Malam itu, semuanya terasa tenang. Wanita yang aku sebut ibu itu memelukku dengan lembut, mengusap punggunggku agar segera terlelap. Tak lupa nyanyian lagu penghantar tidur ia nyanyikan dengan merdu.
"Pejamkan matamu Minji, setelah ini kita akan bermimpi indah," ucapnya sembari membelai lembut rambutku.
Suara merdunya benar-benar menghantarku ke alam mimpi. Aku bermain dan berlari dengan riang di suatu tempat asing, namun aku senang berada di sana. Sebab pemandangan alam yang indah nan cantik itu membuatku terus bereksplorasi walaupun sendirian di tempat itu. Ibuku benar, aku telah bermimpi indah.
Namun...
Setelah kesadaranku kembali, semuanya menjadi berubah 180°. Aku berada di tengah kegelapan dengan pemandangan mengenaskan di hadapanku. Menyaksikan semua kejadian secara langsung yang menghantarkan diriku kepada kehidupan esok yang teramat kelam.
Apakah ibu berbohong? Dimana keindahan itu lagi?
Sejak umur lima tahun itu, aku tak pernah lagi melihat keindahan. Aku terus mencoba mencarinya di perjalananku yang pijakannya dipenuh duri ini. Namun tetap saja, aku terjebak dalam lingkaran suram tanpa ujung dengan langkah berdarah di setiap jejak kakiku.
Di mana keindahan itu lagi?
****
"Danielle maafkan ibu..."
Suara itu hilang bersamaan dengan sekelebat cahaya putih itu. Aku membuka mata cepat.
Aku terbangun.
Di sebuah kamar. Indah. Wallpaper bertema disney princess terpasang di dinding. Ada banyak lampu yang menerangi kamar ini. Kamar impian anak berusia lima tahun sepertiku.
Aku duduk di kepala kasur yang bergambar Ariel, sosok karakter utama di film Little Mermaid itu. Wajahku lengket sepertinya semalam telah berurai air mata.
Semalam yang menyedihkan. Aku tak pernah merasakan perasaan semenyedihkan itu, jika mengingatnya kembali hatiku begitu terpukul. Aku meringis ketika merasakan kepala terasa sakit, lantas kupijat pelan. Mungkin efek karena terlalu lelah menangis semalam.
Pintu kamar tersebut terbuka. Sesosok wanita datang ke ruangan ini. Dia menghampiriku mengelus kepalaku pelan, entah kenapa matanya sudah sangat sembab. Sama sepertiku.
Aku tak mengenal wanita ini siapa. Tapi dia cantik. Suaranya begitu lembut ketika dia menenangkanku dan memelukku.
"Namamu sekarang Jihye. Mo Jihye, bukan Danielle lagi," ungkapnya.
Tak lama, dia beranjak. Menggelengkan kepalanya. Air matanya terjatuh, ia menangis tersedu-sedu. Persis seperti diriku yang menangis semalam. "Aku tak bisa menghadapi ini,"
Tatapannya pilu menghadapku. Aku bisa merasakan kesedihan begitu terpancar di kedua manik indahnya.
Apakah aku orang jahat? Sehingga dia terlihat sedih ketika melihatku?
___
..
.Beautiful Monster
Main Characters
Cooming Soon!
..
._______________________
Jadi aku pernah publish cerita ini dengan judul yang sama di akun ini, bahkan ini cerita pertama yang pernah aku buat. Tapi waktu itu beda shipnya. Kemarin aku pake Sulljin sekarang Husseyz. Book nya belum tamat kemarin keburu SullJin-nya karam. Jadi males nulisnya, aku tipe orang yang harus liat moment mereka dulu baru bisa nulis cerita. Dan Sulljin gaakan bisa lagi diharepin momentnya. Walaupun husseyz gak kenceng-kenceng banget berlayarnya, tapi seenggaknya masih satu grup🙂
Sebenarnya jalan ceritanya sama kok, cuman penokohannya yang beda. Karena aku rasa penokohan Sullyoon gak akan bisa masuk kalo cast nya diganti jadi Danielle. Begitupun Jinni dan Minji. Jadi bakalan banyak perubahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Monster
Fiksi PenggemarTidak ada hal terindah di dunia ini kecuali dia, namun dia juga yang menghancurkanku Kim Minji | Mo Jihye