Broken 4

368 18 0
                                    

Hidup ini akan terasa lebih indah jika kita mempunyai banyak uang.

Itulah yang dipikirkan Abi dan Harry.

Melihat para manusia beruang menghambur-hamburkan uangnya dengan sengaja, membuat mereka berdua iri. Para manusia-manusia itu terlahir dengan sendok emas ditangan mereka, mereka tak perlu repot-repot bekerja mencari uang untuk menghidupi diri sendiri karena kedua orang tua mereka sudah kaya. Berbanding terbalik dengan Abi dan Harry yang harus menjajakan diri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Abi dan Harry menghisap nikotin yang ada ditangan mereka lalu menghembuskannya. Saat ini mereka berdua tengah berada di sebuah club untuk mencari pelanggan.

“Sekarang?” tanya Abi pada Harry. Dan saat Harry mengangguk, mereka berdua langsung berpisah untuk mencari mangsa masing-masing.

Harry memilih mendatangi sekumpulan wanita yang tengah asyik minum-minum di meja, sedangkan Abi turun ke dance floor. Abi meliuk-liukkan badannya mengikuti irama musik DJ yang sangat keras. Tiba-tiba sepasang tangan meraba pinggangnya, tangan nakal itu mulai meraba naik ke payudaranya, meremasnya pelan. Abi membalik badannya dan langsung mencium bibir laki-laki itu.

“Sepertinya kita butuh privacy.” Ucap laki-laki itu.

“Tentu. Tapi kau harus membayarku dulu sebelum mencicipinya.” Bisik Abi sensual.

Sudut bibir laki-laki itu terangkat. “Berapa yang kau minta?”

“800 dolar untuk sekali bermain.”

“Baik. Aku akan memberikan lebih jika kau mau threesome.

“Baik, siapa takut.”

Laki-laki itu memanggil temannya dan langsung membawa Abi ke hotel.

Di lain sisi, Harry tengah mencumbu seorang wanita, mereka berciuman dengan sangat bergairah. Tangan kekar Harry meraba paha mulus milik wanita itu, bibirnya berpindah mengecup leher wanita itu. Suara desahan keluar dari mulut sang wanita kala jemari Harry memainkan liangnya.

“Aku ingin kau...” bisik wanita itu.

As your wish. Tapi beri aku 800 dollar untuk sekali permainan.”

Wanita itu sudah tidak bisa memikirkan apa pun selain ingin menyatu dengan Harry. “Ya, ya. Akan ku berikan.”

Bibir Harry tersenyum. “Kalau begitu ayo kita pergi.” Harry pun menarik tangan wanita itu untuk pergi dari sana.

***

Setelah melayani client-nya, Harry menunggu Abi di jembatan yang ada di dekat club tadi. Sambil menghisap rokoknya, dia menatap ke bawah dimana air mengalir deras. Bibir Harry terangkat ke atas saat sebuah tangan tiba-tiba memeluk perutnya.

“Apa kau menunggu lama?”

Harry berbalik untuk menatap wajah wanitanya.

“Maaf aku terlalu lama.”

“Tidak apa-apa.”

Abi merebut rokok yang ada ditangan Harry lalu menghirupnya. “Aku lapar.” Keluh Abi.

“Kalau begitu ayo kita cari makan.” Harry merangkul pundak Abi dan mengajaknya pergi.

Mereka berdua baru pulang saat jam menunjukkan pukul dua pagi.

“Aku dapat ini.” Abi menunjukkan uangnya pada Harry.

“Aku juga dapat ini.” Harry pun juga menunjukkan uang yang dia dapat tadi.

“Uang ini bisa kita gunakan untuk hidup beberapa hari kedepan.” kata Abi.

“Aku harus mentransfer uang pada Lily besok untuk membayar uang sekolahnya.” ujar Harry.

BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang