SISI LAIN BAGAS

59 12 0
                                    

NOW PLAYING : FIRST LOVE-ARDHITO PRAMONO

SELAMAT MENIKMATI
CERITCINTA CACA


Hari ini rencananya Caca diajak untuk memulai sebuah kehidupan yang baru, kehidupan yang dia inginkan dan idam-idamkan, yaitu kehidupan yang membuatnya terlihat sedikit berguna. dengan mentor handal yang tidak pernah gagal dalam kehidupan, Bagas.

Sebenarnya Caca tidak yakin dengan apa yang di rencanakan Bagas akan berhasil. orang hidup Bagas aja sekarang masih ga berguna. tapi mau bagaimana lagi, demi merubah hidupnya jadi lebih baik dia akan melakukan apapun.

Motor Bagas berhenti di sebuah rumah cukup besar tingkat satu dengan cat coklat susu. Caca turun dari motor Bagas. dia mengedarkan pandanganya.

Dugaan Caca selama ini ternyata salah. muka Bagas yang keliatan kayak orang susah ternyata sebenarnya cukup kaya juga. bisa dilihat dari halaman rumahnya yang terdapat taman bermain.

Beberapa anak kecil tengah asik bermain disana. bermainan ayunan, jungkat- jungkin bahkan prosotan yang terlihat sangat asik.

"mas bagas pulang!!" teriak salah seorang bocah. Membuat bocah-bocah lainya menatap kearah Bagas dan Caca, Caca melirik Bagas, cowok itu melebarkan senyumnya saat melihat anak-anak itu lari kearahnya.

"yey mas Bagas pulang juga!"

"mas Bagas bawa apa?"

"mas Nagas ayo main sama kita!"
Teriak anak-anak itu heboh mengelilingi Bagas, seperti kumpulan ikan yang dikasih umpan.

Alis Caca berkerut, mas? anak-anak itu memanggil Bagas mas? jangan bilang semua anak-anak ini adalah adik-adik Bagas. gila ya, keren juga ibu Bagas bisa melahirkan anak-anak sebanyak ini.

"lihat nih, mas Bagas bawa ice cream dong buat kalian, "kata Bagas menenteng kantung plastik putih di tanganya.

"mau!"

"mau, mau!"

"aku mau!"

"sabar ya sabar jangan dorong- dorongan, semua bakal kebagian, yang dorong- dorongan mas Bagas jitak kepalanya lima puluh kali."

Bagas mulai membagikan ice cream di dalam kantong plastik itu pada anak-anak itu satu persatu. Caca hanya memperhatikanya dengan alis berkerut.
bingung? pasti. seorang Bagas yang terkenal sangat pelit, bahkan tidak mau membagi gorenganya secuil pun pada Caca, tiba-tiba membagikan ice cream secara gratis pada anak-anak ini. tidak bisa di percaya.
  
"Bilang apa?" tanya bagas setelah memberikan ice cream terakhir.
  
"MAKASIH MAS BAGAS GANTENG!!" teriak anak-anak itu serempak. yang dibilang ganteng hanya cengengesan senang.

"tuh lo liat kan ca, anak kecil aja mengakui gue ganteng," bisik Bagas di telinga Caca.

"Bagas!!" sebuah teriakan memekikan telinga Bagas.

Anak-anak yang tadi bergerombol mengelilingi Bagas bubar begitu saja tanpa ada aba-aba.

Seorang wanita paruh baya. dengan ujung-ujung rambutnya sedikit memutih berjalan kearah Bagas dan Caca.

"udah berapa kali bunda bilang, jangan beliin anak-anak itu ice cream tiap hari, nanti mereka bakal terus minta di beliin ice cream terus."

"kan, apa gue bilang, jangan beliin ice cream buat adek-adek gue, ngeyel sih lo," gerutu Bagas pada Caca.

"kok gue sih gas, kan lo yang beli."

Ibu itu mengalihkan pandanganya pada Caca, Caca langsung tersenyum kikuk.

"ini pacar kamu gas?"

"iya."

"bukan,"

Jawab Caca dan Bagas hampir bersamaan. membuat ibu itu mengerutkan dahi bingung.

BAGAS UNTUK CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang