BAB 28 "permintaan maaf, but wth?"

65 14 1
                                    

.

.

"Kan!?, bangun Kan!!, AGHHH INI SEMUA GARA-GARA ELO MIYA!! "

"Karena ku?, nee~ dia sendiri yang bikin sahabat ku terluka kak.. "

Sahabat?, murid sekejam ini mempunyai sahabat? Sangat baik sekali anak itu bersahabat dengan murid ini, tetapi.. Apa? Siapa yang terluka?..

"Maksud lo?, siapa? " tanya Blay yang masih terengah-engah karena nafasnya yg tidak stabil sembari menangkup Kan di senderan nya.

"Uhn?, kaka gatau?, hmm biar ku kasih kisi-kisi.. Dia.. Blonde... Mata yang berwarna biru, cantik seperti boneka, kaka gatau? " tanya Miya dengan sedikit membungkuk melihat jelas Blay yang sedang menyenderkan Kan.

Wait, blonde?, with blue eyes?, apakah..

"Angel!, itu nama sahabat lo kan!?, DIA YANG NYURUH LO BIKIN COWOK GW KEK GINI KAN!?, JAWAB!! BUAT APA!?!? " marah Blay dengan menekankan nada suaranya agar menjadi lebih terdengar keras.

"Ehe!, enggak kok!, aku.. Yang.. MAU KAK!, EMG LO PIKIR SAHABAT LO DI GITUIN GAK SAKIT HATI APA!?!, GW NGELIAT DIA KASIAN KAK!! GW MAU BALAS DENDAM KAK!! GW MAU YANG ADA DI SAMPING LO MATI!!!!!, SEKARANG JUGA!!!?!????!!! " teriak Miya yang sampai terdengar sampai ke seluruh lorong dan membuat kuping Blay dan Lay berdenging.

Miya menarik nafas panjang setelah berteriak sambil menangis, Blay hanya terdiam menundukkan kepalanya dan melihat Kan yang ada bekas tembakan di pundak nya. Sunyi, Miya terjatuh dan menangis, membuat pistol di tangannya tergeletak kearah lain. Sementara Miya jatuh dan duduk dengan kakinya yang menjenjang seperti katak dan kedua tangannya menahan badanya, terlihat Miya menangis kecewa.

"E-enggak harusnya, hiks* aku kayak gini kak.. Aku takut kak.. Hiks* aku gabisa nahan emosi kak.. Aku sakit hati kak.. Hiks*, a-aku terpaksa kak.. Sebenernya hiks* a-aku gamau.. Hiks*" ucap Miya dengan ketakutan dan tangisan di pikiran nya.

"Miya, lu tau kan kalo berbuat kek begini gk baik?, apalagi lu masih anak sekolah" ucap Blay dengan baik-baik dan mencerminkan matanya yang kelihatan lesuh.

"Hiks* iya kak.. A-aku.. Hiks* keter- Hiks* keterlaluan.. Kak.. Huaaa" ucap Miya yang kelihatan sangat shock karena kelakuan nya tadi.

Mereka terdiam sejenak, Lay sudah tidak di kaitkan lagi dengan kursinya, lalu ia memberitahu agar Kan di bawa ke rumah sakit dan membuat perjanjian akan ke sana saat Kan sudah di rumah sakit.

"Blay.. Gw udh.. Huft.. Gw udh telponin rumah sakit kalo kita bakal kerumah sakit sekarang, lu sama Miya di sini dulu ampe besok trus besok ke rumah sakit, ok? "

"Ok, thanks bro, gw ngandelin lu sekarang"

Lay membawa Kan dengan gendongan di bahunya. Setelah Lay dan Kan sudah keluar dari sekolah dan memasuki mobil Lay yang entah dari mana. Terlihat Blay dan Miya saling bertatapan, terlihat Blay yang sangat tidak percaya kepada Miya dan terlihat Miya yang sedang meratapi emosinya yang tidak tertahan tadi.

"Miya gw.. Sama Kan.. Minta maaf.. "

"Iya kak, aku juga minta maaf sama kelakuan ku yang begini kak, aku.. Aku bakal bantu bayar berobat nya kakak Kan, kak!, aku, bakal, bantu! " Blay setelah mendengar kata-kata serius dari Miya ia tersenyum walaupun masih ada rasa tidak suka dengan Miya.

Gelap, lorong-lorong yang sunyi hanya ada hembusan angin yang mengarah ke dalam ruangan, dengan pikiran yang di penuhi oleh kejadian barusan membuat Blay sungguh sakit hati. Mengapa tidak?, seseorang yang kita sayang harus mengorbankan dirinya hanya untuk perlindungan sekitar..

along with you for my pleasure [] BLAY x KAN [] FINISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang