Bagian 11 : Broke Up

333 67 11
                                    

"Maafkan aku Blue, aku benar-benar tidak bisa menemuimu hari ini"

"Karena Bible?"

"Yah aku harus menyelesaikan masalahku dgn Bible lebih dulu"

"Ingin ku temani menemui Bible?"

"Tidak, aku bisa melakukannya sendiri."

"Kau yakin baik baik saja?"

"Aku baik baik saja Blue, tidak perlu mengkhawatirkan ku. Aku akan menemui mu setelah semuanya selesai."

Build menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang setelah mengakhiri panggilannya bersama Blue. Sudah empat hari setelah pertengkarannya dgn Bible dan tunangannya itu sama sekali tidak pulang ke apartemennya. Entah tidur dimana dia, kepala Build sampai pening hanya dgn memikirkan hal itu.

Semua teman teman Bible sudah dia hubungi tapi sama sekali tidak ada yg mengetahui Bible dimana. Kemungkinan terakhir sepertinya Bible pulang ke rumah orang tuanya. Build sempat ragu, tapi tidak ada polihan lain selain memastikan sendiri apakah Bible memang benar disana atau tidak.

Build tau ini memang sepenuhnya salahnya. Dia tidak memberitahu Bible tentang kehamilannya. Lebih parahnya lagi Build menggugurkan anak itu dan masih merahasiakannya. Kebodohannya benar-benar membuatnya terjebak dalam masalah sekarang.

Ancaman Bible tentang membatalkan pertunangan mereka sungguh membuat Build merasa tidak tenang. Jika sampai Bible bersungguh-sungguh dgn perkataannya itu akan sangat berakibat buruk untuk Build.

Bukan tentang Build takut dia tidak akan lagi memiliki Bible sebagai pasangannya. Melainkan jika pertunangan mereka dibatalkan itu juga akan mempengaruhi kebebasan Build. Sudah bisa dipastikan orang tuanya akan kembali mengekangnya dan membuatnya seperti cinderela yg tidak bisa pergi kemana-mana tanpa sang pangeran. Membayangkannya saja sudsh membuat Build kesal.

Terlepas dari itu semua, Build juga memang harus meminta maaf pada Bible atas kesalahannya. Bible pasti sangat kecewa padanya, Build bisa melihat itu dari sorot terakhir yg Bible berikan padanya.

Build hampir turun dari mobilnya yg terparkir di depan rumah orang tua Bible ketika salah satu pelayan dirumah orang tuanya mengatakan jika Bible baru saja datang untuk menemui orang tua Build. Tanpa berpikir dua kali, Build memutar kembali mobilnya untuk pergi menuju rumah orang tuanya.

Sementara itu di rumah orang tua Build, Bible sudah duduk di ruang keluarga bersama dgn ayah dan ibu Build. Seperti yg Bible katakan sebelumnya, dia akan menemui orang tua Build lagi setelah ayah mertuanya kembali dari luar kota. Dan Bible sama sekali tidak mengingmari perkataannya.

Sebenarnya bisa saja Bible memutuskan sepihak pertunangannya dgn Build dan membiarkan Build sendiri yg menjelaskan alasannya kepada orang tuanya. Tapi Bible lebih memilih untuk menyampaikannya sendiri pada calon mantan mertuanya itu. Dulu Bible meminta Build Dari kedua orang tuanya dgn cara baik-baik, jadi dia juga akan mengembalilan Build dgn cara yg sama.

Jujur saja ini adalah keputusan terberat yg harus di ambil oleh Bible. Bagaimanapun Bible sangat menyayangi orang tua Build dan menganggap meteka sebagai orang tuanya sendiri. Tapi hatinya sudah terlanjur kecewa pada apa yg telah Build lakukan. Setidaknya Bible harus bersikap tegas kali ini agar Build bisa merenungi kesalahannya.

"Kenapa Build tidak ikut bersama mu?"

Bible hanya tersenyum tipis, kedua tangannya saling meremat hingga berkeringat. Rasanya lebih menegangkan dibandingkan dgn ketika dirinya melamar Build untuk menjadi tunangannya dulu.

a Love Untold [𝓑𝓲𝓫𝓵𝓮𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang