Seorang gadis berlari dengan tergesa-gesa menuju gerbang sekolah yang sudah siap di tutup pak satpam. rambutnya acak-acakan dan wajahnya terlihat sedikit panik.
"mampus."decaknya kesal.
Kalau saja tadi malam dia hanya nonton drakor cuma satu episode dia pasti tidak akan terlambat. tapi kalo cuma satu episode akan seharian dia di buat penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. hidupnya memang penuh kebimbangan.
oh ya perkenalkan,namanya Caca.nama panjangnya Caca Handika, boong. namanya Anastasya Isabella Agustin, gadis pecinta cogan yang hobinya makan dan rebahan.
"lari anjir lari!!"
"run baby run!!"
"yang ketangkep jadi babi!!"
Gerombolan anak-anak entah darimana berhamburan keluar dari gerbang sekolah, membuat gerbang yang hampir sudah di tutup kembali terbuka lebar.
BRUKKK
Salah seorang dari mereka menabrak tubuh Caca sangat keras, membuat tubuh
Caca jatuh terusungkur dan buku-buku di tanganya jatuh berserakan di tanah."kalo jalan ati-at....."Caca memotong ucapanya sesaat setelah mendongak dan melihat siapa orang yang menabraknya.
Seorang cowok dengan seragam kusut di keluarkan, dua kancing atas di lepaskan,
tanpa memakai bet sekolah dan rambut berantakan duduk di depan Caca. dari deru nafasnya saja Caca tau cowok di depanya pasti sangat nakal, tukang bully, tukang palak, dan tukang beli gorengan tiga bayar satu. kalau Caca membentaknya cowok itu pasti akan mengincar Caca dan membuly Caca habis-habisan. tidak, Caca tidak mau itu terjadi.Caca memunguti buku-bukunya, dengan cepat berdiri dan mengelap-elap roknya yang kotor terkena tanah. Caca menundukkan tubuhnya tiga puluh derajat.
"maap udah nabrak lo, gue yang salah gue emang ga punya mata, mata gue ditaro di dengkul, sekali lagi maap ya maap banget gue ga sengaja."
Alis cowok itu berkerut, tatapan matanya membuat Caca takut.
Caca merogoh-rogoh saku roknya, mengeluarkan uang dua ribuan lecek yang pinggir-pinggiranya sudah sobek, uang kembalian beli permen kemaren. dia memberikan uang itu pada cowok di depanya"anggap aja ini permintaan maap dari gue karna udah nabrak lo, udah ya kita gaada urusan lagi."
Setelah itu Caca langsung berlari begitu saja meninggalkan cowok itu.
Cowok itu diam sejenak, menatap uang dua ribuan itu"muka gue emang kaya pengemis banget ya?"
Sebuah buku di bawah kakinya mengalihkan perhatian cowok itu, dia mengambil buku itu. membolak-balikan buku bersampul pink dengan gambar dua beruang kembar.
"eh mata di dengkul ini buku lo ketinggalan!!"
"woy, ngasih duitnya juga kurang!!"
Tapi sayangnya cewek itu tidak dengar atau mungkin pura-pura tidak mendengarnya. kalau begini dia harus menyimpanya dan mengembalikanya kalo ketemu lagi, kalo tidak ketemu dia bisa jual bukunya buat bungkus gorengan bi Jasi, mayan dapet duit.
Namun keburu telat, seseorang menarik telinganya dari belakang.
"mau lari kemana kamu Bagas?"tanya guru bertubuh gempal dengan kumis melintang di bawah hidungnya.
"hehehe bolos pak". jawab cowok yang di panggil Bagas itu polos.
"bolos ke ruang bk sama bapak aja, mau?".
"ah kalo sama bapak ga asik, minggu depan aja ke bknya pak, sekarang saya mau bolos sama temen-temen dulu. please boleh ya pak, bapak kan ganteng nanti abis itu saya ga bakal bolos lagi deh pak, janji,"mohon Bagas mengacungkan jari kelingkingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAS UNTUK CACA
Teen FictionKehidupan memang kejam,untuk orang tidak cantik seperti caca, ralat orang jelek seperti caca, tidak ada secuil pun tempat di dunia ini untuknya. keluarganya, urusan percintaanya, bahkan pertemananya hancur. namun bak novel-novel di wattpad. cowok an...