Mall

355 56 0
                                    

"Sayang pilihlah yang kau suka ambil sebanyak yang kau mau,tidak apa kok"Ucap Jaemin sambil tersenyum ke Renjun.

"Benar kata Jaemin,ambil dan pilih sesukamu,soal bayar serahkan pada Jaemin yang penting kita bisa shopping banyak"Ujar Winwin sambil tertawa.

Ini adalah hari kedua Renjun bersama keluarga Jaemin,satu hari semalam ia sangat puas di ajak bermain ke pantai dan sekarang di ajak belanja ke mall.

Keluarga Jaemin benar-benar tak pelit soal uang,bahkan mereka tak takut untuk membeli banyak barang meskipun dengan harga yang cukup mahal.

Renjun sedari tadi yang bingung hanya bisa diam mengikuti Winwin yang sibuk memilih kemeja.

"Renjun,kenapa kau tak memilih pakaian mu?"Tanya Winwin yang kembali menyadari saat calon menantunya itu malah mengekorinya sedari tadi.

"Renjun bingung hehe"Sahut Renjun membuat Winwin menghela nafas.

"Ajaklah Jaemin untuk membantumu memilih baju,bunda harus memilih milik bunda dan Yuta"Kata Winwin yang langsung di angguki Renjun.

Renjun bergegas menghampiri Jaemin yang masih memilih kaos,saat hendak menghampiri Jaemin tak sengaja Renjun melihat hoodie yang menurutnya sangat lucu.

"Jaemin!"

"Renjun,ada apa?"Tanya Jaemin.

"Hehe,ayo kemari"

Renjun menarik tangan Jaemin untuk memperlihatkan hoodie yang baru saja ia lihat tadi.

"Lihat itu,sangat lucu"Kata Renjun sambil memasang wajah menggemaskan.

"Tolong hoodie ini ambil semua warna yang ada"Ucap Jaemin tiba-tiba pada sang karyawan.

"Baik tuan"

"Kenapa di beli semua,kan aku cuman suruh kamu lihat saja bukan suruh beliin"

"Dari tadi bahkan kau tak memilih apapun jadi aku belikan saja hoodie itu"Sahut Jaemin yang membuat Renjun tertawa.

Ternyata Jaemin orang yang peka,ya memang sebenarnya tadi Renjun menginginkan hoodie itu tapi ia takut kalau Jaemin tak mengijinkannya jadi dia sengaja mengode Jaemin eh ternyata peka.

Lumayan deh buat stok hoodie biar gak pusing milih hoodie kalau mau jalan-jalan nanti.

"Renjun apa ada yang ingin kau pilih lagi baju nya?"Tanya Jaemin.

"Eum...bingung,bantu aku pilih ya"

"Oke,ayo ikut"

Renjun tersenyum senang mengikuti langkah Jaemin yang membawanya entah kemana.

Tiba-tiba Jaemin berhenti membuat Renjun langsung menabrak punggung Jaemin.

Brukk

"Aduhh Jaemin bisa tidak kalau berhenti tuh ngomong dong sakit nih dahiku!"Omel Renjun yang langsung mengundang perhatian para karyawan di sana.

"Renjun suaramu keras sekali,lihat mereka menatap mu"Tegur Jaemin tapi malah membuat Renjun semakin melengkungkan bibirnya ke bawah karena kesal.

"Bisa pilihkan beberapa piyama yang cocok dengannya?"Tanya Jaemin pada karyawan perempuan yang ada di sana.

"Sebentar akan saya ambilkan"Ucap karyawan itu sambil tersenyum,namun senyumannya terkesan genit membuat Renjun melotot kesal.

'wanita itu,dia pikir bisa genit dengan Jaeminku,awas kau ya!'

Dumal Renjun dalam hati,tanpa ia sadari ternyata Jaemin mendengar gerutuannya.

'Kenapa peri kecilku ini kesal sekali hm?bahkan dia tak bisa mengalahkah kecantikanmu sayang'

Renjun langsung menoleh ke arah Jaemin yang ternyata tengah menatapnya sambil tersenyum jahil.

"Menyebalkan!"Kesal Renjun.

"Tuan ini piyama untuknya"Ucap karyawan itu sambil menyodorkan beberapa piyama ke Jaemin di akhiri tatapan sinis ke Renjun.

Jaemin menerima tumpukan piyama itu namun siapa sangka karyawan itu dengan lancang mengelus tangan Jaemin membuat Renjun mengerang kesal.

Ah,Renjun kan otaknya cerdik,dia tak akan diam saja.

"Papa ayo pulang mama sudah menunggu kita,nanti mama bisa marahi papa kalau lama-lama bersama wanita genit ini!"Pekik Renjun yang tiba-tiba langsung merangkul lengan Jaemin layaknya seorang anak kecil yang manja dengan ayahnya.

Mendengar ucapan Renjun membuat karyawan itu mendengus kesal menatapnya sinis.

Jaemin yang paham langsung merangkul Renjun,ia tau kalau kekasihnya itu pasti sedang cemburu.

"Aduh anak papa,ayo papa lupa mama mu sangat galak sepertimu,ah iya bungkus semua pakaian yang saya pilih,cepat"

"B-baik tuan"

Seperginya karyawan itu Renjun langsung mengangkat tangannya seolah ingin menonjok wanita itu.Berani sekali ia menyentuh miliknya.

"Dasar jelek,awas saja ku kutuk kau jadi tikus nanti hiiihhh!"Pekik Renjun yang kelewat kesal.

Jaemin yang melihat tingkah kekasihnya hanya terkekeh gemas,Renjun benar-benar seperti anak kecil yang sedang kesal dengan musuhnya.

"Kenapa kau memanggil ku papa tadi?"Tanya Jaemin yang langsung menghentikan aksi kekesalan Renjun.

"Aku sengaja,biar dia pikir kau sudah menikah dan aku anakmu biar dia tidak macam-macam"Sahut Renjun.

"Tapi nyatanya kau sendiri yang akan jadi istriku"

"Heung...jangan sentuh aku bersihkan tanganmu,ada bekas tangan wanita genit itu di tanganmu,nanti aku gatal-gatal sepertinya"Celetuk Renjun dengan frontal.

Jaemin terkejut,ternyata kekasihnya ini mulutnya cukup pedas juga,berarti ia harus hati-hati agar dan mendapat kata-kata pedas dari Renjun.
































TBC....

SWITZERLAND (wolf&fairy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang