BARIS

60 13 0
                                    

NOW PLAYING : DAN+SHAY, JUSTIN BIEBER 10,000 hours

SELAMAT MENIKMATI CERITA CINTA CACA

***

Hari senin, hari yang paling berat bagi Caca. karena hari minggu masih jauh di depan, masih harus menunggu enam hari lagi, itu waktu yang cukup lama.

caca berdecih, semua siswa SMA rajawali di kumpulkan dalam satu lapangan utama.beberapa ada yang berlarian mencari teman-temanya, beberapa mencoba untuk baris dengan rapih, dan beberapa enggan maju ke barisan paling depan. karena memang barisan paling depan adalah musuh bagi sebagian murid disini. apalagi cewek, udah ga bisa ngobrol, nanti make upnya pada luntur lagi.

Caca sengaja menyalip-nyalip. dia tidak peduli mau di bagian depan atau di belakang, sama saja rasanya. yang penting dia bisa melihat Angkasa saja sudah sangat lebih dari cukup. biasanya angkasa baris di paling depan, di dekat tiang basket, spot favoritnya.

Caca melongok ke barisan laki-laki, dari depan hingga barisan paling belakang, mencoba mencari objek yang membuat harinya sedikit jauh membaik.

"ah ketemu."

Dia menemukannya, Angkasa ada di barisan tengah, dua banjar lebih depan dari Caca. anehnya dengan sebanyak murid yang berkumpul, Caca selalu saja menemukan sosok dirinya, bahkan di tempat seramai apapun, Angkasa seperti sudah menghipnotis matanya agar terus mau menatap dirinya, tapi tidak masalah,Caca juga suka menatap Angkasa lama-lama.

"woy minggir, minggir al ghazali mau lewat!!"teriak seorang pria menyerobot ke depan barisan. menyenggol-nyenggol beberapa murid perempuan.

"al, al, ahli kubur,"cetus murid perempuan kesal.

"anjir kalo ngomong, suka bener."

"duh risi tau ga, kalian kan bisa baris di belakang, cowok juga maunya gabung sama cewek,"keluh yang lainya.

"biarin sih."

Itu Bagas maling dompet titisan neraka. dan empat temanya yang kayaknya sama nyebelinya juga, udah kebaca dari muka mereka.

Bagas berdiri disamping Caca, tepat di samping Caca.

sedangkan Kevin dan Aji berdiri di belakangnya. Elang dan Milly di belakangnya lagi. cuma kurang Rio saja, pasti dia sudah ngedekem di uks, dimana lagi.

"eh ada Kevin, tumben barisnya disini,"kata cewek disamping Kevin

Kevin hanya terkekeh sok ganteng"pen deket sama kamu soalnya."

Pipi gadis itu seketika memerah, dia mencubit lengan Kevin pelan"ihh Kevin bisa aja."

"apa sih yang ga bisa buat kamu."Kevin menutup sebelah matanya menggoda.

"iyuhh"Aji yang berdiri di samping Kevin hampir muntah mendengar kata manis Kevin yang lebih menjijikan setingkat daripada muka Bagas.

Caca tidak peduli apa yang terjadi di belakang dan depanya yang sama sekali tidak kondusif. saat matanya sudah menemukan sosok itu semuanya terlihat membuyar, tidak ada yang bisa dia lihat kecuali Angkasa. melihat senyumanya yang manis dengan lesung pipi samar dan matanya yang tenggelam acap kali dia tertawa selalu saja membuat Caca mabuk kepayang.

'nikmat apa yang kau dustakan ca,'katanya dalam hati tidak henti-hentinya bersyukur karena tuhan telah menemukanya dengan pria setampan dan se lembut Angkasa.

"lo suka banget sama dia ya?"

Sebuah pertanyaan yang seketika membuyarkan lamunan Caca, Caca melihat ke sumber suara.

"hay bonsai,"sapa Bagas melambai-
lambaikan tanganya asal.

Caca mendengus kesal. padahal Caca sudah berharap tidak ingin bertemu dengan Bagas lagi, tapi ternyata dunia memang sangat sempit, hari ini pria itu malah baris di sampingnya. bahkan di depan parkiran juga dia bertemu denganya.

BAGAS UNTUK CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang