iya sayang, tia-ti dijalan! " ucap Tesya
"Hmm." dehem Harry.
Sedangkan Elan hanya menatap malas kepergian Rael. Ya, hari ini magernya kumat, matanya saja kini sudah terantuk-antuk.
Ia memutuskan untuk berkencan dengan ranjang tidur nya daripada mengamati guru yang mengoceh di kelas Rael.
Yah, walau ia tau hari ini adalah kedatangan Ren di sekolah Rael sebagai murid baru. Tetapi, ia tak kan menolak jika sedari tadi kasurnya terus memanggilnya.
Rasa kantuk nya lebih penting! Dan harus di selesaikan dengan tidur nyenyak!
Dalam batin, sangat bersyukur karena belum masuk sekolah. Untuk soal sekolahnya sendiri, mungkin ia pikirkan lagi.
"Mom.. " gumam Elan yang sudah menutup matanya.
"Cup cup cup. Mau mommy buatin susu? "
"No... " gumam Elan.
Tak lama setelah itu, dengkuran halus terdengar dari Elan.
"Mas, bisa tolong gendong Elan sampai kamarnya? Sekalian kelonin biar makin pulas tidurnya oke? Aku mau bebenah dulu" ucap Tesya yang sudah merapikan piring-piring di meja makan.
"Siap sayang. " ucap Harry.
~~~~~~~
"Yoo pagi bor"
"Hmm"
"Eh katanya ada murid baru ya? " Tanya salah satu teman Rael, yaitu Daniel Xefatius.
"Ho'oh. Penasaran lo gak pernah ketinggalan berita mulu nil " ucap Revan Gielangra. Salah satu teman Rael.
"Napa lo? Sirik? " sinis Daniel.
"Susah ngomong sama orang goblog"
"Punya kaca gak? "
"Punya, kenapa?"
"Ngaca sono biar sadar diri"
"Udah tadi, gila ganteng bet gue"
"Tolol"
Baru saja Revan ingin membuka suaranya lagi jika tidak ada yang menyela ucapannya.
"Ssstt, udah-udah gue doang yang pinter disini. " ucap Aarevon yang entah datang darimana.
"Idih, sape lo? " sinis Revan.
"Calon pendamping hidup kamu" Ucap iseng Aarevon sembari mengedipkan salah satu matanya.
"ANJING LO, GUE MASIH NORMAL BANGSAT, SINI LO GUE GEPREK" ucap rusuh Revan, akhirnya muncul lah adegan lari-larian antara Revan dan Aarevon.
"Lucu." Batin Aarevon.
Heheq. -Author
Daniel melihat wajah tersiksa Aarevon tertawa puas.
Sedangkan Rael menatap datar dua cucu adam itu.
Dalam benak, berpikir bahwa saingannya telah berkurang. Bodoamat temannya jadi belok.
"Aduh njing, perut gue..."
Mata Rael tak sengaja melihat mesranya interaksi Gina dan Xion yang berada di gerbang.
Seketika mata Rael menajam dan menatap dingin ke arah Xion.
Di sisi lain...
"Hahahaha, kok bisa gitu sih?? " tawa Gina.
"Gak tau aku juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi adik dari figuran? [Transmigrasi]
RandomElan? Jadi adek dari figuran? apakah buruk? Elan dikehidupan dulu, sangat pendiam. maka dari itu banyak dari murid2 gampang menindasnya. keluarganya? mereka tidak perduli. Bahkan marga keluarga nya tidak terselip dalam nama sederhana nya. Apakah E...