#24

7.3K 377 16
                                    

Haechan yang melihat Jeno menembak Jaemin, hanya bisa mematung di tempat, tak lama air mata Haechan turun deras melihat teman nya di bunuh oleh suami nya sendiri.

"Tidak ini hanya mimpikan" bisik Haechan, menampar nampar pipinya.

"Hiks ini bukan mimpi aku harus pergi, aku sudah tidak tahan hiks" gumam Haechan

Haechan segera mundur perlahan, dan meninggal kan tempat dimana Jeno membunuh Jaemin.

Haechan menjalankan mobil nya seperti orang kesetanan, di sepanjang Jalan Haechan terus terisak dan mengendarai mobilnya sangat cepat.

"Tuan maaf saya tadi melihat nyoya Haechan kedalam markas tuan, tapi tidak lama nyonya Haechan pergi dengan kecepatan tinggi tuan" lapor pengawal Jeno

"Bodoh!, kalian bodoh, sialan" bentak Jeno

"Bersihkan mayat ini, dan jangan sampai ada bukti sedikit pun, aku tidak mau tau" ucap Jeno.

Jeno segera berlari menuju mobilnya, mengendarai mobil nya dengan kecepatan rata-rata.

'sialan kenapa bisa begini, persetan' umpat Jeno

Sesampainya Haechan di rumah nya, Haechan berlari ke kamar nya, mengambil koper, dan memasukan baju nya asal.

Setelah mengemas baju nya, Haechan kemudian berlari kekamar anak-anak nya untuk pergi meninggal kan rumah ini.

"Hiks momy minta maaf momy tidak mau tinggal dengan seorang orang pembunuh" isak Haechan dan mengendong si kembar.

Haechan sedikit berlari menuruni tangga, dengan membawa si kembar di gendongan nya.

Saat Haechan akan membuka pintu dan keluar, Haechan kaget melihat Jeno sudah ada di depan pintu

Nafas Haechan tidak beraturan, Haechan berjalan mundur melihat Jeno mulai mendekati nya.

"Minggir!" teriak Haechan

"What" Jawab Jeno, terus mendekati Haechan

"KAU PEMBUNUH, PERGI!" teriak Haechan.

"Aku melakukan ini untuk kita, aku tidak suka milik ku di sentuh sayang" ucap Jeno, membelai pipi basah Haechan

"JANGAN SENTUH AKU!" bentak Haechan.

Haechan terus mengeratkan pelukan nya ke anak-anak nya.

"Kau ingin membawa anak-anak kemana?" ucap Jeno dengan sorot mata dingin.

"HIKS BUKAN URUSAN MU" teriak Haechan

Haechan berlari kekamar si kembar dan akan menutupnya, tapi Haechan kalah cepat dengan Jeno.

Jeno menahan pintu yang akan ditutup dengan satu tangan

"PERGI! HIKS KAU PEMBUNUH" teriak Haechan.

Jeno terus menarik pintu, karna tenaga Haechan dan Jeno tidak sebanding, pintu kamar terbuka

Jeno masuk dan mengunci pintu kamar, Haechan berjalan mundur, menjauhi Jeno.

"Kau kenapa Haechan, aku suami mu sini, kenapa kau menjauhi ku" ucap Jeno

"AKU MEMBENCI MU! PERGI" teriak Haechan dengan air mata yang terus mengalir.

Jeno yang mendengar perkataan Haechan sungguh, membuat marah sejadi-jadinya.

PLAK

Tangis Haechan tiba-tiba terhenti, suasana menjadi hening

"KAU BILANG APA,KAU MEMBENCIKU" bentak Jeno

"AKU TIDAK AKAN MELEPASKAN MU, INGAT ITU?, BERANI SEKALI KAU" bentak Jeno.

Si kembar, yang mendengar teriakan dan bentakan ikut menangis kencang.

Jeno keluar dan mengunci kamarnya dari luar.

"SIAL!, aku tidak akan biarkan milik ku pergi" ucap Jeno.

POSESIF JUNG JENO (NOHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang