#29

7.6K 356 1
                                    

"Dady, Mae, boleh kah sekarang Jeno membawa Haechan pulang bersama anak-anak?" izin Jeno

"Ini udah malem sayang, nginep aja ya" ujar Ten

"Mae boleh ya?" bujuk Haechan

"Ya sudah lah, hati-hati, jaga anak ku, jangan sampai kau kecewakan lagi, ingat itu Jeno" peringat Johny

"Dady, Mae Haechan pamit ya, ka Dery belum pulang ya?" tanya Haechan

"Kau tau kan kaka mu kalau sedang amarah" ucap Ten

"Dady, Mae, Jeno berangkat pulang ya, takutnya kemalaman kan bawa anak-anak" pamit Jeno

"Johny, Ten aku pamit ya, terimakasih sudah percaya kepada Jeno" pamit Taeyong dan Jaehyun.

Setelah berpamitan keluarga Jaehyun, begitu pun Haechan dan anak-anak nya ikut pulang ke rumah nya dan Jeno.




Sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Jeno.

"Ayah tidak mampir dulu, menginap lah ini sudah malam" ujar Haechan

"Ayah dan Bubu mampir lain kali saja ya, kami pamit ya sayang" ujar Jaehyun.

Jaehyun dan Taeyong pun pergi pulang.

"Ayo masuk sayang" ujar Jeno

Haechan menganggukkan kepala dan mereka pergi masuk kedalam rumah.

Haechan bisa melihat ada debu di sekitar perabotan rumah nya

"Kita langsung naik saja oke, anak-anak sudah tertidur kasian" ujar Jeno

Jeno dan Haechan menidurkan anak-anak di kamar nya, setelahnya mereka pergi kekamar Meraka.

"Hemm, sayang kita tidur di ruang tamu dulu saja malam ini" ucap Jeno sebelum membuka kamar nya.

"Kenapa?" tanya Haechan heran

"Eee, kamarnya sedikit berantakan" ucap Jeno menggaruk kepalanya.

"Tidak apa-apa, Hyung tidur, Haechan akan membersihkan nya, hanya sedikit kan?" tanya Haechan.

"Tapi" ucap Jeno

Haechan langsung masuk kedalam kamar, saat melihat ke dalam kamar begitu terkejutnya Haechan keadaan kamar nya sekarang seperti kapal pecah.

'Jeno Hyung tidur disini, selama aku di sanah, aku merasa bersalah' batin Haechan setelah melihat keadaan kamar nya.

"Sudah Hyung bilang kan" ucap Jeno sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yasudah kita tidur di kamar tamu malam ini hem, besok Haechan akan membereskan nya" ucap Haechan

"Yasudah ayo, kau pasti lelah kan sayang" ucap Jeno

Sekarang Jeno dan Haechan sedang bersiap siap untuk tidur

"Hyung mau mandi dulu gak?" tanya Haechan

"hemm" jawab Jeno

"Ya sudah, Hyung mandi nanti echan siapkan baju nya ya" ucap Haechan

Jeno pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

'Kenapa sangat canggung ' batin Haechan



Jeno sudah dengan acara mandinya begitu pun Haechan, sekarang mereka sedang berbaring di atas kasur dengan posisi Haechan menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami.

"Sayang, Hyung minta maaf ya" ucap Jeno

"Sudah Hyung, tidak usah di bahas lagi, kita lupakan kisah masa lalu hem?, kita mulai hal baru" ucap Haechan mendongak kan kepala ya.

"Anak-anak sudah besar ya, mereka sudah sudah menginjak satu tahun dua bulan kan?" tanya Jeno.

'Iya Hyung, mereka jarang minta nen lagi sama echan, echan ganti susu mereka
pake susu botol, gak papa kan?" ujar Haechan

"Iya gak apa-apa, jadi aku gak rebutan lagi" Jeno dengan senyum jahil nya.

"Ih apaan sih Hyung" sungguh sekarang wajah Haechan sangat merah.

mereka saling berpelukan menyalurkan rasa rindu selama ini.

Tak lama terdengar suara dengkuran halus di bibir sang dominan.

"Hyung pasti sangat lelah ya, tidur lah Hyung, aku sangat mencintai mu" ucap Haechan pelan.

Haechan kembali mengeratkan pelukan nya dan ikut tertidur dalam pelukan suami nya.









Malam pun telah berganti menjadi pagi, Haechan terbangun terlebih dahulu di pagi itu.

Haechan membuka matanya dan pemandangan pertama yang Haechan lihat adalah suami nya.

'Pasti Hyung sangat lelah' batin Haechan, mengusap anak rambut Jeno.

Haechan beranjak dari kasur untuk membersihkan diri.

"Hemm wangi, sekarang tinggal buat sarapan, ngurus anak-anak dan suami ku" ucap Haechan dengan senyum merekah nya.

Haechan membersihkan tempat tempat yang mulai kotor, karna Haechan sengaja tidak memperkerjakan pembantu, karna kalau semuanya di lakukan oleh pembantu Haechan akan merasa sangat
bosan.

"Nah semua nya sudah, tinggal liat anak-anak, lagi pula Jeno Hyung pasti sedang tidur sekarang" ujar Haechan

Haechan menuju kamar si kembar, Haechan bisa melihat si kembar sudah terbangun

"Eh sudah bangun, ayo mandi lalu makan" ujar Haechan lembut.

"Mom" ucap jiji

"Apa sayang" jawab Haechan

"Yah yah" Chenle yang sedang bermain busa.

"Iya udah ini kita ketemu ayah okey" ucap Haechan

"Nah sekarang sudah selesai ayo kita bangun kan ayah" seru Haechan

Haechan menggendong Chenle dan memegang tangan Jisung karna kedua putranya sudah bisa berjalan.

Setelah samapi di kamar Haechan tidak melihat Jeno di tempat tidur.

"Eh Hyung mana?" gumam Haechan

"Eh Hyung sudah mandi, kirain kemana" kaget Haechan, setelah melihat Jeno keluar dari kamar mandi.

"Iya udah, wah anak-anak sudah besar, sini sayang Jiji Ayah gendong" ucap Jeno merentangkan tangan nya.

Jiji langsung menerima tawaran Ayah  nya dengan senyum lebarnya.

"Hyung ayo makan, aku sudah masak, nanti kalau dingin gak enak kan" ujar Haechan






Jeno, Haechan, dan si kembar sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Jiji jangan cubit pipi adik kamu sayang" tegur Jeno

"Hiks hiks mom mom" tangis  chenle berjalan mendekati Haechan.

"Aduh kenapa sayang?, ini kenapa pipi nya merah?" tanya  Haechan melihat Chenle menangis.

"Hahahaha, anak-anak begitu lucu" tawa Jeno

"Nen mom nen" rengek chenle

Haechan pun menyusui chenle begitupun Jisung karna melihat adik nya.

"Sayang besok Hyung masuk kerja tidak apa-apa kan?" tanya Jeno

"Iya gak papa Hyung" jawab Haechan.

"Hari ini kita habiskan waktu bersama keluarga kecil kita ya" Jeno dengan senyuman nya.

"Iya Hyung" jawab Haechan

Begitu lah hari ini keluarga kecil itu menghabiskan waktu sepanjang hari, dengan rasa bahagia, dan ceria.

'Semoga tuhan selalu menjaga keluarga ku, buat keluarga ku selalu bahagia' batin Jeno.

'Biarkanlah keluarga ku selalu seperti ini ya tuhan' batin Haechan.

POSESIF JUNG JENO (NOHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang