#5

13.9K 612 3
                                    

Haechan di bangun kan oleh tangisan bayi kembarnya, saat Haechan terbangun merasakan sakit di sekujur tubuh nya,
apa lagi di bagian hole nya itu benar benar sakit.

Haechan menoleh ke sebelah kiri ranjang nya, dan melihat Jeno masih terlelap

Haechan menoleh ke sebelah kiri ranjang nya, dan melihat Jeno masih terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan memakai kemeja kebesaran milik Jeno.

Lalu berjalan menuju kamar mandi, menahan sakit akibat tadi malam.

"Aduh lele maaf momy lama ya"
lalu Haechan membuka kancing kemeja nya.

Sungguh puting Haechan bengkak, dan lecet ulah Jeno semalam, tapi dia harus menyusui anak nya.

Prihal nya Chenle, dan Jisung sangat tidak mau minum di susu botol walau itu asi.

"Pelan-pelan ya le" ucap Haechan sambil mengelus anak nya itu yang baru ber usia empat bulan.

Tak lama Jisung menangis
Haechan langsung
memindahkan Chenle ke box nya lagi, dan mulai menyusui  Jisung.

"Ji pelan-pelan ya, nen momy sakit sayang" ujar Haechan.

"Ji kata momy jangan keras-keras nak" Haechan

Tak lama Jisung tertidur kembali, lalu Haechan menidurkan nya lagi di box.

Haecan berjalan tertatih ke kamar nya untuk membersihkan diri.

Sebelum sampai ambang pintu kamar Haechan, mendengar Jeno memanggil Haechan.

"Haechan!" teriak Jeno di dalam kamar .

"Iya Hyung, maaf Haechan tadi di kamar si kembar, habis ngasih makan mereka" ucap Haechan, dan mulai mendekati Jeno.

"Hari ini Bubu sama Ayah ingin kita kerumah nya untuk menginap bersiap lah" kata Jeno.

"Hem" jawab Haecahn

"Apa?"  tanya Jeno

"Iya aku akan bersiap, aku akan menyiap kan air hangat untuk Hyung dulu" Haechan berjalan menahan sakit sungguh badan nya terasa remuk sekali hari ini.

Jeno yang melihat cara jalan Haechan merasa bersalah karna kelakukan nya terlalu kasar tadi malem.

'Dia berpura pura tidak terjadi apa-apa' batin Jeno

Jeno masuk ke kamar mandi, tentu saja mengagetkan Haechan

"Air hangat nya sudah siap Hyung" ucap Haechan lalu pergi

Tapi saat Haechan akan pergi tangan nya di tahan oleh Jeno.

"Mandi bersama sayang, maaf kan aku kalau malam tadi aku terlalu kasar Hem?" ucap Jeno seraya memeluk Haechan.

Rasanya Haechan ingin menangis, mengingat dengan gampang nya Jeno meminta maaf setelah melakukan kekerasan kepadanya.

"Tak apa itu kewajiban ku Hyung" Haechan dengan senyum paksanya.

"Ya sudah ayo nanti anak anak pada bangun" ucap Jeno dan menggendong tubuh Haechan.

Jeno mambantu Haechan membersihkan diri.

"Hyung, aku bisa sendiri" sungguh Haechan merasa tidak nyaman.

"Kau malu?" Jeno

Haechan hanya menunduk, dengan pipi yang sudah Semerah tomat.

Setelah dengan acara mandi mereka, Jeno menggendong Haechan keluar kamar mandi.

"Aku akan mengambil baju kita " ucap Haechan.

Jeno hanya mengangguk, kalau dia yang mengambil baju, Jeno  tidak tau harus pakai apa, karna selama ini Jeno selalu tergantung kepada Haechan.

Setelah Jeno dan Haechan bersiap, mereka turun ke bawah untuk sarapan.

"Kita pesan makanan saja, mau?, kau pasti tidak kuat berdiri" ucap Jeno.

"Tapi, Hyung tidak suka
makanan luar, tak apa aku bisa Hyung, tenang saja" ujar Haechan.

"Tak apa satu kali ini saja" Jeno.

"Ya sudah, Hyung mau apa?" tanya Haechan.

"Apa saja yang kamu pesan kan Hyung makan" jawab Jeno.

"Baiklah aku sudah pesan kan, aku akan memandikan si kembar dulu ya" senyum Haechan.

Lalau Haechan naik keatas menuju kamar si kembar.

Haechan memandikan si kembar, lalu turun ke kembali ke bawah.

"Hyunh pegang dulu Lele ya, aku mau keatas gendong Jiji" Haechan.

Jeno sebenarnya jarang menggendong si kembar karna setelah pulang dari kantor pasti dia sangat lelah, dan langsung beristirahat.

Setelah memandikan anak-anak nya, Haechan dan Jeno bermain bersama anak-anak nya di ruang keluarga.

Tak lama terdengar suara bel rumah bebunyi, Haechan langsung menaruh Jiji di bantal ,lalau mengambil pesanan nya.

Haechan menyiapkan makanan yang sudah Haechan pesan tadi.











Setelah mereka sarapan, Jeno dan Haechan bersiap berangkat kerumah Bubu, dan Ayah Jeno.

"Kita berangkat sekarang sayang?" tanya Jeno

"Iya ayo Hyung, aku sudah sangat lama tidak bertemu Bubu, dan Ayah" sungguh Haechan sangat semangat kalau di ajak keluar.

Karna Jeno selalu melarang Haechan untuk berpergian tanpa, Jeno.

POSESIF JUNG JENO (NOHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang