Broken 1

905 41 4
                                    

Suara desahan seorang gadis memenuhi sebuah kamar di salah satu hotel ternama di Kota New York. Gadis itu meliuk-liukkan badannya, mencari kenikmatan duniawi yang ditawarkan oleh pria yang ada di bawahnya. Tangan si pria tak tinggal diam dan meremas bukit gairah milik sang gadis, mulutnya juga tak tinggal diam dengan menciumi setiap jengkal tubuh sang gadis.

Kedua pasangan beda usia itu sama-sama mendesah penuh kenikmatan kala gelombang itu datang. Si gadis langsung ambruk di atas tubuh sang pria. Setelah agak lama, si gadis bangkit dari tubuh si pria dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Lima belas menit kemudian dia keluar dengan memakai pakaian yang sudah lengkap.

“Kau mau langsung pergi?” tanya si pria yang sejak tadi masih ada di atas ranjang.

“Iya, tugas ku sudah selesai.” Jawab si gadis.

Pria berusia 50 tahunan itu bangkit dari ranjang, menghampiri si gadis yang tengah memberekan barang-barangnya.

“Kenapa cepat sekali? Aku belum puas dengan tubuhmu.” Tangannya kembali meraba lengan si gadis.

“Perjanjiannya hanya keluar dua kali, Sir.”

“Aku akan bayarmu lebih jika kau mau tinggal di sini lebih lama lagi.”

“Maaf aku tidak bisa.”

Pria itu membalik tubuh si gadis. “Kenapa? Aku akan membayarmu tiga kali lipat.” Dia mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir si gadis, tapi saat hampir menyentuh bibirnya, si gadis langsung memalingkan wajahnya.

“Maaf, Sir. Anda harus membayar untuk mencium saya.”

Pria itu tersenyum miring. “Berapa yang kau mau? Aku pasti akan memberikannya.”

Si gadis terlihat tengah berpikir. “Tujuh ratus dolar untuk satu kali ciuman?”

Pria itu tertawa. “Kau wanita murahan yang ingin menjadi wanita mahal, heh?”

Gadis itu balik tertawa. “Anda bisa menyebutnya begitu.”

“Katrina, Katrina, kau memang pelacur yang sangat nakal.”

Gadis itu hanya tersenyum dan berjalan mengambil tasnya. “Terima kasih untuk malam ini, Sir.” Dan dia pun melenggang pergi keluar dari kamar tersebut.

***

Di lain tempat, seorang laki-laki tengah bergerak liar untuk memuaskan seorang wanita yang saat ini ada di bawahnya. Wanita itu menggigit bibirnya sensual, menahan kenikmatan yang diberikan oleh laki-laki yang dia bayar untuk memuaskannya.

Laki-laki tersebut mencium bibir sang wanita, tangannya teremas bukit gairah milik si wanita, memainkan puncaknya dengan jari telunjuknya.

“Akuhhh hampir sampaihhhh...”

Laki-laki itu semakin mempercepat gerakannya, hingga wanita itu mendesah lama karena orgasmenya. Si laki-laki langsung mencabut kejantanannya dan menumpahkan cairan putih miliknya di dalam kondom yang selalu dia pakai saat berhubungan seks.

Nafas mereka tersengal-sengal. Si laki-laki segera membuang kondom yang dia pakai ke dalam tong sampah lalu masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa bajunya, tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap.

“Sudah mau pergi?” tanya si wanita yang sudah mengenakan bathrobe miliknya.

“Iya, Mrs.”

Wanita itu merangkul bahu si laki-laki dari belakang. “Temani aku lebih lama lagi, nanti akan ku beri bonus.”

“Maaf, Mrs, itu tidak ada dalam perjanjian kita.” Tolaknya halus.

BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang