Mingi merasa menyesal telah bersekolah di SMA Negeri 1 Kekyuu ini, jika saja ia tidak membantah orangtuanya untuk bersekolah di SMA Swasta sebelah, jika saja dia tidak kekeh mau satu sekolah dengan kawan seperpopokannya si Choi San.
Saat kelas 10 Mingi tidak terlalu mementingkan sekolahnya dikarenakan masih merebaknya covid-19 yang mengakibatkan ia harus sekolah dari rumah, bahkan acara-acara sekolah yang wajib dihadiri masih menggunakan sistem pembagian sesi siang dan pagi.
Namun di kelas 11 ini tepatnya 11 IPS 1, Mingi harus kembali berkenalan dengan teman-teman sekelasnya dikarenakan belum saling kenal, sialnya dia berbeda kelas dengan kawan sejatinya Choi San yang mendampar di kelas 11 IPS 2, dan sialnya lagi kelas IPS tidak mendapatkan sistem acak kelas ketika kenaikan kelas-- betul, hanya kelas MIPA yang diacak.
Kelas 11 Mingi melewati hampir 6 bulan ini dengan loyo dan malas, otaknya yang semula pintar ketika masih SMP sekarang sudah tumpul efek dari tidur seharian selama 2 tahun. Dia juga tidak mendapat teman, kepribadiannya yang semula social butterfly kini telah menjadi individual. Satu-satunya temannya di kelas hanyalah Wooyoung- teman sebangkunya.
Kenapa Mingi bilang dia menyesal masuk sekolah ini?
Itu karena, LOMBA CLASSMEET NYA MASIH JAMAN MAJAPAHIT.
Saat ini PAT semester 1 telah selesai dilaksanakan, dan entah karena rampungnya kecepatan, atau karena guru-guru terlalu lama mengerjakan rapot, atau karena memang dari pemerintahnya diberlakukan seperti itu, classmeet memakan waktu 2 minggu.
Dari kemarin, Wooyoung selalu mengomel tentang masalah lomba yang harus diadakan 2 minggu ini agar murid-murid tidak bosan- Wooyoung adalah anggota OSIS. Namun sepertinya Kepala Sekolah sulit untuk memberikan izin kepada lomba-lomba masa kini, seperti lomba mobile legends atau game online lain, lomba-lomba seperti fashion show dengan pakaian dari bahan limbah, atau lomba-lomba seru seperti yang ada di situs tiktok tidak diberikan izin.
Jadi karenanya, SMA NEGERI 1 Kekyuu ini melaksanakan classmeet yang membosankan dan seperti lomba 17 Agustus-an. Lomba-lomba yang dilaksanakan seperti makan kerupuk, pukul air, balap karung, estafet air, busa air, pokoknya yang bosan-bosan! Mingi mau nangis aja rasanya.
Yang seru hanya lomba voli saja."Jadi siapa aja yang mau ikut lomba?" Ketua kelas dan antek-anteknya maju ke depan kelas, mereka baru saja menulis cabang lomba dan aturan-aturannya di papan tulis dan sekarang adalah waktunya pembagian lomba.
"Males banget mau ikut, lombanya gak ada yang menarik."
"Iya nih lombanya bosen semua!"
"Mending gue bolos aja lah!"
Seperti murid-murid IPS Pada umumnya mereka semua protes dan membuat kegaduhan yang tidak perlu, membuat pusing saja.
"Gue ikut voli aja deh Mark!" Mingi akhirnya berbicara sambil angkat tangan. Mark akhirnya mengangguk setelah dibuat pusing oleh protes teman-temannya yang beban.
"Oke, btw untuk cabang lomba voli tuh ngga setiap masing-masing kelas ya! Team volly kita sama XI MIPA 1 dan X-1. Terus perwakilannya dari kelas sini ada dua orang, ajak temen dong Ming mau sama siapa?"
Mingi mikir sebentar. Dia tidak terlalu dekat dengan temannya yang lain, hanya sekedar tau nama saja. Satu-satunya yang dekat dengannya selama 6 bulan sekolah ini ya...
"Gue sama Wooyoung aja deh!"
Wooyoung yang sedang tidur dengan tidak elitnya di atas meja- contoh anak OSIS yang sedikit atau banyak sableng buru-buru membangunkan tubuh lalu menatap Mingi nyalang.
"Eh enak aja Wooyang Wooyoung, gue kagak mau ya asyuhh. Capek terus mana nanti keringetan, nanti luntur kegantengan dedek."
Mingi hanya memberikan tatapan 'diem atau nanti lu gue mutilasi' -yang mana dihiraukan oleh Wooyoung- kemudian memberikan gestur kepada Mark untuk jangan menghiraukan Wooyoung. Wooyoung mencak-mencak, mengangkat kursi, mengangkat meja, Mengangkat derajat orangtua-eh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess [YunGi]
Fanfiction"Gue prince nya dan elo princess nya!" "Tapi gue laki Yunhooo" - Penulis amatir yang masih belajar. - Warning! BxB