Sekarat

346 49 2
                                    

Hari hari berlalu bergitu cepat.Kian hari kandungan Renjun semakin bertambah umurnya.Ini adalah bulan kedelapan kehamilan Renjun.Perutnya semakin membuncit membuat Renjun yang bertubuh pendek semakin terlihat buntal dengan perut buncitnya.

Ohiya,dokter Jungwoo sudah mengecek kelamin bayinya dan kabar yang membuat bahagia adalah bayinya laki-laki,bisa di pastikan pasti bayi itu seperti Jaemin yaitu dominan.

Pagi ini Renjun beraktivitas seperti biasa,di temani maidnya yang selalu setia menjaga Renjun kemana pun Renjun pergi.

Panggil saja maid itu Lee Hana,Hana adalah maid termuda yang bekerja di keluarga Nakamoto itu sebabnya keluarga Nakamoto memberikan Hana kepercayaan untuk menjaga Renjun.

Untungnya Hana gadis yang penyabar dan selalu menjaga Renjun dengan tulus.

"Hana boleh aku minta tolong ambilkan ponselku?"Tanya Renjun sedikit tak enak karena sedari tadi Hana terlalu banyak kesana kemari karenanya.

"Oh boleh,sebentar ya"Sahut Hana lalu bergegas mengambil ponsel Renjun.

Hidup di dunia manusia membuat Renjun merubah semuanya,ia banyak tau tentang apapun di dunia manusia,salah satunya bermain ponsel,ya cukup lama bagi Jaemin membujuk Renjun untuk bisa menggunakan benda persegi panjang itu.

"Ini ponselmu"

"Terimakasih Hana,duduklah maaf ya hari ini aku terlalu banyak menyuruhmu"Ucap Renjun dengan wajah merasah bersalah.

Usia Renjun lebih tua dua tahun dari Hana,dan Renjun tak pernah mengijinkan Hana memanggilnya dengan embel-embel tuan,terkadang kalau keluar bersama Hana,Renjun selalu menyuruh gadis itu untuk memanggilnya kakak.

"Tidak masalah itu sudah tugasku,kalau tidak nanti tuan muda akan memotong gajiku,mending mending gajiku yang di potong,bagaimana kalau kepalaku hahaha"Sahut Hana yang membuat Renjun ikut tertawa.

"Hana apa kau sudah mencuci buah yang kita beli tadi?"Tanya Renjun sambil fokus memainkan ponselnya.

"Sudah,kau mau?"

"Iya,potongkan melonnya ya"

"Oke,tunggu sebentar"

Hana bangkit dari duduknya segera ke dapur untuk memotongkan melon untuk Renjun.

Renjun masih sibuk dengan ponselnya sampai akhirnya suatu siluet mengalihkan atensi Renjun.

"Waktumu..."

"Pergi,jangan ganggu aku,aku bilang aku akan pergi sendiri tanpa kau jemput,mengerti?!"

Sosok bayangan hitam itu menghela nafas meninggalkan Renjun.Renjun kembali fokus pada ponselnya,tidak,hanya matanya yang menatap ke ponsel namun pikirannya melayang entah kemana sampai tak sadar Hana sudah duduk di sampingnya.

Pukk!

"Aish ya! kau!"

"Renjun kenapa sih,akhir-akhir ini kau sering melamun,tak baik sering melamun nanti kesambet setan loh"Tegur Hana.

"Ah,maaf aku banyak pikiran"Ucap Renjun sambil menunduk.

"Apa ada masalah?"Tanya Hana.

"Hana,apa kantor benar-benar sepadat itu akhir-akhir ini?kau tau aku bahkan tak bisa melihat wajah Jaemin,sudah satu minggu belakangan ini aku tak bertemu dengannya padahal satu rumah dan satu kamar"

"Kenapa kau tak meneleponnya atau ke kantornya?"Tanya Hana.

"Dia melarangku kekantornya dan saat ku telepon tak di angkat,aku merindukannya..."Lirih Renjun.

"Mungkin kantor memang sangat sibuk,tenangkan pikiranmu,kasian baby Jie nanti sedih kalau mamanya banyak pikiran"

"Terimakasih Hana"

SWITZERLAND (wolf&fairy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang