BROKEN

Broken 5

Abigail baru selesai membuang sampah dan hendak kembali ke unitnya kala seseorang memanggil.

“Abi...”

Abi menoleh dan melihat seseorang yang selama dua minggu ini tak dilihatnya. “Mona...”

Wanita bernama Mona itu memeluk Abi. “Bagaimana kabarmu?”

“Harusnya aku yang bertanya, bagaimana kabarmu?”

“Seperti yang kau lihat, aku baik.”

“Dan bagaimana rasanya naik kapal pesiar?”

“Wah... Sangat menakjubkan!” Mata Mona berbinar mengingat momen saat dia naik kapal pesiar. “Sepanjang yang aku lihat, hanya ada laut, lumba-lumba dan beberapa ikan lainnya.”

“Tentu saja, kau berada di laut.”

Mona memukul kepalanya pelan. “Ah ya, aku lupa.”

Abi hanya tersenyum. “Ayo, ku bantu membawa barang-barangmu masuk.”

Mereka naik ke lantai di mana mereka tinggal.

“Abi, aku juga membawakanmu ini.” Wanita berusia 26 tahun itu memberi Abi oleh-oleh yang dia bawa berupa beberapa makanan dan baju untuk Abi.

“Kau masih mengingatku saat di sana.”

“Tentu saja.” Mona kembali memberi Abi sebuah jam tangan. “Dan itu untuk Harry."

Mata Abi berbinar. “Semua barang yang kau berikan padaku sangat mahal, Mona.”

Mona mengibaskan tangannya ke udara. “Ah, itu tidak seberapa. Lagi pula aku tidak mengeluarkan uang sepeser pun.”

Mona adalah seorang pelacur seperti Abi, tapi Mona lebih beruntung karena mendapatkan sugar daddy seorang pengusaha kaya meskipun usianya 30 tahun lebih tua darinya.

“Dan aku juga akan pindah ke apartemen yang diberikan Andrew padaku.” Andrew adalah nama sugar daddy Mona. “Dan apartemen itu jauh lebih bagus dari pada apartemen kumuh ini.”

“Wah, kau akan pindah.” Sahut Abi seadanya. Mona hanya mengangguk membenarkan.

“Abi.” Mona mendekati Abi yang sedang mengeluarkan barang-barangnya dari dalam koper.

“Ya?”

“Apa kau tidak ingin jadi sepertiku?”

“Maksudmu?”

“Menjadi sugar baby. Kau bisa hidup mewah dengan uang-uang yang diberikan sugar daddy padamu.”

“Lihatlah aku. Aku beberapa kali memiliki sugar daddy, dan aku bisa memiliki mobil, barang-barang mewah dan ponsel keluarkan terbaru.” Mona menunjukkan semua yang dia punya pada Abi. “Kau tidak ingin memiliki semua ini?”

“Tentu aku ingin.”

“Maka dari itu jadilah sugar baby. Kau bisa memiliki semua yang kau inginkan.” Mona mengambil ponsel milik Abi. “Seharusnya kau sudah membuang barang rongsokan ini karena ponsel ini sudah tidak layak pakai, sudah enam tahun sejak keluarnya ponsel ini, Abi.”

Abi meraih kembali ponselnya yang ada ditangan Mona. “Tapi ini masih bisa digunakan.”

“Come on, Abi. Aku tau kau ingin semua barang-barang yang ku miliki. Kau bisa mendapatkan semua ini dengan menjadi sugar baby para orang kaya.”

“Baiklah, andai aku menjadi sugar baby, lalu bagaimana dengan Harry?”

Mona mengendikkan bahunya. “Tinggalkan dia.”