RUNTUH

47 11 0
                                    

NOW PLAYING : RUNTUH-FEBY PUTRI Feat. FIERSA BESARI

SELAMAT MENIKMATI CERITA CINTA CACA

****

Caca naik keatas motor scoopy putih milik Rio. Bagas membuka jasnya, memakaikan jasnya ke bahu Caca.

Bagas menepuk bahu Rio "ati-ati yo, jangan ngebut, jangan trobos lampu merah, jangan sok-sokan selap-selip inget lo bukan Rossi,"cecar Bagas.

"tumben apa lo perhatian ke gue,"kata Rio keheranan.

"masalahnya lo bawa cewek gue, kalo lo bikin kulitnya lecet sedikit aja gue sunat lo sampe abis."

"hmm,"jawab Rio sekenanya"pegangan ca."

Caca mengangguk, melilitkan kedua tanganya di pinggang Rio.

"ati-ati ya Ca, pegangan Rio yang kenceng, kalo dia ngebut cekek aja lehernya gapapa. kalo udah nyampe rumah langsung mandi ya, cuci tangan cuci kaki, jangan mikirin apa-apa, jangan buang-buang energi lo buat mikirin hal yang ga guna, mikirin gue aja ya,"cecar Bagas.

Caca mengangguk-anggukan kepalanya lemah.

Dengan cepat motor rio melaju menembus dinginya angin malam.

Selama perjalanan Caca sama sekali tidak bicara, dia hanya membenamkan wajahnya dalam-dalam di punggung Rio sambil terus memikirkan semua ucapanya yang Riri lontarkan padanya.

Motor Rio berhenti tepat di depan pekarangan rumah Caca.

"Ca udah nyampe." Namun tidak ada jawaban sama sekali dari gadis itu.

"Ca, bangun Ca udah nyampe."Rio menyentuh tangan Caca, tangannya mendingin, lebih dingin dari sebuah es.

Rio buru-buru turun dari motornya, tanpa banyak basa-basi menggendong tubuh Caca. walau sedikit terhuyung-huyung karna badan Caca lebih berisi dari badanya.

"kak Rion!! Rak rion!!"

Tok, tok, tok, tok

"kak rion!! buka pintunya kak!!"

Panik Rio terus menggendor-gedor pintu sangat kencang dengan kakinya, persetan dengan omongan ibu tiri Caca yang penting Caca bisa baik-baik saja.

Beberapa detik kemudian seorang pria muncul dari balik pintu, Rion.

"sia----"mata Rion terbelalak lebar melihat Caca terkulai lemah di gendongan Rio.

"ca...ca pingsan kak,"kata Rio tersedat-edat menunjuk kearah motornya.

Rion mencoba mengangkat tubuh adiknya yang sudah sedingin es dari gendongan Rio, mengangkatnya bridal style masuk kedalam rumah.

"bi Uut cepet telfon dokter!!"
Bi Uut yang berada di dapur segera menghampiri Rion

"aduh ya allah non Caca kenapa?"tanya bi Uut ikut panik.

"cepet telfon dokter bi!!"

"i..iya den,"

Rion menidurkan tubuh Caca diatas sofa. dia duduk berjongkok di depanya. meraih tangan Caca lalu mengosok-gosokaan tanganya pelan, beberapa kali meniupnya agar tubuh Caca menghangat.

"kenapa dia bisa pingsan sih?!"

"tadi Caca------"

Rio buru-buru mengulum kata-katanya kembali, dia ingat janjinya tadi pas di motor pada Caca. Caca bilang jangan kasih tau apa-apa pada Rion tentang ini. Caca tidak mau membuat rLRion khawatir.

Lagipula kalau Rion tau adiknya di bully dan nyaris bunuh diri dia akan melakukan apapun untuk mencari siapa pelakunya dan melakukan apapun pada mereka. seperti waktu Caca sd dulu, ada teman sekelasnya namanya Doni, dia sering bikin Caca nangis dan mengejeknya gajah jelek. tidak lama ada berita kalau tangan Doni patah. ulah siapa lagi kalau bukan Rion. dia akan melakukan apapun kalau sudah menyangkut tentang keluarganya.

BAGAS UNTUK CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang