Bagian 6 : Aku Pulang, Jak

394 62 8
                                    

Seperti ditindih oleh beban yg sangat berat, rasa sakit pada sekujur tubuhnya langsung dirasakan oleh Build ketika baru membuka mata. Sinar mentari sudah sangat terik diluar sana dan Build baru mengangkat badannya menuruni ranjang empuk yg menahannya untuk tidak segera pergi.

Rasa pengarnya setelah mabuk semalam masih membuat kepalanya sedikit berputar. Selain karena terlalu mabuk, Build merasakan badannya tidak terlalu bugar hari ini. Mulutnya terasa sedikit pahit, perutnya juga tidak terlalu nyaman, tenggorokannya pun sangat sakit ketika menelan sesuatu bahkan seteguk air saja sangat menyakitinya.

Build sama sekali tidak ingat berapa banyak alkohol yg dia habiskan semalam sampai membuat dirinya seperti ini. Pria cantik yg tengah mengaduk susu hangat itu mencoba mengingat kembali segala yg terjadi sebelum dia tidak sadarkan diri.

"Benar."

Sendok kecil ditangannya dia letakkan dgn kasar ke atas meja. Build berhasil mengingat kembali yg terjadi di bar. Mengingat pertemuan pertamanya dgn sang mantan kekasih di bar semalam menyadarkan Build sepenuhnya dari pengar yg dia alami.

Dia benar-benar kembali, mantan kekasih yg Build benci namun kadang masih dia rindukan kini telah kembali. Membawa begitu banyak rasa sakit pada luka yg belum sempat sembuh beserta rasa rindu yg juga belum sempat berlalu.

Build tidak mengerti kenapa pria yg telah mengkhianatinya itu muncul kembali didalam hidupnya. Bahkan Blue juga dgn berani mengiriminya sebuah hadiah.

Bukankah dia sudah menikah?
Tapi dimana pasangannya sekarang?
Apa dia menyesal telah meninggalkan Build?
Haruskah mereka kembali seperti dulu lagi?

Begitu banyak pertanyaan yg mengganggu pikiran Build. Meskipun Build slalu mengatakan kalau dia sangat membenci Blue, tapi hatinya tidak bisa berbohong, Blue masih memiliki tempat istimewa didalam sana.

"Dimana milik ku?"

Bahkan Bible, pria yg sudah menemaninya empat tahun belakangan sama sekali tidak bisa menyingkirkan Blue dari tempatnya. Bible dgn segala kebaikannya tetap tidak bisa membuat Build melupakan Blue yg sudah jelas menyakitinya begitu dalam.

"Ada yg salah?"

Bible yg merasa diperhatikan dgn tatapan yg tidak biasa pun kembali membuka suaranya. Sementara Build hanya menggeleng pelan sebelum meneguk perlahan susu hangat ditangannya. Rasa sakit yg Build rasakan sepertinya membuat satu satunya hati miliknya tertutup begitu rapat. Tidak membiarkan orang lain untuk masuk namun tanpa sengaja mengurung orang yg telah menyakitinya untuk tetap berada di dalam sana.

"Kau sakit?"

Punggung tangan Bible yg begitu dingin terasa menempel diatas kening Build membuat pemuda yg hampir meneguk habis susu hangatnya itu sedikit terkejut. Bible benar, tubuhnya sedikit panas dibandingkan dgn biasanya. Apa dia demam hanya karena bertemu dgn mantan kekasihnya saja?

"Aku akan menelpon dokter agar datang memeriksa mu."

"Jangan berlebihan Bible, aku baik baik saja. Hanya butuh tidur sebentar aku pasti akan kembali sehat lagi."

"Kau yakin? Aku tidak ingin terlibat masalah nantinya jika orang tua mu tau aku membiarkan anak kesayangan mereka sakit."

"Maka jangan memberitahu mereka."

Build merampas ponsel Bible yg hampir menempel pada telinga kirinya. Build tau betul Bible akan segera menghubungi orang tuanya dan mengatakan kalau anak mereka sedang sakit. Dan pada akhirnya mereka akan menyeret Build ke rumah sakit untuk bermalam disana. Build sangat tidak suka dgn hal itu, terutama bau obat obatan yg akan diberikan oleh dokter padanya. Setahun penuh mengonsumsi obat depresi setelah pengkhiatan yg dia terima kala itu sudah cukup membuatnya merasa mual hanya dgn melihat bentuk obat.

a Love Untold [𝓑𝓲𝓫𝓵𝓮𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang