Wanita Penggoda

372 45 0
                                    

Pagi hari yang sedikit mendung,cuaca sedikit dingin dan rintik air yang mulai turun satu persatu dengan jarak yang agak jauh.

Renjun terbangun dari tidurnya saat mendnegar suara rengekan dari Jisung.Pasti popok bayi itu penuh.

Dengan mata masih setengah tertutup Renjun langsung bergegas ke kamar mandi,buru-buru ia menggosok gigi dan mencuci muka lalu segera menggendong Jisung.

"Cupcupcup anak mana gaboleh nangis,masih pagi sayang,tunggu di sini sebentar sama papa mu ya"

Renjun kembali menidurkan Jisung di samping Jaemin lalu ia bergegas ke lemari untuk mengganti popok baru Jisung,tisu basah,dan baju bersih.

Dengan telaten Renjun mengelap setiap inci tubuh Jisung dengan tisu basah.Suhu yang dingin membuat Renjun tak berani memandikan Jisung,takut jika bayi itu masuk angin atau flu nantinya.

Selesai membersihkan Jisung,kini Renjun membawa Jisung ke balkon,tenang Renjun memakaikan baju hangat kok ke Jisung jadi tak khawatir anak itu kedinginan.

Jisung terlihat sangat senang,wajahnya mendongak ke arah langit dengan matanya yang berbinar.

"Jie suka langit?"Tanya Renjun.

Sudah tau Jisung masih bayi kenapa di tanyain mana mungkin dia bisa jawab.

"Langitnya mendung,ini masih jam 6,kita bangunkan papa mu saja ya"

Renjun kembali menutup pintu balkonnya lalu beralih membangunkan Jaemin yang masih nyenyak dalam tidurnya.

"Papa cepat bangun nanti terlambat kerja"Ucap Renjun dengan nada yang di buat seperti anak kecil.

Jaemin melenguh segera menyibakkan selimutnya dan langsung terududuk.

"Wah,pagi anak papa,udah wangi aja ni bayi"Kata Jaemin sambil menciumi pipi Jisung.

"Anaknya doang yang di sapa"Rajuk Renjun sambil pura-pura ngambek.

"Ututu,pagi sayang"Sapa Jaemin lalu mengecup bibir Renjun sekilas.

"Jie jangan contoh papamu ya,suka nyosor dia tuh"Ujar Renjun sambil berbisik ke telinga Jisung.

Entah kenapa tapi Jisung malah tertawa seolah ia mengerti apa yang di katakan mamanya.

"Kok ketawa,mama serius,jangan nurun papa mu ya,bahaya tar nyosor mulu kerjaannya"

Lagi dan lagi Jisung tambah tertawa apalagi saat Renjun menambah ekspresi wajahnya yang seolah serius tapi malah terlihat menggemaskan.

"Tau ahk Jie ketawa mulu di bilangin,mama ngambek sama kamu"

Sepertinya Jisung benar-benar paham dengan ucapan Renjun buktinya sekarang bayi itu berusaha bertingkah lucu agar sang mama tak merajuk lagi.

Jaemin yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka ikut tertawa gemas dengan tingkah bayi kecil dan bayi besarnya.

"Ohiya Jaem,cepat mandi nanti terlambat ke kantor loh"Ujar Renjun yang langsung di angguki nurut oleh Jaemin.

•••

"Sayang,kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya"Peringat Jaemin sebelum berangkat.

"Iya sayang,ohiya nanti siang aku ke kantor kamu ya,bawa makan siang,boleh kan?"

"Boleh dong,ohiya minta anter pengawal sampe ke ruangan aku ya,pokoknya kamu gaboleh jalan sendiri,oke?"

"Iyadeh iya bawel,udah buruan nanti telat"

"Papayyy anak papa,jagain mama ya,kalau mama nakal cubit aja pipinya sampe nangis,oke tos dulu"

Jisung langsung mengepalkan tangannya ke arah Jaemin dan di tanggapin oleh Jaemin.

"Hati-hati ya"

"Iya,kamu juga hati-hati kalo mau ke kantor aku nanti,bye"

Jaemin mencium bibir Renjun lalu setelah itu langsung masuk ke mobilnya dan langsung berangkat ke kantor.

•••

Jam makan siang hampir tiba namun tak ada tanda-tanda Renjun akan datang.Jaemin jelas menunggu kedatangan istri dan anaknya apalagi Renjun sudah berjanji akan membawakan makan siang untuknya.

Jaemin menutup laptopnya sedikit kasar,perasaanya mulai tak karuan,saat hendak bangkit tiba-tiba sekretaris nya masuk membuat Jaemin sambil melengos kesal saat melihat wajah wanita itu.

"Jaem sudah waktunya makan siang,ayo makan bersama"Ucap wanita itu sambil mengelus lengan Jaemin dengan lancangnya.

"Istriku akan datang makan siang bersama ku,pergilah"Sahut Jaemin tanpa menatap wajah wanita itu.

"Istri mu secantik apa sih sampai kau bisa tak tertarik dengan ku yang jelas lebih cantik,aku juga bisa lebih memuaskanmu"Balas wanita itu sambil membisikan akhir kalimatnya ke telinga Jaemin.

"Aku bahkan taakan sudi menyentuh mu jalang,kau lebih menjijikan dari kotoran anakku"

Wanita itu terlihat marah namun sebisa mungkin ia pura-pura tak tersinggung dengan ucapan Jaemin.

Tak berhenti di situ wanita itu dengan lancang mengelus paha Jaemin,lagipula laki-laki mana sih yang tak akan terangsang dengan sentuhan begitu.

Tapi Jaemin berusaha santai,ia ingat hanya ada Renjun di hatinya,hanya Renjun yang akan dia sentuh lebih,tak ada yang lebih menggoda dari Renjun.

"Kau yakin tak tergoda?"Tanya wanita itu dengan sengaja menarik kemeja ketatnya agar menampakan belahan kedua payudaranya.

"Berhenti menggoda ku Jang Wonyoung,kau tak punya harga diri ya,berani sekali kau menggoda ku,mulai besok kau tak perlu datang ke kantor lagi,kau ku pecat!"Bentak Jaemin yang sudah kehabisan kesabaran.

"Jaemin,kenapa kau tega padaku?"Rengek wanita itu dengan wajah memelas.

Baru saja Jaemin hendak menyahut tiba-tiba pintu terbuka menampakan Renjun yang datang sambil menggendong Jisung,dan ada pengawal di belakangnya yang membawakan tas,mungkin perlengkapan Jisung dan kotak makanan.

Melihat Jaemin sedang di gelendotin wanita sontak membuat Renjun naik pitam,Renjun langsung menyuruh pengawalnya menggendong Jisung dan langsung menghampiri Jaemin.

Jaemin yang sudah gelagapan mendadak gemetar,Jaemin memejamkan matanya karena ia pikir Renjun akan menamparnya tapi siapa sangkah ternyata Renjun malah menjambak Wonyoung dengan sangat brutal.

"Beraninya tangan kotor mu itu menyentuh suami ku sialan!tempat mu bahkan seharusnya tak di sini dasar kau pelacur"

Jaemin meringis melihat Renjun yang dengan brutal memukuli Wonyoung dengan tas kecil yang Renjun pegang sedari tadi.

Pengawal yang menggendong Jisung terus menutup telinga Jisung agar bayi kecil itu tak mendengar umpatan kasar yang mamanya lontarkan.

"Aish kau!ah sialan!"Bentak Wonyoung tak terimah.

"Apa?!kau pikir aku tak tau hah?!kau pelacur yang bekerja di bar itu kan,iyakan?!keluar kau sialan,kantor suamiku seharusnya tak menerima barang bekas sepertimu!"Pekik Renjun penuh emosi.

Merasa malu akhirnya Wonyoung keluar dengan perasaan malu dan marah.

"Kau juga!kenapa kau asal menerima nya hah?!kau tergoda dengannya iya?!"Tanya Renjun dengan marah ke Jaemin.

"T-tidak sayang,aku t-tidak tau m-maafkan aku,aku akan mencari sekretaris yang lebih baik maafkan aku"Sahut Jaemin yang sudah ketakutan.

Renjun ternyata tak kalah menyeramkan dari Winwin saat marah.Tau begini Jaemin tak akan pernah membuat Renjun marah lagi.






































TBC...

gaje...

maafkeun teruntuk yang biasnya Wonyoung sebenernya saya teh kaga tega jadiin wony begitu tapi gimane ye.
maaf ye.

thank buat yang udah vote+komen...

papayyy lopyuuuu .....

SWITZERLAND (wolf&fairy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang