Broken 12

242 18 5
                                    

Jenazah James Ford baru saja dikebumikan, satu persatu pelayat mulai meninggalkan tempat itu. Tidak ada satu keluarga dari James yang hadir termasuk istri dan anaknya.

"Aku bersyukur dia mati, setidaknya dia tidak akan menyiksa istri dan anak-anaknya lagi." Gumam salah satu pelayat yang masih di sana.

"Aku juga. Pria brengsek sepertinya pantas untuk dibakar di neraka."

Abi mendengar semuanya tapi dia hanya diam tidak berani berkomentar.

"Abi, ayo kita pergi." Ajak Mr Weasley.

Mereka berdua pergi dari pemakaman itu.

"Ayah, aku ingin menemui Harry."

"Kita belum bisa menemuinya, Abi. Harry masih dalam masa introgasi."

Air mata kembali mengalir dari mata Abi. Kenapa semuanya jadi begini? Baru saja dia merasakan bahagia bersama Harry, tapi sedetik kemudian semuanya hancur.

Mobil yang mereka tumpangi melewati depan rumah Harry yang masih diberi garis polisi, Abi menatap rumah itu lama hingga akhirnya mobil itu berbelok ke halaman panti.

"Ayo kita turun, Abi."

Dengan langkah tak bersemangat Abi turun dari mobil dan langsung masuk menuju kamarnya. Mrs Weasley yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya, dia ingin sekali menghampiri Abi dan menenangkannya tapi suaminya itu selalu melarangnya.

"Biarkan Abi sendiri, dia butuh waktu." Itu kata suaminya, jadi Mrs Weasley hanya bisa diam melihat kemurungan Abi.

***

Harry telah membunuh ayahnya. Hal itu tengah menjadi trending topik di wilayah ini. Semua orang menggunjingkan hal itu dan membuat telinga Abi panas karena tidak sedikit juga yang menghujat Harry. Ada beberapa keluarga juga yang mulai mengucilkan Mrs Ford dan Liliana.

Hari ini Abi mengunjungi Harry di penjara diantar oleh Mr Weasley dan saat ini Abi tengah menunggu Harry di ruang kunjungan, tak lama kemudian seorang sipir datang bersama Harry.

"Harry." Air mata sudah menggenang dipelupuk matanya.

Bibir Harry tersenyum tipis kala melihat wajah cantik Abi. "Jangan menangis, Abi."

"Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?"

"Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja."

Air mata mengalir deras dari mata Abi. Kini Harry tidak bisa menghapus air mata Abi karena ada kaca penghalang diantara mereka.

"Sidangku akan dilaksanakan minggu depan. Ku mohon datanglah bersama Mama dan Liliana."

"Bagaimana aku bisa datang dan menyaksikanmu dihukum Harry? Kau tidak bersalah. Kau hanya ingin melindungi Mamamu."

"Sudahlah, Abi. Semuanya sudah terjadi, setidaknya pria itu tidak akan mengganggu kami lagi."

"Harry..." Abi meraung memanggil nama Harry. Melihat Abi seperti itu, sebisa mungkin dia menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Ku mohon datanglah, Abi. Hanya kau, Mama dan Liliana lah kekuatanku."

Meski berat pada akhirnya Abi mengangguk.

***

Hari ini sidang pertama dilaksanakan, semua orang sudah ada di ruang sidang termasuk Mr dan Mrs Weasley. Saat hakim masuk ke dalam ruangan semua orang yang hadir langsung diam mendengarkan sang hakim. Acara sidang kali ini sedikit ricuh karena sang JPU menuntut hukuman 10 tahun penjara, tentu saja itu dianggap tidak adil karena apa yang dilakukan Harry hanya untuk membela ibunya yang sedang dalam bahaya. Pengacara yang membela Harry pun memohon keringanan untuk client-nya karena hal itu dianggap pembelaan diri. Hakim pun akan mempertimbangkan semuanya jika pihak Harry dapat membuktikan kalau ayah Harry memang sering melakukan kekerasan kepada keluarganya.

BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang