MANUSIA NYEBELIN SEDUNIA

48 8 0
                                    

NOW PLAYING : PAMUNGKAS-TO THE BONE

SELAMAT MENIKMATI CERITA CINTA CACA

***

Caca mengusak-usak rambutnya yang basah dengan handuk. Rion tengah sibuk membaca buku- bukunya dengan serius. sampai kapan Rion akan terus membaca buku. pagi, siang, sore, malam, bahkan saat liburan keluarga juga Rion terus saja sibuk membaca bukunya tanpa letih. kebanggaan keluarga memang beda.

Caca mengambil remot tvnya, mengganti acara berita yang baginya membosankan dengan acara berita, tapi berita gosip selebriti. caca suka keributan dan gosip.

Rion hanya melirik Caca sekilas lalu kembali memusatkan perhatianya pada buku. kecanggungan menyeruak diantara mereka. mereka memang selalu begitu, hanya statusnya saja yang kakak adik, tapi saling ngobrol saja tidak pernah. ngobrol paling cuma nyari barang, udah.

drrtt, drrttt, drrttt

Hp Caca diatas meja bergetar, Caca mengambilnya, melihat siapa yang menefolnya malam-malam. sebuah nomor tanpa nama. alis caca berkerut, siapa?. namun dia tetap mengangkat panggilanya.

Beberapa detik dia diam mempersilahkan odang di dalam telfon bicara duluan, tapi tidak ada suara dari seberang sana, nomer salah sambung?.

"halo, ini siapa ya?"tanya Caca sopan.

"hehehehehe."hanya di jawab kekehan menyebalkan.

"halo ini siapa?"tanya Caca lagi.

"hehehehe."

Caca memutar bola matanya malas"gue matiin ya."

"jangan dong, guekan masih pengen dengerin suara lo."

"iya lo siapa?"

Dia kembali terkekeh-kekeh sebelum menjawab"perkenalkan nama saya Bagas satya mahardika, lahir di Cirebon dua puluh empat oktober pas musim rambutan yang kata bunda mukanya mirip kaya Anjasmara dan bentar lagi bakal jadi pacar Caca. ada yang ingin di tanyakan lagi?"

Bagas lagi, Bagas lagi, kenapa sih hidup Caca harus di ganggu terus sama satu makhluk abstrak ini.

"dapet nomer gue dari mana?"

"ini privasi Ca, gue udah janji sama orangnya ga bakal kasih tau lo."

"Bagas."caca melembutkan suaranya, taktik memancing bagas untuk memberitahu siapa yang membagian nomornya tanpa izin.

"iya sayang."

"siapa yang ngasih nomer gue ke lo?"

"gue cuma bakal kasih inisialnya aja ya."

"iya, iya cepet,"desak caca tidak sabaran.

"inisialnya Rio."

"eh udah dulu ya ca. pulsa gue mau abis nih, kalo lo kangen telfon aja, nomer gue ga bakal ganti kok, bye bonsai ku, muach."
bagas memberikan kecupan diakhir kalimatnya kemudian menutup panggilanya.

Caca sedikit membanting hpnya ke meja, gigi-giginya bergemeratakan kesal.

"Rio anak setan,"gumamnya.

Kenapa dia main seenak jidat bagi-bagi nomer Caca ke si bagas tanpa minta izin terlebih dahulu, caca harus buat perhitungan.

.....

TOK, TOK, TOK

Caca mengetuk pintu berwarna cokelat di depanya, pintu kamar rio.

"iya umi bentar lagi!"teriak rio dari dalam kamar.

Dia mungkin berfikir kalau Caca adalah uminya. memang siapa lagi yang akan mengetuk pintu kamarnya selarut ini kecuali umi dan adiknya Nara.

BAGAS UNTUK CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang