#23

6.9K 340 11
                                    

Malam hari yang sunyi, seperti biasa Haechan melakukan tugas nya memasak untuk makan malam keluarga kecil nya.

"Masih sakit?" tanya Jeno,sambil duduk di meja makan.

"Sedikit Hyung" jawab Haechan,
Menundukan kepalanya.

suasana menjadi hening, Haechan mulai menyiapkan makanan untuk Jeno.

Haechan dan Jeno makan dengan tenang, tanpa ada yang membuka pembicaraan.





"Haechan" panggil Jeno

"Iya Hyung?" tanya Haechan

"Kau tidur lebih dulu, tidak usah menunggu ku, aku banyak kerjaan" ucap Jeno

"Iya Hyung" jawab Haechan

Jeno masuk ke ruang kerja nya, begitu pun Haechan masuk ke kamarnya, untuk tidur menghilangkan rasa lelah dan sedih nya.

Jeno POV

Sesampai nya di ruang kerjanya, Jeno membuka ponsel dan menghubungi salah satu bawahan nya.

"Bawa Lee Jaemin, siksa dia di tempat biasa, bila perlu bunuh, hilangkan semua bukti, kau mengerti?" perintah Jeno

"Baik tuan" ucap bawahan Jeno

'itu akibat nya berani menyentuh milik ku' batin Jeno

Jeno kembali memeriksa berkas berkas pekerjaan nya, menunggu bawahan nya, memberi kabar bahwa Jaemin sudah di tangkap.

Ya Jeno memiliki kekuasaan yang sangat besar, tanpa sepengetahuan siapa pun, termasuk orang tuanya.

Bawahan-bawahan, Jeno bekerja sangat cepat, apalagi hanya menangkap atau membunuh seseorang.

Selang beberapa jam, ponsel Jeno berdering.

"Tuan saya sudah menyekap, orang yang ada maksud tuan, apakah kami langsung membunuh nya?" tanya bawahan Jeno.

"Bagus, aku yang akan melenyapkan nya besok, siksa saja dia malam ini, tapi Jangan samapi lenyap, mengerti?" ucap Jeno

"Baik tuan" jawab bawahan Jeno.

Jeno mematikan panggilan tersebut dan kembali ke kamar nya.

Jeno ikut berbaring di samping Haechan dan memeluk nya dari belakang.

"Kau milik ku, akan ku hancurkan siapapun yang mengusik kehidupan kita" bisik Jeno di telinga Haechan.

Jeno pun ikut terlelap, menyusul Haechan ke mimpinya.




Pagi pun tiba, Haechan seperti biasa bangun terlebih dahulu, pandangan pertama yang Haechan lihat adalah suami nya yang sedang tertidur.

'saat Jeno Hyung kalau sedang tidur benar-benar sangat lugu' batin Haechan.

"Sebaiknya aku cepat bangun, nanti Hyung marah" gumam Haechan, menyingkirkan tangan Jeno di pinggang nya lalu pergi kekamar mandi.




"Haechan aku berangkat jaga anak-anak, dan jangan kemana mana,kau mengerti" tegas Jeno

"Iya Hyung, hati-hati" ujar Haechan dengan senyum manis nya.

Jeno pergi meninggal kan rumahnya bukan pergi kekantor melainkan ke markas anak buah nya, untuk apa lagi kalau bukan melenyap kan Jaemin.

"Ah berkas Hyung tertinggal, pasti ini berkas untuk rapat, sebaik nya aku menyusul mobil Hyung sebelum menjauh, lagi pula anak-anak masih tidur pulas, ini hanya sebentar kan" ucap Haechan

Haechan segera menaiki mobilnya dan mengendarai nya, Haechan bisa melihat mobil Jeno, tapi Haechan heran, kenapa Jeno bukan menjalan kan mobilnya kearah kantor, melainkan ke arah berbeda.

Karena Haechan penasaran Haechan mengikuti mobil yang Jeno tumpangi.

Tak lama Jeno turun dari mobilnya dan masuk kerumah yang terlihat sudah terbengkalai.

Haechan memberhentikan mobil nya jauh dari Mobil Jeno.

"Kenapa hyung kesini, ada apa ini?" gumam Haechan

Haechan masuk mengikuti Jeno, Haechan melihat celah pintu yang sedikit terbuka, betapa terkejut nya Haechan saat melihat Jaemin sudah bersimbah darah.

"hiks tidak ini hiks Hyung  tidak hiks" tangis Haechan menahan tangis nya.

POSESIF JUNG JENO (NOHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang