Bagian 21 : Priority

507 66 43
                                    

Bible menghela nafasnya kasar setelah meletakkan Earth ke atas ranjangnya. Punggungnya terasa sedikit pegal karena harus menggendong teman kecilnya itu dari basemen hingga kamar tidurnya.

Satu jam lalu, tepatnya pukul tiga pagi tadi salah seorang bartender di bar yg sering di kunjungi oleh Bible menelponnya. Dia mengatakan jika ada seorang pria dgn wajah cantik yg sedang mabuk berat dan terus menyebut nama Bible. Karena hal itu Bible merelakan waktu tidurnya dan pergi untuk menemui orang tersebut yg tidak lain adalah Earth.

"Bible."

Earth mengerang dalam tidurnya menyebut nama Bible. Bahkan pria cantik itu menahan tangan Bible yg baru saja akan berdiri dari sampingnya yg tengah berbaring di atas ranjang.

"Butuh sesuatu?"

Bible mendudukkan kembali tubuhnya, tangannya dgn lembut merapikan helai demi helai rambut yg menutupi mata Earth. Earth memang sudah tumbuh lebih dewasa sekarang, tapi di mata Bible dia tetaplah adik kecilnya yg menggemaskan. Adik kecil yg sempat mengambil hatinya. Dan mungkin tanpa Bible sadar, Earth belum mengembalikan hati itu sepenuhnya. Meskipun tidak sepenuhnya, namun setengah hatinya masih tertahan bersama Earth.

"Jangan pergi."

Earth menarik lebih jauh lengan Bible dan memeluknya, membuat sang pemilik sedikit membungkuk karenanya.

Bible sebenarnya juga tidak mengerti kenapa Earth tiba-tiba saja mabuk. Bahkan ini pertama kalinya dia pergi ke bar setelah kembali ke Bangkok beberapa waktu yg lalu. Dan yg lebih membingungkan Bible adalah Earth pergi seorang diri, tanpa memberitahu apalagi meminta di temani oleh Bible.

"Tinggal bersama ku saja."

Mungkin dia hanya sedikit kesepian, pikir Bible. Sudah seminggu ini memang Bible kembali tinggal bersama Build di apartemen mereka. Sementara Earth tinggal sendirian di apartemen barunya juga sejak hari itu. Yah Earth pasti kesepian.

"Aku merindukanmu."

Tangan Earth beralih pada leher Bible dan memeluknya dgn erat. Bible hanya tersenyum sembari membalas pelukan Earth padanya. Matanya melirik jam yg berada di atas nakas samping ranjang, masih pukul empat pagi.

"Baiklah, aku akan menemanimu sebentar."

Bible melepaskan dirinya dari Earth juga melepaskan jaketnya sebelum naik keatas ranjang dan berbaring disamping Earth. Tidak bisa di pungkiri jika matanya juga sudah sangat berat dan mengantuk. Tidak ada salahnya untuk mengistirahatkan dirinya sebentar sebelum kembali saat matahari sudah terbit nanti.
.
.
.

Rasanya baru beberapa menit yg lalu Bible memejamkan matanya, namun kini tubuhnya mulai menggeliat dan perlahan membuka matanya. Sisi kanan dadanya terasa sedikit berat ketika Bible sudah berhasil terbangun sempurna. Dilihatnya kepala Earth yg ternyata sedang berada di atas dadanya, serta tangannya yg melingkari perut Bible dgn nyaman.

"Sudah bangun?"

Bible kembali menundukkan wajahnya ketika mendengar suara Earth. Sepertinya pergerakan Bible membangunkan pria cantik yg sedang tidur di atas dadanya.

"Apa aku membangunkanmu?"

Earth menggeleng pelan, "sebenarnya aku sudah bangun sejak tadi."

Earth bangkit dari posisinya di ikuti oleh Bible yg juga ikut duduk di sampingnya.

"Pukul berapa sekarang?"

Bible memutar-mutar tubuhnya mencoba mencari ponsel miliknya yg entah kemana perginya.

"Masih setengah sepuluh pagi. Kau ingin makan? Aku sudah memesankan makanan untuk kita berdua."

Dengan sesekali mengusap wajahnya yg lesu, Bible mengikuti Earth berjalan menuju tempat makan. Sudah ada beberapa piring berisi makanan disana. Dengan cekatan Earth mengambilkan beberapa makanan ke atas piring Bible yg di balas dgn senyuman oleh Bible.

a Love Untold [𝓑𝓲𝓫𝓵𝓮𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang