Pulang

314 42 0
                                    

Satu bulan berlalu...

Tepat hari minggu,Renjun di perbolehkan pulang,Jisung juga sudah di keluarkan dari tabung inkubator nya.

Saat ini Jaemin dan keluarga kecilnya sudah berada di mansion,ada Winwin dan Yuta juga di sana.

Para maid di mansion Jaemin menyambut hormat atas kedatangan tuan muda kecil mereka.

Sekarang posisi tuan muda sudah jatuh ke pada Jisung dan berganti posisi Jaemin di sebut tuan besar sedangkan Renjun nyonya besar.

Astaga keluarga kecil ini,iri akoh.

"Cilukkk baaaa!"

Tawa girang Jisung terdengar saat Hana melakukan ciluk baa kepadanya.Hana juga tak kalah tertawa puas saat tuan muda nya tertawa dengan suara bayinya yang menggemaskan.

"Jie anak capa hayoo?"Tanya Hana sambil mengelus perut buncit Jisung.

"maa!"

"Utututu Jie kamu gemesin banget!"

"Hana"

"Iya nyonya?"

Hana segera berdiri tegak saat Winwin masuk ke kamar Jisung.

"Ayo temani saya untuk membeli bahan untuk acara syukuran"Ajak Winwin yang di angguki patuh oleh Hana.

"Pamitlah pada Jisung agar dia tidak mencari mu"Ucap Winwin lalu melangkah keluar meninggalkan Hana.

"Jie,aku harus pergi menemani nenekmu,jangan menangis ya nanti aku panggilkan mama mu,papayyy"Ucap Hana lalu mencium pipi gembil Jisung.

•••

Mansion Jaemin terlihat sangat ramai dan sibuk,beberapa tetangga datang turut menyambut kedatangan Jisung.

Para maid terlihat sibuk menyiapkan berbagai makanan untuk menyambut para tamu lain yang akan datang.

"Renjun buat lagi dong buat temen Jisung main nanti"Celetuk Doyoung selaku bibi nya Jaemin.

"Kau coba yang buat sana"Bukan Renjun melainkan Yuta yang menyahut dari arah belakang.

"Eyy manusia ini,Jie jangan seperti kakekmu ya menyebalkan,Renjun bibi ke belakang dulu ya"Ujar Doyoung lalu melangkah pergi tak lupa ia melayangkan bombastic side eye pada Yuta.

Setelah Doyoung ke dapur,Renjun bergegas menyusul Jaemin yang berada di luar mansion.

Renjun berhenti melangkah saat Jisung merengek,Renjun berusaha menenangkan anak itu tapi bukannya tenang malah semakin menangis kencang membuat Renjun kalang kabut buru-buru mencari Jaemin.

"Jaemin!"

"Iya? astaga sayang kenapa Jisung menangis?"Tanya Jaemin panik.

"Aku rasa Jisung tidak suka ramai itu sebabnya ia menangis"

"Yasudah kemari biar aku gendong"

Renjun segera memberikan Jisung agar di gendong Jaemin.Perlahan tangis Jisung mereda saat Jaemin mendekat tubuh mungil bayi itu.

"Anak papa kenapa nangis hm?"

Jaemin menepuk pelan bokong Jisung agar anak itu bisa tidur.Cukup lama bisa membuat Jisung tertidur.

Benar kata Renjun,sepertinya Jisung menang tak suka keramaian itu sebabnya ia tak bisa tenang dan tidur nyenyak.

































TBC...

udah mau end aja keknya ni crta aduh gk sabar deh.
jangn lupa banyakin vote and kalo bisa komen ya minimal kasih titik jga gw dah seneng.

thank yang udah vote+komen...

papayyy lopyuuuu...

SWITZERLAND (wolf&fairy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang