Broken 18

132 9 31
                                    

Selama satu bulan ini Abi dan Raymond menjalani hubungan secara diam-diam, tidak ada yang tau perihal hubungan mereka. Sejauh ini semua masih berjalan baik-baik saja.

“Apa yang kau pikirkan?”

Tiba-tiba sepasang tangan memeluk perut Abi dan berbisik ditelinganya.

“Aku sedang tidak memikirkan apa pun.”

“Sungguh?” Abi hanya mengangguki pertanyaan Raymond. “Oh ya Abi, lusa Liam akan mengadakan sebuah party, apa kau mau ikut denganku?”

Abi langsung menatap Raymond. “Apa kau yakin ingin mengajakku ke sana?”

“Tentu saja aku yakin.”

Abi terlihat cemas tapi detik kemudian Raymond langsung menangkup wajahnya. “Tidak usah takut, aku akan selalu bersamamu.”

“Aku takut mempermalukanmu.”

“Untuk apa kau malu? Kau ini cantik, siapapun yang datang bersamamu pasti akan merasa bangga.”

“Benarkah?”

Raymond mengangguk untuk meyakinkan Abi, dan Abi pun hanya bisa pasrah menerima ajakan Raymond.

***

Hari yang dikatakan Raymond pun tiba, Abi sudah bersiap-siap untuk pergi ke pesta bersama Raymond. Melihat putrinya yang terlihat sangat cantik dan berpakaian rapi membuat Dominic dan Miranda terheran.

“Abi, kau mau kemana?” tanya Dominic.

“Aku ingin pergi.”

“Ke mana? Bersama siapa?”

Belum sempat Abi menjawab Raymond terlebih dulu menyahut. “Dia akan pergi bersamaku.” Laki-laki itu terlihat menuruni tangga.

Mata Miranda langsung melotot mendengar perkataan putranya.

“Aku mengajak Abi ke pesta Liam, mungkin nanti di sana dia bisa menemukan teman baru, tidak hanya berdiam diri di kamar.”

Mendengar itu Dominic pun tersenyum. “Ya Ray, ajaklah Abi bertemu teman-temanmu.”

“Kalau begitu kami pergi dulu.” Pamitnya pada kedua orang tuanya. “Ayo kita pergi, Abi.” Mereka berdua melenggang pergi, mengabaikan tatapan tak bersahabat dari Miranda.

Mereka berdua pergi ke club yang sudah dijanjikan, di sana sudah sangat ramai dengan teman-teman Liam dan Raymond. Mulanya Abi sangat malu untuk nergaul dengan mereka tapi ternyata teman-teman wanita Raymond begitu humble, memudahkannya untuk beradaptasi.

“Raymond.” Sapa Gabriel. “Kau datang bersama siapa?”

“Aku datang bersama kekasihku.”

Dahi Gabriel berkerut bingung. “Kekasihmu? Siapa?” Raymond masih diam membiarkan Gabriel berpikir. “Jangan bilang kalau Katrina.”

“Ya, aku datang bersamanya.”

“Kalau begitu dimana dia?”

Raymond menoleh kesana-kemari guna mencari wanitanya. “Itu dia.”

Abi tengah berjalan ke arah mereka. “Ray.” Abi hanya tersenyum menatap Gabriel.

“Ayo kita temui Liam.”

Mereka berdua menemui Liam sang pemilik acara, ternyata Liam sudah bersama yang lainnya. Mereka kembali berpesta, berjoget dan minum alkohol.

Apa begini rasanya berpesta?

Apa begini rasanya bergaul dengan teman-teman?

Apa begini rasanya menjadi mereka?

Abi merasa senang karena akhirnya dia bisa melakukan apa yang sedari dulu ingin dia lakukan. Shopping, ke salon, perawatan tubuh, clubbing yang sesungguhnya. Selama ini yang ada diotaknya hanya bagaimana cara mencari uang, dia melakukan banyak hal untuk mendapatkannya, dia bahkan sampai jual diri untuk mendapatkan uang secara cepat. Sekarang semuanya sudah berubah, dia bukan lagi Abigail yang dulu. Hidupnya kini sudah berubah, dia bukan Abigail seorang pelacur, tapi kini dia adalah Abigail Langford, putri dari Dominic Langford sang anggota dewan.

BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang