7. bulol

728 91 47
                                    

    Yunho hari ini dengan riang gembira berjalan ke kelasnya sendiri, senyumnya yang menawan tidak luntur bahkan ketika teman-temannya memandangnya aneh. Apalagi Yeosang, sudah siap menamparnya dengan sari roti cokelat sarapannya pagi ini, siapa tau kesambet.

"Ngapa lo Yun, aneh banget kaya pengen di rukiyah." Yeosang melirik sebal senyum Yunho yang menyilaukan. Sang lawan bicara menoleh sedikit, hanya untuk memperlihatkan cengiran gigi putihnya hasil sikat gigi dengan arang.

"Mingi kok gemes banget ya Yeo, pengen gue penyet-penyet terus masukin kotak makan." Yeosang memutar bola mata, Mingi lagi Mingi lagi. Mingi terus aja sampai lulus. Yeosang sudah khatam dengan isi cerita Yunho yang hanya berpusat pada makhluk kelas IPS 1 itu.

Untung saja Jongho sang adik kelas teladan beberapa menit kemudian menyembulkan kepalanya di pintu kelas, Yeosang tersenyum sumringah. Ia bisa kabur dari serangan Yunho yang curhat tentang Mingi melulu. Merangkul Jongho dengan romantis, Yeosang melambaikan tangan pada Yunho sejenak lalu menghilang. Sedangkan Yunho speechless di tempat duduknya sendirian.

Menghela napas karena ditinggal sang sahabat, Yunho beranjak dan berniat mengintip kesayangannya di kelas sebelah. Hari ini Yunho tidak sibuk, karena jadwal CM hanya dangdutan saja dan market day kelasnya juga sudah lewat. Ia tidak terlalu suka yang berbau dangdut dan penyanyi rok mini yang montok, ia sukanya Mingi. Mending menghabiskan waktu bersama Princessnya itu daripada melihat orang berjoget-joget.

Langkahnya ringan dengan senyum yang telah kembali mengisi wajahnya. Yunho mengintip di jendela kelasnya Mingi. Karena tubuhnya yang bongsor, jendela setinggi ini tidak ada artinya. Namun si kesayangan tidak ada.

Yunho berdecak.

Berjalan ke kelas sebelahnya, IPS 2. Siapa tau Mingi mengungsi ke sana. Namun ketika Yunho mengintip di celah pintu, Mingi juga tidak ada di sana. Apakah di kantin ya?

Yunho mulai menyusuri jalanan kelas IPS untuk menuju kantin terdekat, namun di persimpangan ia menabrak makhluk pendek yang tengah membawa mangkok soto.

"Woy anjeng hati-hati dong!" makhluk pendek mendongak dan ternyata itu adalah Wooyoung. Yunho tersenyum sumringah kembali. Padahal Wooyoung sedang mengomel tanpa henti, omelannya disela,

"di mana Mingi?" Yunho membantu Wooyoung mengelap soto yang tumpah ke seragamnya dengan sapu tangan bergambar anjing. Wooyoung berdecak sebal.

"Liat dangdutan lah!" dan si boncel pergi begitu saja dengan kuah soto yang tinggal setengah.

Yunho baru tau kalau Mingi suka dangdut!

Yunho yang mengetahui informasi keberadaan kesayangannya segera menyusul, menuju ke lapangan yang sekarang telah didirikan panggung dengan penyanyi yang berjoget-joget. Ia melirik ke bawah, di mana sebagian besar murid ikut berjoget di bawah panggung. Matanya menelisik setiap inci hingga menemukan kesayangannya bersama Seonghwa sedang berjingkrak-jingkrak mengikuti irama musik dangdut.

Dengan semangat ia menuruni tangga menuju lapangan, menabrak sebagian besar orang dan menelisipkan diri hingga tiba di samping princessnya yang tidak menyadari keberadaannya.

Mingi melompat-lompat semangat, membuat tali sepatunya lepas. Dan ketika terpijak maka tubuhnya langsung oleng, Seonghwa di sebelahnya dengan efek slowmo ingin menangkap Mingi yang akan terjungkal. Tapi kedua tangan Yunho lebih dulu melingkari pinggang Mingi sehingga tubuhnya tidak jadi oleng.

Seonghwa berkedip dua kali, dan Mingi menoleh ke belakang. Bersemu merah ketika dihadapkan dengan sosok Yunho yang terlihat menyilaukan di tengah-tengah hiruk pikuk dangdutan.

"HATI-HATI NAPA!" teriak Yunho di tengah keramaian. Mingi melepas pegangan tangan pada pinggangnya dan berhadapan dengan sosok yang tinggi.

"LO KOK DI SINI?" Mingi balik bertanya.

Princess [YunGi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang