#21

6.8K 340 6
                                    

Pagi nya Jeno masuk kemar nya, Jeno melihat Haechan masih tidur.

"Bangun, kau lupa punya suami ha?" ucap Jeno membangunkan Haechan.

"Engh badan ku tidak enak Hyung" jawab Haechan lemah

"Itu ulah mu sendiri, sudah ku bilang aku tidak suka milikku di sentuh orang lain, kau dengar?" ujar Jeno.

Haechan hanya menunduk lemah, kalau Haechan melawan Jeno pasti akan marah lagi kepadanya.

"Aku akan jemput anak-anak, mereka di rumah Mae dan Dady kan?" tanya Jeno

Haechan hanya mengangguk, karna sungguh hatinya masih sakit atas kejadian tadi malam.

"Aku bertanya pada mu Haechan, kau punya mulut kan?, apakah kau mendadak bisu" bentak Jeno

"I-iya Hyung, maaf" lirih Haechan

"Mandi, berdandan yang benar, harus nya kau tampil menarik di depan ku, dan masak aku lapar, aku akan menjemput anak-anak" ucap Jeno, pergi ke rumah mertuanya.

"Hiks kapan Jeno Hyung berubah bahkan untuk meminta maaf saja Hyung tidak pernah hiks hiks " tangis Haechan.

Setelah kepergian Jeno, Haechan segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan memasak untuk suami nya.

Di sisi lain jeno pergi ke rumah mertua nya untuk menjemput si kembar.

Jeno menekan bel kediaman seo mertuanya.

"Aish pagi-pagi, ganggu tuh orang" kesal hendery

"Buka sanah, ngeluh mulu" ucap Ten

Hendery membuka pintu rumah nya, dan menampakan Jung Jeno adik iparnya itu.

"Pagi" sapa Jeno, bagai mana pun hendery kaka dari istri nya.

"Ya, masuk lah" ujar Hendery

Jeno masuk dan menyapa kedua mertuanya, Jeno ingin sekali segera pergi dari rumah mertuanya karna dari tadi jeno sudah tidak suka melihat Hendery.

"Ada apa nak?, tumben pagi ke rumah Mae, Haechan ikut gak?" tanya Ten

"Tidak Mae, Haechan kurang enak badan, Haechan menyuruh ku menjemput anak-anak" jawab Jeno

"Oh, terus bawa anak-anak nya gimna kan susah?" tanya Johny

"Tenang Dady, saya bisa gendong anak-anak, mobil di bawa oleh supir" tutur Jeno

"Ya sudah mungkin Momy mereka merindukan buah hati nya, bentar Mae ambil si kembar dulu" ujar Ten, pergi ke kamar si kembar.

Tak lama Ten menggendong si kembar dan memberikan nya pada Jeno.

"Hati hati ya Jen, oh ya tadi Mae udah mandiin sama kasih susu ko" ujar Ten

"Mae, Dady, Hyung, saya pamit pulang Haechan pasti menunggu, permisi" ucap Jeno dan pergi pulang.

"Perasaan ku tidak enak Dad kenapa ya, Haechan baik-baik saja kan?" cemas Ten

"Haechan pasti baik-baik saja bersama Jeno, tenang lah sayang" ucap Johny

"Sudah Hendery bilang, Jeno itu menyeramkan, pasti adikku di baut menangis terus oleh nya" hardik Hendery.

"Kamu tuh ngomong di jaga ah, masa lalu biar masa lalu, gak usah di ungkit ke masa sekarang" ucap Johny

"Ayo lanjut sarapan, Mae udah masakin tadi" ucap Ten,dan di turuti oleh suami dan anak nya





Jeno sudah sampai rumah nya dan membawa anak-anak nya ke dalam.

"Haechan!" panggil Jeno

Haechan menghampiri Jeno,dan segera menggendong salah satu anak nya, Chenle.

"Iya Hyung?" jawab Haechan

Jeno melihat Haechan hanya menggunakan kaos oversize, tanpa bawahan, menampakan kaki mulus dan jenjang nya.

'Apakah dia sedang menggoda ku'.batin Jeno

"Kau manis Haechan" ujar Jeno mengelus pipi Haechan.

Haechan tersenyum atas pujian Jeno ke diri nya.

"Satu ronde" bisik Jeno di telinga Haechan

"Hmm,.anak-anak?" tanya Haechan

"Mereka tertidur, kau tidak melihat nya?, Jangan buat alasan, layani suami mu" ujar Jeno

Haechan tau maksud suaminya, kalau Haechan menolak Jeno, Jeno pasti akan marah, di tambah lagi tentang kejadian semalam.

"Hyung tidak ingin makan dulu?" tanaya Haechan

"Tidak, cepat tidurkan jiji dan lele, lalu masuk kamar" ujar Jeno pergi meningal kan Haechan.

'pasti Hyung main nya bakal kasar' batin Haechan

Haechan segera meletakan anak-anak nya di ranjang bayinya.

Haechan segera pergi kekamar untuk melakukan kewajiban nya, melayani Jeno.

POSESIF JUNG JENO (NOHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang